Sukses

Health

Mental Health Day, Studi Sebut Dosis Pertama Vaksin COVID-19 Mampu Perbaiki Kesehatan Mental

Fimela.com, Jakarta Apa yang kamu rasakan setelah menerima dosis pertama vaksin COVID-19? Mulai dari rasa nyeri di area suntikan, mengantuk, lapar, hingga demam dan sakit kepala sebagai efek samping yang dialami secara fisik.

Pernahkah kamu menyadari bahwa vaksin COVID-19 bisa berpengaruh pada kesehatan mental bahkan sejak dosis pertama? Sebuah studi yang dipublikasikan di Journal Plos One, ada perasaan tertentu yang dirasakan banyak orang di Amerika Serikat setelah mendapat suntikan pertama vaksin COVID-19.

Partisipan survei tersebut melaporkan bahwa mereka merasa lebih sedikit depresi dan cemas setelah menerima dosis pertama vaksin COVID-19. Sementara mereka yangg belum menerima dosis pertama merasa lebih tertekan secara mental.

Dikutip dari Healthline, studi yang dipimpin oleh Francisco Perez-Arce, PhD ini melibatkan 8.003 orang dewasa untuk berpartisipasi. Setiap partisipan secara berkala antara 10 Maret dan 31 Maret 2021. Mereka diminta menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan status vaksin dan tingkat depresi.

 

Penurunan tingkat depresi

Para peneliti kemudian menganalisa bahwa hasilnya terjadi perubahan tingkat depresi setelah peserta menerima dosis pertama vaksin COVID-19. Secara rata-rata, mereka yang telah menerima vaksin dosis pertama mengalami penurunan 4 persen dalam risiko depresi ringan.

Pada mereka yang mengalami risiko depresi berat mengalami penurunan sekitar 15 persen. Di sisi lain, mereka yang belum menerima vaksin mulai merasa lebih cemas dan depresi.

Para peneliti mencatat, para peserta mengalami rasa kelegaan setelah menerima vaksin. Terutama pada orang-orang yang memiliki risiko sakit parah dan meninggal jika terinfeksi COVID-19.

Jennifer A. King, DSW, LISW, asisten profesor dan co-director Center on Trauma and Adversity di Case Western Reserve University, mengatakan dia merasa bahwa perbaikan terlihat pada kesehatan mental orang karena vaksin memberi harapan kepada orang-orang.

“Di seluruh demografi, kami telah melihat peningkatan gejala kecemasan, gejala depresi, dan, terutama, tingkat gejala terkait trauma yang sangat tinggi,” katanya.

"Kesedihan yang ditimbulkan oleh kerugian besar (kematian, kerugian ekonomi, kehilangan kendali, kehilangan identitas), isolasi paksa dari penguncian dan karantina, dan tingkat stres yang tinggi berkelanjutan yang terkait dengan semua ini, dan itu mudah untuk melihat mengapa banyak, banyak dari kita yang tidak baik-baik saja.”

 

Respon yang normal

King mengatakan bahwa setelah berbulan-bulan dengan ketidakpastian, vaksin membawa harapan karena akhir dari pandemi tampaknya sudah di depan mata.

King juga mencatat bahwa kecemasan yang dialami dikaitkan dengan kurangnya kontrol dan rasa tidak berdaya. Mengambil tindakan seperti mendapatkan vaksin membuat orang kembali berdaya.

Perez-Arce setuju bahwa ketersediaan vaksin membuat orang merasa lebih optimis tentang perjalanan penyakit.

“Hasil dari Studi Understanding Coronavirus in America menunjukkan peningkatan yang sangat tajam dalam tekanan mental pada awal pandemi (dari Maret hingga April 2020),” katanya.

 

Pulih akibat vaksin COVID-19

Dia mencatat bahwa sejak itu, telah ada pemulihan karena orang telah beradaptasi dengan pandemi.

“Studi ini menunjukkan bahwa setelah tersedia, vaksinasi membantu meningkatkan kesehatan mental lebih lanjut dengan mengurangi kekhawatiran tentang penyakit ini,” kata Perez-Arce.

Dia lebih lanjut mencatat bahwa menerima vaksin dapat meningkatkan pandangan ekonomi masyarakat dan memungkinkan orang untuk melanjutkan kegiatan mereka sebelumnya, seperti bersosialisasi dan kembali bekerja, yang juga menjadi sumber depresi dan kecemasan selama pandemi.

"Tidak ada yang salah dengan Anda jika Anda merasa lebih khawatir atau lebih takut atau lebih sedih atau lebih marah," katanya.

“Kamu merespons secara normal terhadap keadaan yang tidak normal. Bersikaplah lembut dengan dirimu sendiri dan satu sama lain.”

Simak video berikut ini

#elevate women

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading