Sukses

Lifestyle

Si Dia Cocok Jadi Pacar atau Pasangan Hidup? Cari Tahu Jawabannya di Sini

Fimela.com, Jakarta Memilih pasangan hidup tidak bisa dilakukan sembarangan. Meski hidup penuh kejutan, namun setidaknya di awal fase pernikahan tersebut kamu sudah mempertimbangkan dengan matang dengan siapa atau dengan orang seperti apa kamu ingin menghadapi kejutan-kejutan tersebut.

Setiap hubungan yang kamu jalani ibarat satu batu loncatan yang mendekatkanmu ke arah pernikahan itu. Kalau menemukan orang yang tepat, ya kamu bisa menuju ke sana bersama-sama. Kalau ternyata tidak, berarti dialah batu loncatannya. Karena itu patah hati tidak perlu terlalu disesali.

Kamu bisa lho memperhitungkan langkah demi langkah serta menilai; pasanganmu sekarang ini cuma berakhir jadi pacar atau bisa 'naik level' jadi calon suami, sampai nantinya benar-benar jadi suami.

Bagaimana caranya memperhitungkan kelayakannya? Hmm, berdasarkan faktor-faktor utama yang bisa jadi parameter cocok atau tidaknya dia jadi calon suami, begini kira-kira gambarannya.

Dia Cuma Cocok Jadi Pacar, atau Bisa Jadi Pasangan Hidup, ya?

Dari segi mental

Apakah dia sudah cukup matang untuk jadi kepala rumah tangga? Dalam arti, dia bisa bersikap dewasa dan bijaksana dalam berbagai hal. Keputusan yang ia ambil tidak impulsif, melainkan berdasar perhitungan yang matang. Kalau pacarmu sudah mampu begini berarti dia cocok lah jadi suami. Sebaliknya jika mentalnya masih labil, masih belum bisa mengambil keputusan dengan bijak dan mempertanggungjawabkannya, ya berarti dia belum siap.

Dari segi finansial

Tentu saja faktor finansial patut jadi pertimbangan saat menentukan kesiapan seseorang jadi suami. Bukan berarti dia harus mapan agar bisa menanggung hidupmu, lho, ya. Mapan secara finansial juga berarti mampu mengatur keuangan yang sehat. Nah, dia sudah mampu seperti itu belum? Kalau dia konsumtif, tidak punya perencanaan keuangan yang matang dan tidak punya tabungan sama sekali, hmm, bisa dibilang belum cukup mapan untuk jadi calon suami, jadi pacar dulu saja deh sambil belajar mengatur uang.

Dari segi visi misi

Tentu saja untuk menjalin hubungan jangka panjang, kamu harus bersama dengan orang yang satu visi misi denganmu. Tanpa itu semua hubungan kalian tidak ke mana-mana. Misal; kamu berencana menikah tahun depan, dia berencana menikah 2-3 tahun lagi. Nah, bagaimana kalian bisa menyatukan visi misi hubungan ke depan itu juga bisa jadi jawaban, dia cocok jadi pacar saja atau jadi pasangan hidupmu selamanya.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading