Sukses

Health

Ask The Expert: Mitos dan Fakta Faktor Risiko Kanker Payudara dari Stres hingga Penggunaan Bra

Fimela.com, Jakarta Hingga saat ini menurut Kementerian Kesehatan, kanker payudara menduduki peringkat pertama dalam jumlah kasus kanker di Indonesia, serta menjadi penyebab kematian terbesar akibat kanker.

Kasus kanker payudara berkontribusi sebanyak 17% dari seluruh kasus kanker dan fakta yang mengkhawatirkan adalah 70% pasien kanker payudara datang untuk konsultasi dalam keadaan stadium lanjut, sehingga berdampak pada kualitas hidup dan peluang kesembuhannya.

Melihat hal tersebut di bulan Oktober yang juga diperingati dengan  bulan kesadaran Hari Kanker Payudara, Fimela Ask akan membahas mitos dan fakta kanker payudara bersama  dr. Reza Musmarliansyah spesialis Bedah Konsultan Ontologi dari Rumah Sakit EMC Pulomas. dr. Reza menyampaikan sebenarnya kanker payudara merupakan suatu benjolan. Awalnya benjolan, dalam bahas ilmiahnya disebut Neoplasma yang terbagi menjadi dua yaitu Neoplasma jinak dan Neoplasma ganas.

"Neoplasma jinak kita sebagai scientific disebut adalah tumor. Nah, yang ganas disebut kanker. Tapi pada kenyataannya di awam “dok saya punya tumor ganas”. Tumor ganas itu gak usah bilang tumor ganas lagi, bilang kanker udah pasti dokternya udah tau ‘Tumor Ganas’ gitu,' ujar dr. Reza.

dr. Reza menyampikan, jadi kanker itu disebabkan oleh multifactorial causes, banyak penyebab, tidak hanya satu tapi beberapa yang berkolaborasi, yang menyebabkan terjadinya mutasi. Banyak penelitian akhir-akhir ini, yang paling baru adalah stres juga dapat menjadi salah satu faktor risiko penyakit kanker, termasuk kanker payudara.

"Tingakt stres ini sangat berpengaruh. Tubuh manusia memiliki mekanisme pertahanan sendiri. Sebenarnya kalau kita ada sel yang bermutasi itu ada sel lain yang tugasnya menghancurkan sel-sel yang sudah mutasi dan mutasinya ga karu-karuan, namanya NK sell. Atau disebut dengan Natural Killer Cell. Nah NK sel ini adalah mekanisme defensif badan kita, ini yang akan memakan sel-sel yang rusak. Tapi, pada beberapa penelitian juga ada yang menyebutkan bahwa penurunan produktivitas NK sel disebabkan oleh faktor psikologis atau faktor stres. semakin stres seseorang maka semakin kurang efektivitas dari NK sel," ujarnya.

Penggunaan Bra

Banyak yang berfikir jika penyebab kanker payudara salah satunya karena penggunaan bra yang tidak tepat, seperti bra yang memiliki kawat. Apakah benar hal tersebut bisa menjadi faktor risiko? dr. Reza mengatakan jika hal tersebut sebuah mitos atau hoax.

dr. Reza mengataka tidak ada penelitiannya penggunaan bra berkawat atau tidak tepat menjadi salah satu penyebab kanker payudara. "Tidak ada penelitian yang menyatakan bahwa penyebab kanker payudara adalah setelah pemakaian bra dengan kawat atau dengan holder yang ketat," ujarnya.

d. Reza juga mengungkapkan No Bra Day, tidak ada hubungan dengan kanker payudara karena secara scientifically antara memakai Bra dengan tidak memakai Bra.  Jadi memakai Bra dengan tidak memakai Bra itu hubungan dengan kepantasan saja.

Enggak ada sakit sama sekali. | Sama sekali nggak ya? | Sama sekali nggak sakit. Untuk daerah payudara aja biasanya dilakukan setahun sekali untuk wanita yang sudah kalau menurut Amerika itu yang sudah menstruasi, tapi di Indonesia biasanya 25 ke atas lah gitu. Karena yang paling, nggak ada itu, belum pernah, saya belum pernah dengar ada yang belasan tahun. | Belum ada ya? | Belum pernah, yang 20-an ke atas lah.

Lakukan SADARI

dr. Reza juga menyampaikannya pentingnya SADARi atau pemeriksaan payudara sendiri agar tidak terlambat untuk melakukan pengobatan, karena lebih cepat diobati lebih baik. Ia mengungkapkan hal pertama yang bisa dilakukan ialah tahu batas-batas payudara.

"Paling penting dari pemeriksaan sadari adalah mengetahui dulu batas-batas payudara. Sebab, kalau nggak tahu batas payudara, main pencet-pencet aja jadi tidak terdeteksi. Batas payudara yang di tengah itu tulang, tulang sternum. Kita bilang tulang sternum di tengah dan kemudian batas luarnya adalah garis tengah ketiak. Garis tengah ketiak. Batas atasnya 2 jari di bawah tulang selangka, tulang clavicle, dua jari di bawah itu dan batas bawahnya adalah mamarifol atau lekukan payudara yang biasanya tertutup oleh bra. Nah itu batas bawahnya," paparnya.

dr. Reza mengatakan jadi ada beberapa teknik yang pertama adalah teknik perabaan pertama dari atas, periksa pelan-pelan dengan empat jari, periksa ke bawah. Setelah sampai bawah, geser sedikit, naik lagi keatas, sampai ke batas paling atas, terus geser. Dan lakukan Sadari di depan kaca dengan pencahayaan yang baik. Kemudian yang pertama-tama kita periksa adalah posisi payudara, seimbang tidak, Ada tarikan tidak, Sama tidak, Balance tidak.Tangan di atas, kemudian condongkan badan, baru mulai perabaan.

"Perabaan yang harus kita ketahui adalah batas perudara batas tengah, batas luar, batas bawah dan batas atas yang tadi saya sudah bilang. Nah, diperiksa dengan 4 jari merabanya gitu, pelan-pelan turun ke bawah, geser dikit, naik-naik-naik, geser lagi gitu. Nah itu yang teknik yang pertama, yang kedua ada yang dari dalam ke luar periksanya begini sampai memeriksa ujung batas payudara ya. Nah dalam memeriksa, dalam sadari itu adalah yang penting kita mengetahui dulu batas payudara, soalnya kalau gak tau batas payudara," ujarnya.

Pemeriksaan yang tepat setiap habis menstruasi. Jadi, tentukan biasanya di hari ke-7 sampai hari ke-10 dihitung dari hari pertama menstruasi, lakukan satu kali pemeriksaan sadari.

"Itu diingat, "Oh disini kok ada yang grenjel-grenjel ya." Nah lakukan lagi bulan depan. Masih ada, itu tambah membesar. Sadari. Sadanis. Pemeriksaan payudara klinis. Datanglah ke dokter. Nah, gak perlu takut untuk datang ke dokter, karena nanti jadi stress. Jadi kalau, payudara sudah ada merah, udah ada pudorang, udah ada kulit jeruk, udah ada tarikan dari niple atau mungkin udah ada yang luka. Itu stadium lanjut semua. Dan pada stadium awal bennjolan tidak terasa sakit, maka harus hati-hato," paparnya.

 

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading