Sukses

Health

Studi: Berjalan Kaki di Alam Terbuka Bermanfaat Meredakan Stres

Fimela.com, Jakarta Pekerjaan yang menumpuk, aneka masalah seperti halnya masalah asmara, rumah tangga dan keluarga sering kali membuat seseorang rentan stres. Semakin melonjaknya harga berbagai bahan pokok sehari-hari juga mempermudah seseorang untuk merasa stres bahkan depresi. 

Untuk mengatasi masalah stres, para ahli menyarankan agar kita senantiasa mengelola stres dengan lebih baik. Kita juga harus pandai-pandai mengelola emosi agar stres yang dirasakan tidak lebih buruk untuk kesehatan mental kita.

Kurangnya Aktivitas di Alam Terbuka Meningkatkan Stres

Mengutip dari laman medicalnewstoday.com, studi yang dilakukan para ahli menemukan jika tingkat stres masyarakat perkotaan lebih besar dibandingkan dengan tingkat stres pada masyarakat pedesaan. Orang-orang yang lebih banyak menghabiskan waktu di ruangan cenderung mudah stres dan merasa tidak nyaman. Orang-orang yang kurang bersosialisasi dengan lingkungan sekitar dan memiliki waktu terbatas untuk menikmati aktivitas di alam terbuka lebih rentan mengalami masalah mental. 

Studi yang dilakukan tahun 2011 dengan tema “City living and urban upbringing affect neural social stress processing in humans”, Florian Lederbogen menemukan jika orang yang tinggal di kawasan perkotaan cenderung mengalami peningkatan aktivitas di bagian amigadala. Ini adalah bagian otak yang mengatur emosi dalam diri termasuk rasa cemas, takut dan depresi. Penelitian juga menemukan jika orang-orang yang lebih banyak menghabiskan waktu di dalam rumah, di kantor atau di ruangan tertutup akan sangat mudah merasa stres dan kurang bahagia.

Mengatasi Stres dengan Jalan Kaki di Alam Terbuka

Berjalan kaki dipercaya sebagai salah satu hal termudah yang bisa dilakukan untuk mengatasi risiko stres dan masalah kesehatan lain yang lebih serius. Para ahli bahkan menemukan jika berjalan kaki di alam terbuka yang masih asri, damai dan tenang seperti di pedesaan akan membantu seseorang merasa lebih tenang, bahagia dan terhindar dari risiko stres. 

Sonja Sudimac, seorang rekan pre-doktoral dari ilmu saraf lingkungan yang juga peneliti utama di Lise Meitner Group mengatakan, “Ada beberapa bukti bahwa indikator fisiologis stres, seperti hormon stres kortisol, lebih rendah setelah berjalan selama 15 menit di alam dibandingkan dengan berjalan-jalan di lingkungan perkotaan. Mereka yang berjalan di alam terbuka asri atau lingkungan pedesaan lebih rendah mengalami stres.”

Karena berjalan kaki memiliki beragam manfaat untuk kesehatan termasuk mengurangi stres, pastikan untuk memiliki aktivitas ini secara rutin. Semoga informasi ini bermanfaat dan selamat mencoba.

#WomenForWomen

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading