Sukses

Lifestyle

Mengenal Lebih Dekat Tentang Anhedonia

Fimela.com, Jakarta Sebagian besar orang yang mengalami anhedonia telah kehilangan minat dalam kegiatan yang biasa mereka nikmati dan memiliki kemampuan menurun untuk merasakan kesenangan. Ini adalah gejala gangguan inti dari depresi mayor, tetapi juga merupakan gejala gangguan kesahatan mental. Beberapa orang yang mengalami anhedonia tidak memiliki gangguan mental.

Anhedonia secara umum terbagi menjadi dua yaitu anhedonia sosial dan anhedonia fisik. Anhedonia sosial adalah ketertarikan pada kontak sosial dan kurangnya kesenangan dalam situasi sosial. Anhedonia fisik adalah ketidakmampuan untuk merasakan kenikmatan sentuhan seperti makan, menyentuh, atau mungkin berhubungan intim.

Gejala dari anhedonia yaitu penarikan sosial, kurangnya hubungan atau penarikan dari hubungan sebelumnya, berkeurangnya kemampuan emosional, termasuk memiliki ekspresi verbal atau nonverbal yang lebih sedikit, kesulitan menyesuaikan diri dengan orang lain, kecenderungan menunjukkan emosi palsu, seperti berpura-pura bahagia, hilangnya libido atau kurangnya minat untuk melakukan hubungan intim dengan pasangan, sering sakit.

Penyebab Anhedonia. Gejala utama depresi, tetapi tidak semua orang yang mengalami depresi mengalami anhedonia. Lalu seperti apa cara perawatan jika seseorang mengalami anhedonia? Berikut ini beberapa cara untuk perawatan anhedonia.

Terapi

Yang pertama kali dilakukan pihak kesehatan adalah merujuk pasien untuk melakukan terapi. Penting bahwa seseorang yang mengalami anhedonia dan terapis memiliki hubungan baik. Mungkin perlu untuk melakukan konsultasi awal dengan beberapa profesional kesehatan mental sebelum menemukan terapis yang cocok.

Memberikan Resep Obat

Bagi yang masih mengalami gejala ringan, dokter akan memberikan resep obat seperti antidepresan. Seseorang yang mengalami anedonia harus mengonsumsi obat sesuai resep dan beri tahu dokter jika memilii efek samping.

Terapi Electroconvulsive (ECT)

ECT adalah salah satu perwatan paling efektif untuk menangani depresi. Beberapa pakar merasa bahwa terapi ini mungkin dapat segera dilakukan pada pasien yang mengalami deprsei tanpa komplikasi. Selama perawatan ini berlangsung, seorang dokter menempatkan elektroda di kepala dan mengalirkan arus listrik, sementara orang yang menjalani perawatan ini di bawah pengaruh bius total, ini mungkin dapat menyebabkan kejang pada otak kecil. ECT biasanya hanya digunakan ketika perawatan lain tidak berhasil.

Stimulus Magentik Transkranial

Perawatan ini menggunakan medan magnet untuk merangsang sel-sel saraf. Menggunakan arus listrik yang lebih kecil dariapda ECT dan tidak memerlukan anestesi umum. Stimulus magnetik transkranial dapat mengobati depresi berat pada orang yang mengalami depresi tidak merespon pengobatan.

Stimulus Saraf Vagus

Pilihan perawatan yang terakhir adalah stimulus saraf vagus (VNS). Dokter akan menanmkan alat medis yang mirip dengan alat pacu jantung pada dada. Kabel perangkat ini buat impuls listrik teratur yang merangsang otak seseorang. Seperti halnya ECT dan TMS, VNS dapat mengobati depresi pada pada orang yang mengalami depresi yang tidak menanggapi perawatan lain.

Ketidakmampuan untuk mengalami kesenangan dapat memengaruhi kualitas hidup. Segera hubungi dokter jika merasa memiliki gejala yang mungkin itu adalah gejala dari anhedonia. Perawatan lebih dini membuat pengobatan tidak semakin parah.

#Changemaker

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading