Sukses

Health

Mengungkap Penyebab Anak Susah Tidur Menurut Psikologi

Fimela.com, Jakarta Tidur yang nyenyak dan cukup sangatlah penting bagi kesehatan dan perkembangan anak. Namun, seringkali orangtua menghadapi tantangan ketika anak sulit tidur di malam hari.

Apa sebenarnya yang menjadi penyebab dibalik anak sulit tidur? Menurut ahli psikologi, ada beberapa faktor yang dapat memengaruhi pola tidur anak dan menimbulkan masalah tidur yang seringkali membuat orangtua cemas.

1. Faktor kecemasan dan stres

Dilansir dari Psychology Today, tidak hanya orang dewasa saja yang bisa merasakan kecemasan dan stres, tetapi anak-anak juga bisa merasakan cemas dan stres yang dapat mempengaruhi tidur mereka. Biasanya kekhawatiran yang dialami oleh anak-anak berhubungan tentang sekolah, pertemanan, atau bahkan perubahan dalam kehidupan sehari-hari mereka yang membuat mereka berpikir dan terjaga di malam hari. Kecemasan dan stres ini sangat tidak baik bagi tumbuh kembang anak karena bisa mengganggu pola tidur anak dan menyebabkan kesulitan tidur.

2. Gangguan kesehatan mental

Beberapa gangguan kesehatan mental pada anak seperti kecemasan, gangguan tidur, dan ADHD (Attention-Deficit/Hyperactivity Disorder) dapat berdampak pada pola tidur anak. Gangguan ini dapat membuat anak sulit tidur, terbangun secara berulang, atau mengalami mimpi buruk. Oleh karena itu, penting bagi kita sebagai orangtua untuk mengidentifikasi kemungkinan gangguan kesehatan mental dan melakukan konsultasi dengan profesional kesehatan apabila anak mengalami secara berulang.

3. Rutinitas tidur yang tidak teratur

Dilansir dari Verywell Family, rutinitas tidur yang tidak konsisten atau tidak teratur dapat memiliki dampak negatif pada kesehatan anak. Ketika anak tidak memiliki jadwal tidur yang tetap, tubuh mereka mungkin kesulitan mengatur ritme sirkadian, yang merupakan siklus alami tidur dan bangun yang diatur oleh jam biologis dalam tubuh.

Ketidakseimbangan dalam ritme sirkadian dapat membuat anak sulit tidur pada waktu yang diinginkan atau terbangun secara tidak teratur di malam hari. Ketika anak tidak memiliki rutinitas tidur yang konsisten, tubuh mereka tidak mendapatkan sinyal yang konsisten untuk mempersiapkan diri untuk tidur.

Hal ini dapat mengganggu produksi hormon melatonin, yaitu hormon yang membantu mengatur siklus tidur dan bangun. Akibatnya, anak mungkin mengalami kesulitan tidur atau tidur yang tidak nyenyak.

4. Penggunaan teknologi yang berlebihan

Tahukah kamu bahwa paparan cahaya biru dari layar gadget, seperti ponsel atau tablet, dapat mengganggu produksi hormon melatonin yang penting untuk tidur ana, lho. Anak-anak yang terlalu sering terpapar teknologi di malam hari cenderung memiliki tidur yang tidak nyenyak. Oleh karena itu, sebaiknya batasi penggunaan teknologi sebelum tidur dan berikan waktu yang konsisten untuk anak siap tidur.

5. Lingkungan tidur yang tidak mendukung

Lingkungan tidur yang tidak nyaman atau tidak kondusif seperti terlalu banyak suara, cahaya yang terlalu terang, atau suhu ruangan yang tidak nyaman dapat menjadi penyebab anak susah tidur bahkan mengganggu. Oleh karena itu, sebelum anak hendak tidur, pastikan kamar tidur anak memiliki suasana yang tenang, gelap, dan nyaman.

Ketika anak mengalami kesulitan tidur, penting bagi orangtua untuk memahami penyebabnya. Faktor psikologis seperti kecemasan, stres, dan gangguan tidur dapat berperan dalam mengganggu tidur anak.

Dengan memahami penyebab tersebut, orangtua dapat mengambil langkah-langkah yang tepat untuk membantu anak tidur lebih baik, seperti menciptakan rutinitas tidur yang teratur, mengatur penggunaan teknologi, dan menciptakan lingkungan tidur yang nyaman. Penting juga untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan jika masalah tidur anak berlanjut atau semakin memburuk.

 

*Penulis: Amelia Septika

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading