Sukses

Info

Data Terbaru Menunjukkan Terdapat 142 Kasus Gagal Ginjal Akut di Jakarta

Fimela.com, Jakarta Gagal ginjal akut yang menyerang anak-anak di Indonesia masih terus bertambah, salah satunya di Jakarta. Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mengatakan masih melakukan hospitaly record review untuk memperoleh data gagal ginjal akut pada anak. Berdasarkan data terbaru tersebut menunjukkan bahwa kasus gagal ginjal akut hingga hari ini berjumlah 142 orang dengan 70 kasus wafat, 50 sembut, dan 22 orang masih dalam perawatan.

Dilansir dari liputan6.com Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta, Widyastuti mengatakan data yang berasal dari Dinkes merupakan hasil hospital record review dari kerja sama Dinkes DKI Jakarta dengan seluruh Rumah Sakit dan puskesmas yang ada di DKI Jakarta.

Widyastuti juga mengungkapkan bahwa data tersebut terhitung sejak Januari hingga Oktober 2022. Serta apabila terjadi penambahan kasus gagal ginjal akut Dinkes akan merujuk pada data yang telah dikumpulkan.

"Jadi mungkin peristiwa lalu yang belum sempat dilapor karena dulu mungkin belum tahu bahwa ini adalah suatu gangguan ginjal akut pada anak," jelas Widyastuti dikutip dari liputan6.com.

Meski terjadi penambahan kasus, Widya menjelaskan bahwa pasien yang mengalami gagal ginjal akut tidak semuanya berasal dari DKI Jakarta. Tak hanya itu, sampai saat ini juga belum dapat dipastikan apakah akan ada korban baru atau tidak setiap harinya.

"Pada saat melaporkan dari rumah sakit kan diverifikasi lagi sama kita dan ditetapkan diagnosanya sesuai dengan edaran. Jadi bisa saja datanya itu fluktuatif karena merujuk pada data baru masa lalu, bukan data dari yang saat ini kejadian," terang Widyastuti.

 

 

Penambahan kasus berbeda dengan Covid-19

Penambahan kasus gagal ginjal akut yang terjadi di Jakarta saat ini tidak dihitung seperti kasus positif Covid-19. Hal ini terjadi karena kasus positif Covid-19 tidak dihitung secara harian sehingga berbeda dengan kasus gagal ginjal akut yang menyerang anak-anak.

Widyastuti mengatakan bahwa pengindifikasian penyakit gagal ginjal saat ini belum terpadu, terlebih ketika ksus muncul sejak Januari 2022 yang menyerang anak-anak yang ada di berbagai daerah di Indonesia

"Ini bukan kayak data Covid yang positif, terus datanya jadi baru, itu bukan. Tapi hasil melihat kembali catatan medis mulai dari Januari sampai sekarang," tegasnya dikutip dari liputan6.com.

Oleh karena itu, dalam menanggulangi kasus gagal ginjal yang terjadi pada anak-anak di Indonesia, Dinkes DKI mengimbau agar orangtua lebih memerhatikan anak ketika sedang sakit atau memerhatikan juga gejala-gejala penyakit yang sedang dirasakan oleh anak untuk memastikan apakah gejala yang dirasakan sama seperti gejala penyakit gagal ginjal akut.

 

 

Proses penyelidikan masih dilakukan

Kasus gagal ginjal akut yang menyerang anak-anak di beberapa yang ada di Indonesia menggemparkan sejumlah pihak. Menanggapi hal tersebut sampai saat ini proses penyelidikan masih dilakukan oleh Tim Laboratorium Forensik Polri yang masih memperlajari hasil sampel pasien yang mengalami gagal ginjal akut.

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo menyebutkan, tim gabungan penanganan kasus gagal ginjal akut masih melakukan pengambilan sampel pasien, berupa obat yang diminum, sampel darah dan sampel urine, serta rekam medis dokter yang merawat pasien.

"Masih proses penyelidikan, antara BPOM, Kemenkes, dan penyidik masih mempelajari hasil sampel dari laboratorium di seluruh Indonesia yang ada pasien gagal ginjal," kata Dedi dikutip dari liputan6.com.

Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) per tanggal 24 Oktober, terdapat 245 kasus gagal ginjal akut yang terjadi di 26 wilayah di Indonesia, dengan rincian 141 pasien meninggal dunia, 66 pasien dirawat, dan 38 pasien sembuh.

Menurut Dedi, sampel pasien gagal ginjal akut yang dikumpulkan oleh tim gabungan bakal dibawa ke Jakarta untuk diuji di Labfor Polri untuk menelusuri penyebab gagal ginjal yang dialami oleh pasien.

"Jadi setiap daerah berbeda-beda kasusnya, makanya empat sampel itu dikumpulkan semua dibawa ke Jakarta untuk diteliti. Setelah itu dianalisis dan dirapatkan dengan para ahli, baru nanti dibuat suatu kesimpulan," katanya.

 

Penulis: Angela Marici

#Women for Women

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading