Fimela.com, Jakarta Pandemi covid-19 yang telah lalu merupakan salah satu momen menggemparkan yang mengejutkan dan berat tidak hanya di Indonesia, tapi bagi banyak orang di seluruh dunia. Virus yang berawal dari China tersebut telah dilalui dengan berbagai upaya hingga akhirnya kini masyarakat menjalani keseharian yang normal kembali meski dengan berbagai perubahan setelah pandemi.
Namun, akhir-akhir ini sedang ramai diperbincangkan salah satu virus yang hadir di China. Dilansir dari healthshots.com, lima tahun setelah pandemi Covid-19, Tiongkok menghadapi lonjakan penyakit pernapasan, termasuk meningkatnya virus HMPV atau human metapneumovirus. Laporan menunjukkan bahwa virus ini menyebar dengan cepat, membuat rumah sakit kewalahan di beberapa daerah.
Hal ini tentunya kembali menimbulkan cukup banyak kekhawatiran masyarakat dengan informasi-informasi yang beredar di media sosial mengenai peningkatan HMPV. Namun, sahabat Fimela tetap perlu mengingat bahwa Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) belum memberikan konfirmasi resmi mengenai skala wabah tersebut. Mari kita pahami lebih dalam untuk mengenal virus HMPV.
Advertisement
Advertisement
Mengenal Virus HMPV
Human metapneumovirus atau HMPV sebenarnya telah diidentifikasi pertama kali pada tahun 2001 oleh para peneliti di Belanda. Perlu dipahami, virus ini bisa menyebabkan infeksi pernapasan pada orang-orang dari segala usia, mulai dari anak-anak hingga orang tua, atau sebagian orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah dan rentan. Menurut data dari Centers for Disease Control and Prevention, virus ini termasuk dalam keluarga pneumoviridae, yang juga termasuk virus syncytial pernapasan (RSV).
Penyebaran Virus HMPV
Seperti sebagaimana biasanya virus tersebar, virus ini dapat menyebar melalui kontak dekat dengan orang yang terinfeksi atau dengan bersentuhan dengan area yang terkontaminasi. Beberapa gejala mungkin hadir seperti gejala yang mirip dengan flu biasa, seperti batuk, hidung tersumbat, dan demam ringan, dan bahkan biasanya sembuh dengan sendirinya dalam waktu 2-5 hari.
Menurut American Lung Association, secara umum virus ini menyerang anak-anak di bawah usia 5 tahun, namun ada 5-16 persen yang dapat mengalami masalah pernapasan yang lebih parah, seperti pneumonia. Beberapa kondisi penyakit seperti asma, penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), atau emfisema mungkin memang tidak meningkatkan risiko tertular HMPV, namun perlu dipahami bahwa kondisi tersebut dapat memperburuk gejala setelah terinfeksi.
Menghindari Virus HMPV
Sahabat Fimela mungkin akan merasa khawatir, namun menurut American Lung Assocation, virus ini biasanya dapat sembuh dengan sendirinya. Dengan ini, sahabat Fimela harus lebih mengalihkan fokus untuk tetap menjaga kesehatan serta imunitas tubuh.
Saat ini, mungkin tidak ada obat khusus untuk HMPV. Kita bisa mengantisipasi dengan pengobatan pada penanganan gejala, seperti demam dan masalah pernapasan, dengan istirahat, hidrasi, dan obat-obatan yang dijual bebas. Obat yang dijual bebas seperti asetaminofen atau ibuprofen dapat membantu mengendalikan rasa sakit dan demam, sementara dekongestan dapat meredakan hidung tersumbat.
Sebagian orang memang bisa sembuh dengan sendirinya, namun ketika hal ini sudah lebih serius, konsultasikan kepada dokter untuk merekomendasikan obat yang lebih kuat untuk mengurangi peradangan. Ingatlah untuk tetap merawat diri termasuk istirahat dan menjaga hidrasi.
Penulis: Nadya Aufia#Unlocking the Limitless