Sukses

Health

2 Tipe Prosedur Vasektomi, Pertimbangkan Baik-Baik sebelum Melakukannya

Fimela.com, Jakarta Vasektomi merupakan salah satu alat kontrasepsi khusus untuk pria guna mencegah kehamilan. Biasanya, alat kontrasepsi lainnya seperti pil KB, kondom, ataupun suntik KB hanya akan bertahan selama beberapa tahun, lain lagi dengan vasektomi. Ini adalah alat pencegah kehamilan yang bersifat secara permanen. Namun jangan khawatir, para pria tetap bisa ejakulasi dan orgasme dengan normal.

Pada dasarnya, alat kontrasepsi memiliki banyak jenis, ada yang digunakan untuk pria dan perempuan. Mulai dari pemberian perlindungan sekali pakai, bertahan selama beberapa tahun, hingga ada yang bertahan seumur hidup. Vasektomi masuk ke dalam kategori seumur hidup dan 99% efektif bisa mencegah kehamilan. Pria yang melakukan vasektomi tak akan lagi bisa membuahi sel telur, sebab air mani yang dikeluarkannya sudah tidak ada sperma di dalamnya. Sehingga mereka bisa aktif secara seksual tanpa risiko kehamilan. 

Jangan khawatir, proses vasektomi tidak berbahaya dan sangat kecil risiko terjadi komplikasi. Ada dua macam prosedur yang bisa dilakukan, yakni vasektomi konvensional dan vasektomi non-bedah. Keduanya sama-sama efektif dan aman bagi pria yang sudah yakin tidak ingin menjadi ayah di masa depan. Sebelum melakukannya, pahami dahulu perbedaan antara kedua prosedur vasektomi tersebut di bawah ini.

Hal-hal yang perlu dipertimbangkan

Vasektomi bukanlah sekadar alat kontrasepsi yang bisa menunda kehamilan, tetapi itu adalah keputusan penting bagi pasangan suami istri ataupun seorang pria ketika tidak ingin memiliki anak di masa sekarang ataupun masa depan. Melansir dari Mayo Clinic, vasektomi hampir 100% efektif untuk mencegah kehamilan, sehingga kamu sudah tidak perlu menggunakan alat kontrasepsi lainnya sebelum melakukan hubungan seksual. Maka dari itu, perlu dipikirkan secara matang apakah sudah yakin tidak ingin memiliki anak di kemudian hari. Sementara jika masih bimbang entah ingin atau tidak memiliki anak, vasektomi bukanlah jawabannya.

Selain efektif, vasektomi juga sangat aman dilakukan karena memiliki efek samping yang rendah dan biayanya yang juga lebih terjangkau daripada biaya obat KB jangka panjang untuk perempuan.

Cara kerja vasektomi

Biasanya, vasektomi dilakukan di klinik dokter dengan menggunakan anestesi lokal. Prosedur ini akan berlangsung selama 15 sampai 30 menit lamanya dan pasien cenderung tidak akan merasakan sakit. 

Berbeda dengan alat kontrasepsi lainnya, vasektomi bekerja dengan menghentikan pengiriman sperma ke air mani pria. Ini akan melibatkan sedikit pembedahan pada bagian skrotum dan testis yang menjadi tempat penyimpanan sperma. Kendati demikian, vasektomi tidak akan berpengaruh pada performa seks pria. Mereka masih bisa ejakulasi dan orgasme layaknya sebelum vasektomi, namun hanya saja sperma pria tidak akan membuahi sel telur.

Vasektomi konvensional

Setelah konsultasi dengan dokter, pertama-tama yang akan dilakukan adalah menggunakan anestesi lokal untuk mematikan rasa pada skrotum. Kemudian dokter akan membuat dua sayatan kecil di setiap sisi skrotum guna mencapai tabung yang biasanya membawa sperma keluar dari testis atau vas deferens

Tabung tersebut dipotong menjadi dua, lalu tiap-tiap ujung tabung tersebut ditutup dengan rapat dengan cara dijahit atau diberi alat perekat khusus dengan suhu yang tinggi. Luka dari jahitan akan sembuh selama beberapa hari hingga beberapa minggu untuk sepenuhnya pulih dengan sendirinya.

Vasektomi Non-Bedah

Berbeda dengan prosedur konvensional, vasektomi non-bedah tidak akan menyayat skrotum dengan pisau bedah. Melainkan membuat lubang kecil menggunakan alat penjepit di skrotum hingga menjangkau tabung sperma. Namun tetap menggunakan anestesi lokal agar pasien tidak terasa menyakitkan. 

Kemudian tabung ditutup kembali, baik dengan diikat ataupun disegel dengan alat perekat bersuhu tinggi. Metode ini paling banyak digunakan karena rendahnya risiko komplikasi.

Masa pemulihan

Sesaat usai operasi, sangat memungkinkan untuk terasa tidak nyaman dan nyeri di daerah skrotum selama beberapa hari. Biasanya dokter akan berikan beberapa obat pereda nyeri untuk membantu menghilangkan rasa nyeri yang tak tertahan. Kemungkinkan kecil juga akan terjadi pendarahan, namun ini sangat jarang dan tidak semuanya mengalami. 

Dianjurkan untuk tidak berhubungan seksual setidaknya selama seminggu setelah melakukan prosedur vasektomi. Gunakan bantuan alat kontrasepsi lainnya selama 8 hingga 12 minggu pertama, ini diharuskan untuk memastikan sperma yang di dalam testis telah bersih dengan sempurna. 

Satu hal yang sangat amat penting yakni, kebersihan dalam berpakaian dalam. Wajib mengganti pakaian dalam setiap dari dan kenakan jenis yang ketat selama beberapa hari pertama untuk membantu menopang skrotum. 

Efek samping vasektomi

Meskipun prosedurnya yang aman dan terbilang sangat cepat, mungkin akan ada sedikit rasa tidak nyaman setelahnya. Bukanlah tanda-tanda komplikasi atau sejenisnya, tetapi ini adalah hal yang sangat lumrah terjadi usai menjalani operasi. Sebagian besar mungkin akan merasakan nyeri dan pembengkakan di area skrotum, memungkinkan pula terjadi pendarahan ringan. 

Komplikasi sangat jarang terjadi, apabila terjadi pun dapat berupa memar, bengkak, peradangan, dan infeksi. Jangan khawatir, ini bukanlah kondisi yang darurat. Ingat, selalu ceritakan keluhan yang dirasakan pada dokter untuk mendapatkan perawatan yang tepat. 

 

*Penulis: Balqis Dhia.

#Breaking Boundaries

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading