Sukses

Lifestyle

Islam Jadi Minoritas, Tapi Beberapa Negara Ini Juga Punya Tradisi Tiap Puasa Ramadan lho!

Fimela.com, Jakarta Awal Ramadan 2018 telah diputuskan akan jatuh pada Kamis, 17 Juni besok. Tentunya umat muslim sudah bersiap-siap menyambut bulan suci yang selalu dirindukan ini dengan gembira. Kamu termasuk salah satu yang bergembira menyambut Ramadan, bukan?

Banyak sekali hal dari Ramadan yang dirindukan tiap kali bulan tersebut berganti. Kebersamaan dengan keluarga tercinta, mungkin yang paling kentara. Saat kamu berpuasa di tempat yang jauh dari rumah, kehangatan keluarga saat santap sahur dan buka puasa pasti sangat kamu dambakan.

Belum lagi soal masakan khas puasa yang selalu tersedia di meja saat sahur maupun berbuka. Hmm, semua itu seakan jadi tradisi yang buat suasana Ramadan selalu istimewa. Setuju?

Tak hanya di Indonesia saja, lho, yang punya tradisi Ramadan. Di beberapa negara di mana muslim menjadi minoritas juga punya tradisi unik saat Ramadan. Penasaran apa saja? Simak di bawah ini!

1. Rusia

Di negara ini, umat muslim puasa selama 17 jam penuh setiap harinya. Puasa di rusia termasuk salah satu durasi puasa terlama di dunia. Penduduk muslim Rusia punya minuman khas pelepas dahaga yang biasa dihidangkan saat berbuka puasa, yakni kvass, sebuah minuman tradisional Rusia yang dihasilkan dari proses fermentasi. Eits, tapi ini tidak beralkohol kok.

Tradisi Ramadan di Berbagai Negara yang Sedikit Umat Islamnya

2. Jepang

Ramadan di Jepang akan sangat kentara suasananya di Japan Islamic Centre. Setiap menjelang Ramadan, para penduduk Jepang membentuk semacam panitia untuk menyelenggarakan berbagai kegiatan keagamaan. Karena hanya sebagian kecil warganya yang beragama Islam, para panitia Ramadan di Japan Islamic Centre biasanya menerbitkan jadwal puasa dan mendistribusikannya ke masjid, rumah-rumah keluarga muslim, dan restoran halal yang ada di seluruh Jepang.

 

Seperti Indonesia, Negara Ini Juga Punya Tradisi Ramadan yang Unik

3. Jerman

Mayoritas umat Islam di Jerman asalnya dari Turki. Tak heran ketika Ramadan, atmosfir Turki sangat kentara di sini. Tradisi unik Ramadan di Jerman terlihat dengan hadirnya suus (minuman berbahan baku gula hitam), dschellab (gula dan sirup kurma), qamruddin (jus aprikot), qata;ef (kue kering yang direndam sirup gula), dan kalladsch (adonan pilo isi kacang-kacangan).

Di Jerman, warganya juga rajin memeriksakan diri ke dokter untuk cek kesehatan mereka menjelang puasa, lho.

Jangankan yang berbeda negara, beda daerah saja kadang memiliki tradisi Ramadan yang berbeda, kan? Kalau tradisi Ramadan di tempatmu apa, girls?

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading