Sukses

Health

Benerkan Micin atau MSG Berbahaya hingga Buat Bodoh? Ini Jawaban Ahli

Fimela.com, Jakarta Masih banyak yang berfikir jika mengonsumsi MSG (Monosodium Glutamat) atau biasa yang dikenal sebagai micin membuat seseorang bodoh hingga terjadi masalah kesehatan  seperti pemicu terjadinya kelebihan berat badan (obesitas) dan kanker. 

Namun, apakah benar pernyataan tersebut? MSG aman dikonsumsi oleh semua tahapan usia. Kadar keamanan MSG dijelaskan pada Permenkes dan BPOM. Peraturan BPOM Nomor 11 Tahun 2019 tentang Bahan Tambahan Pangan menjelaskan bahwa MSG dikategorikan sebagai bahan tambahan pangan. 

Sifatnya tidak menimbulkan efek merugikan terhadap kesehatan dengan batasan pemakaian secukupnya. Bahkan lembaga internasional seperti  Food and Drug Administration (FDA) dan World Health Organisation (WHO) juga telah memverifikasi keamanan MSG.

MSG sendiri merupakan salah satu penyedap rasa semua masakan yang terbuat dari garam natrium dan asam glutamat. Asam glutamat pada micin dapat memberikan rasa gurih yang berbeda dari penyedap makanan lainnya. 

Berdasarkan sejarahnya, MSG pertama kali ditemukan di Jepang pada tahun 1908 oleh seorang professor bernama Kikunae Ikeda. Kikunae Ikeda mengekstrak dan mengkristalkan glutamat dari kaldu rumput laut untuk dijadikan butiran MSG.

Prof. Dr. Dede Robiatul Adawiyah menyampaikan MSG mempunyai rasa, yaitu rasa umami yang merupakan rasa dasar kelima, selain asin, asam, manis dan pahit, karena MSG memiliki reseptor sendiri pada permukaan lidah dan aman dikonsumsi. 

“Hoax yang beredar di masyarakat mengenai micin adalah tidak benar,” ujarnya dalam acara P2MI  bertajuk “Cinta Pakai Micin, Why Not?”

Memiliki kadar natrium rendah

MSG atau micin MSG memiliki acuan nilai asupan harian (ADI) sebagai not specified atau tidak dinyatakan, ini berarti MSG adalah bahan yang aman. Bahkan kenyataannya, kadar natrium (Na) pada MSG lebih sedikit ketimbang garam dapur. MSG mengandung 12% Na, sedangkan garam dapur 39%.

“Artinya, kandungan Na di MSG lebih sedikit dibandingkan garam dapur sehingga risiko hipertensi akibat konsumsi Natrium berlebih lebih tinggi pada garam dapur”, ujarnya.

Doddy S. Widodo - Ketua P2MI mengatakan saat ini juga ada beberapa Produk Makanan yang meng-“klaim” tanpa ada penambahan MSG, dan hanya mengandung Jamur, Yeast dan sebagainya.

“Namun secara ilmiah, produk makanan ini sebenarnya juga mengandung asam glutamate yang juga terkandung dalam MSG, bahkan produk makanan ini dijual dengan harga yang lebih mahal dari MSG,” ujarnya.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading