Sukses

Health

Penelitian Terbaru Subvarian Omicron BA.2 yang Berefek Lebih Parah Pada Anak-Anak

Fimela.com, Jakarta Hong Kong merupakan kota yang memiliki tingkat kasus Covid-19 yang terkendali saat pandemi global ini. Penerapan protokol kesehatan yang dilakukan dengan taat termasuk pelacakan kontak dan penutupan kantor dan sekolah disebut berhasil mengendalikan penyebaran virus SARS-CoV-2.

Namun kondisi menjadi berbeda saat subvarian BA.2 menghantam Hong Kong. Saat itu, kelompok rentan terutama populasi lansia mengalami peningkatan kasus dan kematian.

Termasuk kelompok anak-anak yang juga berpotensi terpapar BA.2. Studi terbaru membandingkan hasil untuk anak-anak yang dirawat di rumah sakit dengan varian BA.2 dengan varian sebelumnya (Januari 2020-November 2021) dan data anak rawat inap dengan influenza (Januari 2015-Desember 2018).

Pada puncak gelombang Omicron Hong Kong di Februari 2022, ada 1.147 anak dirawat di rumah sakit. Terdapat empat anak yang meninggal dan sebagian besar disebabkan oleh BA.2.

Anak-anak yang meninggal berusia 11 bulan, 3 tahun, 4 tahun, dan 9 tahun. Tiga anak yang pertama disebut dalam kondisi kesehatan yang baik, dan anak usia 9 tahun mengalami distrofi otot, keempatnya memiliki kesamaan tidak ada yang divaksinasi Covid-19.

Peluang Kematian 7 Kali Lebih Tinggi

Kasus kematian empat orang anak di Hong Kong menjadi yang pertama selama pandemi Covid-19 eksis. Penelitian menyimpulkan bahwa anak-anak yang dirawat di rumah sakit dengan BA.2 memiliki peluang kematian tujuh kali lebih tinggi dibanding mereka yang dirawat karena influenza. 

Dan kemungkinan kematian akibat BA.2 lebih dari enam kali lipat dibandingkan dengan parainfluenza. Tingkat kematian kasus adalah 0,35% untuk BA.2, 0,05% untuk influenza dan 0,04% untuk parainfluenza, yang menyebabkan croup.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading