Sukses

Health

Bukan Hanya Soal Berat Badan: Inilah 7 Gaya Hidup Sehari-hari yang Memicu Risiko Diabetes

Fimela.com, Jakarta Sahabat Fimela, diabetes telah menjadi salah satu penyakit paling umum yang diderita banyak orang akibat kebiasaan gaya hidup sehari-hari mereka yang tidak baik. Menurut perkiraan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), lebih dari 420 juta orang di seluruh dunia menderita diabetes, dan jumlah ini terus menunjukkan tren peningkatan setiap tahunnya. Yang lebih mengkhawatirkan lagi, banyak dari mereka bahkan tidak menyadari bahwa pola hidup yang dijalani setiap hari secara perlahan dapat meningkatkan risiko terkena penyakit metabolik ini. 

Bukan hanya soal berat badan atau faktor genetik semata, faktanya gaya hidup yang tidak sehat menjadi pemicu utama meningkatnya kasus diabetes, terutama diabetes tipe 2 yang merupakan bentuk paling umum. Diabetes tipe 2 terjadi ketika tubuh tidak lagi mampu menggunakan insulin secara efektif, yang menyebabkan kadar gula darah meningkat. Nah, sebenarnya sebagian besar faktor risikonya bisa dikendalikan melalui perubahan gaya hidup yang lebih sehat lagi. Tinggal bagaimana kita bisa merubah kebiasaan-kebiasaan kita selama ini saja. 

Mengetahui faktor risiko ini sejak dini juga sangat penting sebagai langkah pencegahan kedepannya. Semakin kita menyadari kebiasaan apa saja yang berpotensi meningkatkan risiko, semakin besar peluang untuk menghindarinya. Lalu, apa saja sih kebiasaan sehari-hari yang diam-diam memicu risiko diabetes? Melansir dari healthshots.com, di bawah ini adalah kebiasaan gaya hidup yang perlu dihindari. Yuk, simak selengkapnya!

1. Gaya Hidup yang Tidak Banyak Bergerak

Di era perkembangan teknologi yang semakin pesat ini, banyak dari kita lebih memilih berdiam diri di kamar atau hanya duduk saja sambil menonton video Tiktok dan Instagram di ponsel atau banyak mengerjakan pekerjaan di depan laptop tanpa bergerak sama sekali. Duduk dalam waktu lama, tidak bisa bergerak, dan kurang gerak inilah yang terbukti sama berisikonya dengan merokok bagi kesehatan jantung, paru-paru, dan penyakit terkait gaya hidup secara keseluruhan. Penelitian telah mengaitkan bahwa timbulnya diabetes tipe 2 lebih banyak terjadi pada orang yang kurang beraktivitas dalam rutinitasnya sehari-hari. 

2. Diet Tinggi Kalori

Konsumsi kalori yang berlebihan dapat menyebabkan penambahan berat badan, dan membuat seseorang rentan terhadap diabetes tipe 2. Kalori perlu dikonsumsi secara proporsional dengan tenaga dan pengeluaran harian yang seimbang, tergantung pada pekerjaan yang dilakukan masing-masing individu. Oleh karena itu, kalori yang dibutuhkan lebih sedikit pada orang dengan pekerjaan yang kurang aktif, dan mereka harus memantau asupan makanan sesuai dengan itu.

3. Kurang Berolahraga

Penelitian telah membuktikan manfaat olahraga untuk kesehatan jantung dan pernapasan, tetapi juga menunjukkan hasil dalam memperpanjang timbulnya diabetes pada sekelompok orang dengan riwayat keluarga diabetes. Olahraga tidak hanya membantu menunda timbulnya diabetes, tetapi juga membantu menjaga kadar gula pada pasien diabetes. Waktu olahraga yang disarankan adalah setidaknya 150 menit dalam kurun waktu seminggu, berolahraga setidaknya 5 hari seminggu. 

4. Kecanduan 

Kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol secara berlebihan telah dikaitkan langsung dengan penyakit jantung, kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, dan juga diabetes. Merokok menyebabkan dampak pada pembuluh darah, penyempitan arteri, sehingga seseorang rentan terhadap serangan jantung. Merokok juga meningkatkan risiko resistensi insulin yang menyebabkan diabetes. Konsumsi alkohol yang berlebihan juga menimbulkan perlemakan hati yang pada gilirannya dapat menyebabkan resistensi insulin dan diabetes.

5. Kekurangan Nutrisi

Kekurangan zat gizi makro dan mikro yang penting dapat menyebabkan berbagai kekurangan dan memengaruhi kesehatan secara keseluruhan. Konsumsi sayuran hijau, pola makan vegan, atau pola makan Mediterania telah menunjukkan manfaat dalam memperpanjang timbulnya diabetes dalam beberapa penelitian. Kekurangan vitamin D yang berkepanjangan juga dapat meningkatkan risiko diabetes. Pola makan sehat yang terdiri dari protein, serat, lemak esensial, dan karbohidrat kompleks telah menunjukkan manfaat dalam mengendalikan kadar gula darah dan insulin dalam tubuh.

6. Obesitas

Peningkatan lemak visceral memiliki hubungan langsung dengan resistensi insulin, karenanya peningkatan berat badan terutama di sekitar batang tubuh dapat menyebabkan diabetes lebih awal dibandingkan pada individu dengan Indeks Massa Tubuh yang rendah.

7. Stres

Stres dapat memengaruhi mental atau fisik, yang dapat mengganggu rutinitas harian dan ritme sirkadian normal tubuh, yang menyebabkan obesitas, resistensi insulin, dan akhirnya menyebabkan diabetes. Kurang tidur telah terbukti menjadi salah satu faktor risiko penyakit terkait gaya hidup, oleh karena itu tingkat stres perlu dikelola dengan rutinitas olahraga, meditasi, dan diet sehat. 

Diabetes tipe 2, kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, dan penyakit kardiovaskular sering muncul akibat gaya hidup yang tidak sehat. Dengan mengubah kebiasaan sehari-hari, kita bisa menurunkan risiko penyakit tersebut dan menjaga kesehatan lebih lama.

 

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading