Sukses

Info

500 Ribu Tiket Pesawat Gratis Akan Dibagikan Hong Kong untuk Pulihkan Pariwisata

Fimela.com, Jakarta Pemerintah Hong Kong telah mengumumkan bahwa mereka akan menyediakan 500.000 tiket pesawat gratis (give away), senilai HK$2 miliar (sekitar Rp 3,8 triliun). Kegiatan ini dilakukan untuk meningkatkan industri pariwisata yang terkena dampak pandemi COVID-19.

Hong Kong diketahui telah mencabut beberapa protokol atau aturan terkait pembatasan untuk mencegah virus Corona COVID-19 dalam beberapa pekan terakhir. Perlu diketahui, Hong Kong memiliki beberapa aturan terberat di dunia karena mengikuti kebijakan nol Covid-19 China.

Maskapai-maskapai besar Hong Kong juga berjuang untuk mengembalikan jadwal mereka ke tingkat pra-pandemi COVID-19. Tiket gratis yang akan didistribusikan tahun depan kepada pelancong inbound dan outbound ini untuk mendukung maskapai penerbangan Hong Kong selama pandemi COVID-19.

Dilansir dari liputan6.com, Dane Cheng, direktur eksekutif dari Dewan Pariwisata Hong Kong mengatakan "Otoritas bandara akan menyelesaikan pengaturan dengan perusahaan penerbangan. Setelah pemerintah mengumumkan akan menghapus semua pembatasan COVID-19 untuk pelancong yang masuk, kami akan meluncurkan kampanye iklan untuk tiket pesawat gratis." dikutip dari liputan6.com

Maskapai Penerbangan Inggris, Tangguhkan Penerbangan Di Hong Kong

Sementara itu, maskapai penerbangan Inggris Virgin Atlantic mengumumkan pada hari Rabu 5 Oktober 2022 bahwa mereka akan menangguhkan penerbangan di Hong Kong karena masalah yang berkaitan dengan perang di Ukraina. Virgin Atlantic telah mengumumkan bahwa mereka akan menutup kantornya di Hong Kong, setelah 30 tahun di pusat penerbangan Asia, dan menangguhkan penerbangan antara Hong Kong dan London Heathrow.

Maskapai yang didirikan oleh miliarder Richard Branson menangguhkan penerbangan ke Hong Kong Desember lalu. Hal ini dikarenakan adanya kompleksitas operasional yang signifikan karena penutupan wilayah udara Rusia yang sedang berlangsung telah berkontribusi pada keputusan komersial untuk tidak melanjutkan penerbangan pada Maret 2023 seperti yang direncanakan.

Akibat invasi Rusia ke Ukraina telah menyebabkan beberapa maskapai penerbangan menangguhkan penerbangan atau menggunakan rute yang lebih panjang untuk menghindari terbang di atas wilayah tersebut.

Virgin Atlantic juga mengungkapkan penyesalan atas kekecewan yang ditimbulkan. Mereka menawarkan bagi siapapun yang memesan untuk bepergian mulai Maret 2023, akan ditawarkan pengembalian uang, voucher, atau opsi untuk memesan ulang pada rute alternatif Virgin Atlantic.

Dapat Memulihkan Reputasi Hong Kong

Hong Kong memiliki beberapa aturan paling ketat di dunia karena mengikuti kebijakan nol COVID-19 China. Bulan lalu, tepatnya pada Senin, 26 September. Pemerintah Hong Kong mengumumkan bahwa orang-orang yang tiba di Hong Kong tidak lagi diharuskan untuk karantina hotel atau dites negatif untuk COVID-19 sebelum menaiki penerbangan ke Hong Kong. Ini berlaku untuk turis asing atau kedatangan internasional.

Wisatawan sekarang diminta untuk memantau kemungkinan infeksi virus COVID-19 dalam waktu 3 hari setelah kedatangan. Berita itu menyebabkan membanjirnya tiket pesawat dari dan ke Hong Kong.

Dengan melakukan itu, para pemimpin kota mengakhiri beberapa pembatasan perjalanan terberat di dunia yang telah merusak ekonomi dan mengisolasi pusat-pusat keuangan di seluruh dunia. karantina hotel selama tiga hari saat ini akan dikurangi menjadi nol bagi mereka yang tiba di Hong Kong dari luar negeri dan Taiwan

Pada aturan sebelumnya, pendatang asing harus menjalani tes reaksi berantai polimerase (PCR) pada saat kedatangan dan tidak diizinkan mengunjungi restoran atau bar selama tiga hari pertama di bawah sistem yang dijelaskan oleh pihak berwenang sebagai '0+3'. Tes PCR pra-penerbangan yang diperlukan untuk pelancong ke Hong Kong 48 jam sebelum penerbangan mereka akan diganti dengan Tes Antigen Cepat.

Langkah yang telah lama ditunggu-tunggu akan membawa kepastian bagi penduduk dan bisnis yang telah berusaha untuk membantu pusat bisnis Asia bergabung kembali dengan seluruh dunia untuk terus bepergian dengan bebas dan hidup berdampingan dengan virus corona.

Prudence Lai, seorang analis senior di firma riset pasar Euromonitor International, percaya bahwa penawaran tiket pesawat gratis dapat memulihkan reputasi Hong Kong sebagai tujuan wisata populer. Namun, ini sangat tergantung pada kapan turis China daratan akan kembali, karena China daratan berkontribusi lebih dari setengah kedatangan masuk dan penerimaan perjalanan Hong Kong.

Hong Kong memiliki 184.000 pengunjung dalam delapan bulan pertama tahun ini. Ini merupakan penurunan jumlah wisatawan yang signifikan dibandingkan sebelum pandemi COVID-19. Sepanjang tahun 2019, 56 juta orang mengunjungi kota ini.

Penggunaan Masker Tetap Berlaku

Pengumuman itu menjadikan China daratan satu-satunya ekonomi utama yang masih menjalani karantina panjang untuk kedatangan internasional. Kepala eksekutif Hong Kong John Lee mengatakan bahwa dia menyadari kota itu perlu mempertahankan daya saingnya, dan bahwa pihak berwenang ingin membawa kembali acara dan kegiatan ke kota.

Meskipun demikian, Pemerintah Hong Kong juga mengumumkan bahwa mereka akan mempertahankan langkah-langkah jarak sosial saat ini hingga 5 Oktober. Epidemi telah stabil dan mulai menunjukkan tren penurunan. Tekanan pada sistem medis publik telah sedikit berkurang. Sekarang adalah momen kritis untuk lebih menstabilkan dan mengendalikan epidemi

Oleh karena itu, pemerintah telah memutuskan untuk melanjutkan langkah-langkah jarak sosial saat ini selama 14 hari lagi. Penduduk Hong Kong wajib memakai masker di kendaraan, di tempat umum tertentu, dan pertemuan publik lebih dari empat orang. Persyaratan ini tidak akan berubah. Orang yang berusia di atas 12 tahun juga diharuskan menunjukkan bukti vaksinasi saat memasuki restoran, pusat perbelanjaan, supermarket, dan tempat olahraga di Hong Kong.

 

*Penulis: Sri Widyastuti

#WomenForWomen

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading