Sukses

Health

Simak Beberapa Penyebab Konstipasi serta Gejala dan Cara Mencegahnya

Fimela.com, Jakarta Konstipasi atau yang juga dikenal dengan sebutan sembelit adalah kondisi sulit buang air besar. Bisa jadi tidak dapat buang air besar sama sekali atau tidak sampai tuntas. Walaupun frekuensi buang air besar setiap orang bisa berbeda-beda, kamu dapat dinyatakan mengalami konstipasi jika buang air besar kurang dari 3 kali dalam seminggu.

Orang-orang dari segala usia dapat mengalami konstipasi sesekali. Ada juga orang dan situasi tertentu yang lebih cenderung mengarah pada konstipasi yang lebih konsisten atau konstipasi kronis. Ternyata ada beberapa hal yang bisa menjadi penyebab konstipasi. Lalu apa saja penyebab konstipasi?

Simak beberapa penyebab konstipasi serta gejala dan cara mencegahnya berikut ini:

Penyebab Konstipasi

Konstipasi paling sering terjadi ketika kotoran atau tinja bergerak terlalu lambat melalui saluran pencernaan atau tidak dapat dikeluarkan secara efektif dari rektum. Ini dapat menyebabkan tinja menjadi keras dan kering. Konstipasi kronis memiliki banyak kemungkinan penyebab.

Penyumbatan di usus besar atau rektum dapat memperlambat atau menghentikan gerakan tinja. Kemungkinan penyebabnya adalah:

  • Robekan kecil di kulit sekitar anus.
  • Penyumbatan di usus.
  • Kanker usus besar.
  • Penyempitan usus besar.
  • Kanker perut lainnya yang menekan usus besar.
  • Kanker rektal.
  • Rektum menonjol melalui dinding belakang vagina (rektokel).
  • Kerusakan pada saraf yang mengontrol fungsi tubuh (neuropati otonom).
  • Penyakit Parkinson.
  • Cedera saraf tulang belakang
  • Cedera atau trauma.

Selain berbagai penyebab tadi, konstipasi juga bisa terjadi karena faktor hormonal. Hormon dapat membantu menyeimbangkan cairan dalam tubuh. Penyakit dan kondisi yang mengganggu keseimbangan hormon dapat menyebabkan konstipasi, termasuk:

  • Diabetes.
  • Kelenjar paratiroid yang terlalu aktif (hiperparatiroidisme).
  • Kehamilan.
  • Tiroid kurang aktif (hipotiroidisme).

Gejala Konstipasi

Gejala konstipasi secara umum adalah sulit buang air besar, dan frekuensinya kurang dari 3 kali dalam seminggu. Tanda dan gejala sembelit kronis meliputi:

  • Memiliki tinja yang padat atau keras.
  • Mengejan untuk buang air besar.
  • Merasa seolah-olah ada penyumbatan di rektum yang mencegah buang air besar.
  • Merasa seolah-olah tidak dapat sepenuhnya mengosongkan tinja dari rektum.
  • Membutuhkan bantuan untuk mengosongkan rektum. Misalnya menggunakan tangan untuk menekan perut dan menggunakan jari untuk mengeluarkan tinja dari rektum.

Sembelit dapat dianggap kronis jika kamu mengalami dua atau lebih gejala tersebut selama tiga bulan terakhir.

Cara Mencegah Konstipasi

  • Makan banyak buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian.Makan makanan berserat tinggi dan konsumsi suplemen serat bila diperlukan.
  • Minum banyak air.Hindari alkohol dan kafein, karena dapat menyebabkan dehidrasi.
  • Olahraga teratur.
  • Konsumsi probiotik secara teratur, seperti yang ditemukan dalam yoghurt dan kefir dengan kultur bakteri baik yang aktif atau hidup.
  • Latih otot-otot untuk buang air besar pada waktu yang sama setiap hari.

Itulah penjelasan mengenai penyebab konstipasi serta gejala dan cara mencegahnya.  Perlu diingat jika kamu sudah mengalami konstipasi dalam waktu yang cukup lama, segera periksakan ke dokter agar mendapat penanganan sebelum semakin parah.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading