Sukses

Health

Sering Overthinking? Ketahui Ciri-Ciri dan Bahayanya!

Fimela.com, Jakarta Siapa yang suka memikirkan suatu hal secara berlebihan atau menyesali perbuatannya yang telah dilakukan dimasa lalu? Kamu berarti sedang overthinking.

Hati-hati sebab overthinking sangat berbahaya dan memiliki dampak buruk untuk kesehatan. Overthinking secara umum adalah memikirkan sesuatu hal secara berlebihan.

Menurut laman resmi Direktorat Jenderal Kesehatan Pelayanan Kesehatan, overthinking masuk kedalam kategori psychological disorder atau gangguan psikologis karena menimbulkan kecemasan atau anxiety pada penderitanya. Overthinking juga disebut paralysis analysis, dimana orang tersebut terus menerus memikirkan suatu permasalahan tanpa menemukan solusi (Fakhir, 2019).

Studi Universitas California di San Diego menemukan seseorang yang suka overthinking lebih sulit menyelesaikan masalah daripada orang yang tidak overthinking. Tidak hanya itu, studi juga menemukan orang yang suka overthinking memiliki tingkat kecemasan dan depresi yang lebih tinggi dari orang-orang pada umumnya. Sangat berbahaya bukan? Berikut informasi tentang ciri-ciri dan bahaya overthinking yang harus kamu ketahui. 

Jenis-jenis overthinking

Tahukah kamu jika overthinking memiliki dua jenis? Raihan Yosa melalui akun TikToknya @Raighanyosa memberikan informasi jenis overthinking tersebut. Jenisnya ada Ruminating dan Worrying. 

1) Ruminating

Pola pikir Ruminating adalah pola pikir destruktif yang muncul ketika kamu sedang merasa tidak nyaman. Ingatanmu akan membawa pada peristiwa di masa lalu yang membuat dirimu menyesali perbuatan yang telah kamu lakukan dulu. 

Misalnya kamu telah memutuskan untuk melakukan suatu hal. Kita ambil contoh memilih tempat bekerja. Ternyata tempat bekerja yang kamu pilih saat ini tidak sesuai dengan ekspektasi kamu. Kamu berpikir “Mengapa aku memilih tempat kerja ini ya, seharusnya aku pilih tempat kerja di perusahaan X saja.” atau “Kalau misalnya aku tidak tolak perusahaan Z dulu, mungkin saja aku tidak akan menyesal sekarang.” Bentuk penyesalan dari masa lalu inilah yang menyebabkan rasa tidak nyaman pada dirimu. 

2) Worrying 

Selain Ruminating, jenis overthinking kedua adalah Worrying. Worrying sering muncul dalam bentuk kecemasan terhadap masa depan. Biasanya seseorang yang sedang overthinking ini sering menganalisa suatu hal secara berlebihan. Hal yang dianalisis lebih mengarah pada situasi terburuk ataupun rasa tidak yakin akan mampu mengerjakan sesuatu yang belum dicoba. 

Misalnya di tempat kerja bos kamu memberikan kamu tugas baru yang belum pernah kamu kerjakan sebelumnya. Dengan diberinya tugas baru tersebut kamu merasa tidak yakin bisa mengerjakannya. Kamu akan berpikir: “Aku tidak sanggup untuk melakukan pekerjaan ini.” atau “Apakah aku benar-benar bisa melakukannya? Bagaimana jika aku membuat kesalahan?”. Pikiran-pikiran tersebut inilah yang akan membuatmu semakin takut untuk mengerjakan hal yang diberikan padamu.

Ciri-ciri orang yang overthinking

Biasanya, orang yang suka overthinking memiliki ciri-ciri yang khas. Berikut 4 ciri-ciri khas yang sering dilakukan oleh orang yang suka overthinking: 

1 Kesulitan menghentikan otak yang berpikir terlalu keras

2 Melakukan analisis suatu hal secara berlebihan 

3 Tingkat kecemasan tinggi yang suka merangsang untuk berpikir keras

4 Kesulitan mengambil keputusan karena takut akan keputusan yang salah  

Ciri-ciri ini sangat berbahaya bila diteruskan, maka dari itu harus segera kamu hentikan ya. 

Dampak overthinking terhadap kesehatan mental

Dampak overthinking terhadap kesehatan mental tidak main-main sebab dapat memicu berbagai macam gangguan mulai dari gangguan pikiran hingga masalah kesehatan. Dampak-dampak tersebut antara lain:

1) Gangguan Tidur

Siapa yang suka overthinking malam-malam? Waktu kosong seperti malam-malam memang menjadi “waktu terbaik” untuk overthinking. Apalagi jika dilakukan di atas jam 12 malam, wah ini biasanya dilakukan oleh anak muda masa ini. 

Tapi tahukah kamu? Tubuh punya jam-jam tidur yang sebaiknya kamu lakukan dan tidak sebaiknya kamu lakukan? Batas maksimal untuk tidur adalah pada pukul 23.00 malam. Sebelum tidur biasanya tubuh akan melepas hormon melatonin yang dapat menyebabkan rasa ngantuk. Selain batas tidur pada pukul 23.00 malam, jam tidur ideal juga harus kamu miliki yaitu 7 sampai 9 jam. Misal kamu mulai tidur pukul 23.00 malam, kamu bisa bangun pada pukul 06.00 pagi. Jika kamu melakukan aktivitas seperti overthinking misalnya dan melewati batas, kamu akan mengalami gangguan tidur dan sulit berkonsentrasi keesokan harinya. 

2) Tubuh menjadi lebih tegang dari biasanya 

Overthinking dapat membuat tubuh menjadi lebih tegang dari biasanya. Mengapa? Karena ketika kamu overthinking, tubuh akan bereaksi sehingga membuat otot menjadi tegang, otot yang tegang akan men trigger rasa sakit seperti sakit kepala dan nyeri otot.

Sebenarnya situasi ini terjadi sebagai bentuk perlindungan tubuh terhadap serangan bahaya. Tubuh akan merespon jika kamu melakukan aktivitas yang membahayakan meskipun hal itu adalah pikiran sekalipun. Akibatnya, kamu tidak dapat menyelesaikan pekerjaan dengan baik.

3) Waktu yang seharusnya dapat digunakan untuk melakukan banyak hal menjadi terbuang sia-sia 

“Time is a Money” pernah mendengar frasa tersebut? Benar, waktu merupakan sesuatu hal yang berharga. Tidak semua orang dapat menghargai waktu yang didapatkannya, even waktu tersebut adalah waktu untuk beristirahat. Melakukan istirahat tidak hanya akan membuat tubuh menjadi lebih rileks tetapi pikiran juga menjadi tenang.

Jika kamu lebih memilih overthinking dibandingkan dengan mengistirahatkan tubuh dan pikiran, kamu sama saja malah menambah beban tubuh dan membuat tubuhmu tidak sanggup untuk menjaga kamu agar kamu tetap sehat. Sebaiknya dikurangi ya dan biarkan tubuh dan pikiranmu istirahat, kamu juga punya hak untuk istirahat.

4) Tubuh menjadi drop dan mudah sakit 

Dampak terakhir yang cukup sering dialami oleh seseorang yang suka melakukan overthinking adalah tubuh menjadi drop. Seperti yang sudah disebutkan di atas jika overthinking dapat mempengaruhi waktu tidur, otot tubuh menjadi tegang karena respon defensif tubuh. 

Tetapi ketika kondisi yang cukup parah seperti kamu suka skip makan dan lebih memilih tenggelam dalam pikiran, lebih sering berdiam diri di kamar daripada berjemur matahari pagi, melakukan coping-mechanism yang di mana ingin redakan overthinking dengan makan makanan cepat saji daripada sayur, kamu bisa mengalami gangguan pencernaan, gangguan pada jantung, dan menurunnya fungsi kekebalan tubuh. Akibatnya kamu sering terkena penyakit dan harus melakukan pengobatan di rumah sakit. 

4 Cara efektif atasi overthinking

Raihan Yosa melalui akun TikToknya @Raighanyosa memberikan tips cara untuk mengatasi overthinking yang kamu alami. Tips-tips nya antara lain: 

1) Latihan Mindfulness: mindfulness akan membiarkan kita menikmati kondisi sekarang tanpa memikirkan hal-hal lain yang mengganggu aktivitas sekarang 

2) Jangan terbiasa melakukan tugas multitasking: dengan melakukan 2 aktivitas dalam 1 waktu dapat memungkinkan kita menjadi overthinking. Mulai sekarang set time management yang baik, buat target, dan lakukan mono-tasking 

3) Jangan kebanyakan waktu kosong: Overthinking terjadi di waktu-waktu kosong misalnya malam hari. Lebih baik waktunya digunakan untuk baca buku setelah itu istirahat. 

4) Tantang pikiran negatifmu: Kalau dalam kondisi sudah terlanjur overthinking, tantang saja pikiranmu. Misal kamu ada tugas untuk presentasi dan kamu takut jika presentasi akan gagal dan memalukan di depan umum. Coba kamu berikan afirmasi positif seperti kamu sudah persiapan, kamu sudah latihan, kamu sudah kuasai materi, kamu yakin jika presentasimu akan berhasil karena hal-hal yang sudah kamu persiapkan secara matang.

Itulah informasi tentang Overthinking yang sudah mencakup ciri-ciri dan bahayanya. Jangan melakukan Overthinking secara berlebihan sebab kamu dan diri kamu punya hak untuk istirahat. Kelola stres dengan baik dan berikan afirmasi positif untuk dirimu bahwa keputusan yang kamu ambil di masa lalu adalah hal yang sudah membentuk kamu menjadi lebih baik di masa ini.

 

Penulis: Tisha Sekar Aji.

Hashtag: #Breaking Boundaries 

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading