Sukses

Health

Jangan Gampang Percaya Dengan 4 Mitos Tentang Vagina

Fimela.com, Jakarta Vagina, salah satu organ tubuh vital yang masih tabu untuk dibincangkan. Mungkin tampak canggung dan merasa aneh saat membahas mengenai vagina, nyatanya pembicaraan ini sudah dilakukan sejak menginjak sekolah menengah atas, bahkan ada yang sudah dari menengah pertama.

Perlu dibicarakan karena banyak sekali mitos-mitos yang membuat kesalahpahaman. Vagina adalah saluran otot yang menghubungkan rahim ke vulva dan ke dunia luar, tempat untuk mengeluarkan darah menstruasi, pertemuan dengan sel sperma, dan persalinan bayi. 

Istilah vagina mengacu pada tabung berotot yang memanjang dari bagian bawah rahim, yang dikenal sebagai serviks menuju vulva. Kedalaman tiap vagina bisa bervariasi, rata-rata panjangnya tiga sampai enam inci, bisa mengalami sedikit perubahan selama hubungan seksual atau melakukan persalinan. Dikutip dari TopLine MD Alliance, kenali mitos-mitos dibawah ini untuk terhindar dari kesalahpahaman.

Mitos 1 Melahirkan membuat vagina longgar

Wajar halnya tubuh mengalami perubahan yang signifikan setelah melahirkan. Pembengkakan pada kaki, penurunan atau penambahan berat badan, perubahan ukuran dan bentuk payudara, dan meregangkan otot-otot vagina. Perubahan - perubahan ini perlahan akan kembali menyusut.

Setelah melahirkan, otot vagina mungkin tidak akan terasa sama seperti sebelumnya, dan membutuhkan waktu untuk penyesuaian ke bentuk awal. Perubahan ini biasa terjadi secara signifikan pada perempuan yang hamil lebih dari 30 tahun. Perempuan yang hamil lebih muda cenderung lebih cepat kembali ke keadaan semula. Cara menjaga otot-otot vagina tetap kencang dan sehat dengan mengikuti senam kegel dan latihan dasar panggul lainnya.

 

Mitos 2 Vagina seharusnya tidak berbau

Tidak benar adanya, normal halnya bagian bawah vagina mengeluarkan bau. Baunya bahkan bisa berbeda-beda tergantung siklus menstruasi, pola makan atau apa yang dikonsumsi. Tidak perlu mencoba untuk menghilangkan baunya dengan sabun mandi atau parfum beraroma, yang sebenarnya terbukti berbahaya bagi pH vagina. Namun jika mencium aroma bau yang berbeda dan sangat menyengat,  konsultasikanlah dengan dokter untuk mendiagnosis apa yang terjadi.

Mitos 3 menggunakan produk wewangian

Bertahun-tahun orang percaya mitos bahwa vagina pada dasarnya kotor dan bau alaminya wajib digosok menggunakan douche, pencuci, tisu basah, dan produk lainnya. Nyatanya, vagina dibuat agar bisa membersihkan dengan sendirinya. Bahkan, lebih berbahaya lagi jika menggunakan produk-produk keras yang bisa mengakibatkan iritasi dan gatal. Maka dari itu, hindari produk yang mengandung wewangin atau pengharum, cukup menggunakan air mengalir. 

Mitos 4 Menghilangkan rambut kemaluan untuk membersihkan vagina

Rambut kemaluan berada di bawah sana berfungsi untuk melindungi vagina dari gesekan dan bakteri. Rambut kemaluan adalah garis pertahanan pertama perlawanan yang dapat menyebabkan gatal, iritasi, dan infeksi. Lebih higienis untuk tidak mencukurnya karena sebagian besar perempuan akan mengalami luka atau ingrown hair dan beberapa akan mengalami hiperpigmentasi. 

Pengetahuan tentang area kemaluan ini dapat memberdayakan perempuan agar lebih menerima keindahan dari bagian tubuh mereka apa adanya. Vagina adalah organ kemaluan yang luar biasa, banyak melakukan kebaikan untuk perempuan. Mulai dari membersihkan tubuh, melahirkan seorang anak, dan melindungi dari bakteri berbahaya.

 

*Penulis: Balqis Dhia.

#Breaking Boundaries

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading