Benarkah Tidur Kurang Bisa Menurunkan Kualitas Penglihatan? Fakta dan Penjelasan Ilmiahnya

Bukan Cuma Kurang Tidur, Kebiasaan Sehari-Hari Ini Ternyata Juga Bisa Membuat Mata Cepat Lelah - 4 — ilustrasi mengarahkan kipas ke wajah secara langsung/copyright freepik.com/freepik... Selengkapnya

ringkasan

Tidur yang cukup penting untuk memulihkan kesehatan mata.
Kurang tidur dapat menyebabkan masalah penglihatan jangka pendek dan jangka panjang.
Apnea tidur dapat meningkatkan risiko kerusakan pada saraf optik.

Fimela.com, Jakarta Sahabat Fimela, banyak yang tidak menyadari bahwa tidur yang cukup sangat penting bagi kesehatan mata. Benarkah tidur kurang bisa menurunkan kualitas penglihatan? Jawabannya adalah ya. Tidur yang berkualitas buruk dapat berdampak signifikan pada kesehatan mata dan kualitas penglihatan secara keseluruhan. Dalam artikel ini, kita akan membahas fakta dan penjelasan ilmiah mengenai hubungan antara tidur dan kesehatan mata.

Mata adalah organ yang bekerja keras setiap hari, terus-menerus menerima informasi visual dan menyesuaikan fokus. Tidur adalah waktu di mana mata dapat beristirahat dan memulihkan diri dari kelelahan. Selama tidur, mata mendapatkan pasokan oksigen yang dibutuhkan untuk proses perbaikan dan regenerasi sel. Tanpa tidur yang cukup, mata tidak dapat berfungsi secara optimal.

Kurang tidur dapat menyebabkan berbagai masalah penglihatan jangka pendek. Beberapa di antaranya adalah:

TERKAIT: Fakta Dampak Buruk Kurang Tidur untuk Kesehatan Mata

TERKAIT: Dampak Positif Tidur Siang bagi Si Kecil yang Bukan Sekadar Istirahat

TERKAIT: 10 Tips Mengatasi Rasa Kantuk Berlebihan dengan Cepat dan Efektif

TERKAIT: Bahaya Tidur Kurang dari 6 Jam untuk Kesehatan

Mata Kering dan Iritasi: Produksi air mata terganggu, menyebabkan mata terasa kering dan merah.
Penglihatan Kabur atau Ganda: Otot mata yang lelah kesulitan fokus, sehingga penglihatan menjadi kabur.
Kelelahan Otot Mata: Otot siliaris tidak mendapatkan kesempatan untuk relaksasi yang cukup.
Kedutan Mata: Kedutan pada kelopak mata merupakan sinyal kelelahan yang sering muncul akibat kurang tidur.
Sensitivitas Cahaya: Mata menjadi lebih sensitif terhadap cahaya setelah kurang tidur.
Mata Merah dan Bengkak: Pembuluh darah di mata bisa membengkak, menyebabkan mata merah dan bengkak.

Risiko Jangka Panjang dan Kondisi Mata Serius

Selain dampak jangka pendek, kurang tidur kronis dapat berkontribusi pada kondisi mata yang lebih serius. Beberapa risiko yang perlu diperhatikan adalah:

Glaukoma: Kualitas tidur yang buruk dapat meningkatkan risiko glaukoma, penyebab utama kebutaan.
Neuropati Optik Iskemik Anterior (AION): Kurang tidur kronis dapat berkontribusi pada kondisi ini.
Sindrom Kelopak Mata Kendur: Terkait dengan kurang tidur.
Ulkus Kornea dan Keratopati: Dalam kasus parah, kurang tidur dapat menyebabkan erosi kornea yang berulang.
Degenerasi Makula Terkait Usia: Tidur yang tidak cukup dapat meningkatkan peradangan di mata.
Miopia: Remaja yang tidur kurang dari 5 jam per malam lebih mungkin mengalami miopia.

Peran Apnea Tidur

Apnea tidur juga berperan dalam menurunkan kualitas penglihatan. Henti napas saat tidur dapat menyebabkan kerusakan pada saraf optik akibat rendahnya tingkat oksigen seluler. Hal ini berpotensi meningkatkan risiko glaukoma.

Tanggapan Ahli

Dr. Mustafa Parekh, seorang oftalmologis, menjelaskan bahwa kurang tidur dapat menyebabkan erosi kornea berulang, yang berbahaya bagi penglihatan. Stephen Hannan, Clinical Services Director di Optical Express, menekankan pentingnya tidur berkualitas untuk kesehatan mata. Menurutnya, tidur antara tujuh hingga sembilan jam setiap malam adalah cara yang efektif untuk melindungi penglihatan.

Secara keseluruhan, tidur yang cukup dan berkualitas sangat penting untuk menjaga kesehatan mata. Orang dewasa disarankan untuk tidur setidaknya 7 hingga 9 jam setiap malam. Dengan memahami pentingnya tidur, kita dapat lebih memperhatikan kesehatan mata dan mencegah penurunan kualitas penglihatan.