Sukses

Health

Penyebab Hipertensi Pada Remaja yang Harus Diwaspadai

Fimela.com, Jakarta Tekanan darah tinggi atau hipertensi merupakan salah satu penyakit yang cukup berbahaya. Bahkan hipertensi termasuk dalam salah satu daftar penyakit silent killer atau yang bisa membunuh dalam diam tanpa ada peringatan dahulu sebelumnya.

Hipertensi terjadi ketika jantung dan arteri secara konsisten bekerja lebih keras dari biasanya untuk menggerakkan darah ke seluruh tubuh. Terlebih ketika jantung memompa darah melalui sistem peredaran darah atau ketika arteri menolak aliran darah.

Hipertensi umumnya dianggap sebagai penyakit orang dewasa, tetapi semakin banyak remaja yang juga mengalami hipertensi. Oleh karena itu, penting bagi para orang tua untuk memahami hipertensi pada remaja. Berikut penjelasan mengenai hipertensi pada remaja yang wajib dipahami oleh para orang tua.

Penyebab Hipertensi Pada Remaja

Tekanan darah tinggi pada anak sering dikaitkan dengan kondisi kesehatan lain, seperti kelainan jantung, penyakit ginjal, kondisi genetik, atau gangguan hormonal. Sementara itu, remaja, terutama mereka yang kelebihan berat badan lebih berisiko mengalami hipertensi primer. Jenis tekanan darah tinggi ini terjadi dengan sendirinya, tanpa kondisi yang mendasarinya.

Gejala Hipertensi Pada Remaja

Tekanan darah tinggi biasanya tidak menimbulkan gejala. Namun, tanda dan gejala yang mungkin mengindikasikan keadaan darurat tekanan darah tinggi (krisis hipertensi) meliputi:

  • Sakit kepala.
  • Kejang.
  • Muntah.
  • Sakit dada.
  • Detak jantung cepat, berdebar atau berdebar (palpitasi).
  • Sesak napas.

Cara Mencegah Hipertensi Pada Remaja

1. Kurangi Konsumsi Garam

Fokus pada diet DASH yang mengurangi lemak dan lemak jenuh, serta meningkatkan konsumsi buah, sayuran, dan gandum. Mengurangi asupan garam juga dapat membantu mengontrol tekanan darah pada remaja. Jika sulit, konsultasikan dengan ahli diet atau gunakan aplikasi Halodoc untuk bantuan konsultasi online dengan dokter.

2. Awasi Berat Badan

Risiko tekanan darah tinggi dapat meningkat dengan kelebihan berat badan. Mengikuti rencana diet DASH dan berolahraga secara teratur membantu remaja mencapai berat badan yang sehat. Jika diperlukan, konsultasikan dengan dokter anak untuk menetapkan tujuan penurunan berat badan dan mendapatkan panduan kesehatan yang sesuai.

3. Hindari Merokok

Asap rokok tanpa disadari dapat meningkatkan tekanan darah dan merusak jantung serta pembuluh darah pada remaja. Hentikan kebiasaan merokok di rumah untuk menjaga kesehatan keluarga, terutama anak-anak. Pastikan juga anak-anak tidak mengikuti kebiasaan buruk yang serupa.

4. Gunakan Obat-obatan

Jika tekanan darah tinggi anak parah atau tidak merespon perubahan gaya hidup, dokter mungkin akan meresepkan obat. Proses ini mungkin memerlukan waktu untuk menemukan kombinasi obat yang efektif dengan efek samping minimal. Obat yang mungkin digunakan termasuk diuretik, ACE inhibitor, alpha-blocker, calcium channel blocker, dan beta-blocker. Dokter juga akan menangani penyebab mendasari tekanan darah tinggi, seperti kelainan hormonal atau gangguan tidur.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading