Sukses

Health

Cegah Kanker Payudara, Dokter Ingatkan Pentingnya Periksa Payudara Sendiri Setelah Menstruasi

Fimela.com, Jakarta Kanker payudara adalah jenis kanker yang paling banyak diidap masyarakat Indonesia. Bahkan menjadi penyumbang kematian pertama akibat kanker.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dr. Eva Susanti, S.Kp.,M.Kes mengatakan, 70 persen kasus kanker payudara di Indonesia didiagnosis saat sudah memasuki stadium lanjut, yaitu stadium tiga dan empat.

“Hal ini menyebabkan harapan hidup dan kesintasan menjadi rendah serta beban pembiayaan sangat besar,” ujar dr. Eva saat konferensi pers PT Uni-Charm Indonesia di Hotel Mulia, Jakarta, Kamis (6/10/2022).

Menurut dokter ahli bedah onkologi dr. Walta Gautama, Sp.B(K)Onk, keterlambatan deteksi kanker payudara tersebut disebabkan karena takut terdiagnosa. Padahal, kata dia, jika kanker ditemukan dalam stadium dini, maka terapi yang dilakukan akan semakin mudah dan tidak membutuhkan kemoterapi atau pengangkatan.

Pentingnya Periksa Payudara Sendiri Setelah Menstruasi

Karena itu, dr. Walta menekankan pentingnya Periksa Payudara Sendiri (SADARI) untuk mendukung deteksi dini risiko kanker payudara. Adapun pelaksanaan SADARI ini bisa dilakukan pada hari ke 7-10 setelah menstruasi.

“Payudara wanita itu sangat dipengaruhi oleh hormon estrogen, jadi saat dia menstruasi itu hari tertinggi puncak hormon estrogennya. Makanya pada waktu menstruasi, wanita merasa kencang payudaranya,” tutur dr. Walta.

“Jadi paling ideal untuk deteksi dini benjolan adalah setelah menstruasi, di mana payudara dalam kondisi normal dan  tidak terpengaruhi kondisi hormonal,” tambahnya.

Dokter yang merupakan Ketua Perhimpunan Ahli Bedah Onkologi Indonesia (PERABOI) itu melanjutnya, hal tersebut juga berlaku pada wanita yang mengalami menstruasi tidak teratur, maupun yang siklus menstruasinya sudah berakhir atau menopause.

SADARI sangat penting dilakukan sebagai upaya deteksi dini terhadap kanker payudara. Jika kanker payudara terdeteksi dini, maka akan meningkatkan angka kesembuhan pasien.

Lalu, Apa Gejala Awal Kanker Payudara yang Harus Diwaspadai?

Menurut dr. Walta, gejala awal kanker payudara yang harus diwaspadai adalah munculnya benjolan. Jika sudah muncul benjolan, maka harus segera diperiksa ke dokter untuk mencegah risiko kanker payudara stadium lanjut.

“Kalau ada benjolan namun tidak terasa sakit itu sudah stadium 1, begitu dia naik ke ketiak itu sudah stadium 2B. Jadi harus segera diperiksa ke dokter begitu sudah ada benjolan,” jelas dr.Walta

Selain benjolan, gejala awal kanker payudara lainnya adalah keluar cairan di puting pada puting dan merasa tidak nyaman di payudara seperti biasanya.

“Kemudian keluar cairan di puting di luar masa menyusui, merasa tidak nyaman di payudara seperti biasanya. Kalau sudah begitu harus langsung di periksa ke dokter,” pungkasnya.

Brand pembalut wanita Charm, berkolaborasi dengan Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI) dan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes) pun meluncurkan slogan ‘Ayo SADARI Setelah Menstruasi’. Kolaborasi 3 pihak dengan tema penemuan kasus kanker payudara secara dini antara swasta, organisasi non pemerintah, dan Kementerian kali ini adalah yang pertama kalinya di Indonesia.

Selain itu, dengan donasi yang diberikan Charm kepada YKPI untuk mempenetrasikan gerakan SADARI, diharapkan dapat mendukung aktivitas pink ribbon di bulan Oktober yang diperingati sebagai bulan kesadaran kanker payudara, demi berkontribusi pada perwujudan 0 penemuan kanker payudara stadium lanjut yang dicanangkan oleh Kemenkes.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading