Sukses

Lifestyle

Kamu Wajib Baca Buku-buku Ini Sebelum Berusia 25 Tahun

Fimela.com, Jakarta Beranjak dewasa, mungkin dalam beberapa point kamu seperti merasa enggak kenal sama dirimu sendiri. Apa yang kamu mau, apa yang akan kamu lakukan, bagaimana cara mengapai semua mimpi. Pertanyaan-pertanyaan itu yang mungkin kerap menyambangimu.

Kenapa usia 25 tahun? Karena itu tepat berada di setengah fase 20-anmu. Nah, supaya kamu bisa mengenali diri dengan tepat ada baiknya kamu baca 5 buku berikut ini.

#1 Love Yourself Like Your Life Depends On It - Kamal Ravikant

Supaya kamu bisa mengembangkan diri dengan baik, kamu harus menyayangi dirimu sendiri. Gimana pendekatan yang harus kamu lakukan setiap harinya. Menyayangi diri sendiri, sesungguhnya adalah sumber tak terbatas yang bisa kamu bagikan dengan yang lainnya.

Love Yourself Like Your Life Depends On It - Kamal Ravikant. | via: giveliveexplore.com

#2 Philosophy for Life - Jules Evans

Pengemasan modern dari sebuah pola lama buat kamu mudah memahami aplikasi filosofi di kehidupan sehari-hari.

Philosophy for Life - Jules Evans. | via: amazon.co.uk

#3 The Last Lecture - Randy Pausch

Kombinasi antara humor dan optimistik dalam buku ini sanggup buat kamu terbuai sama alurnya. Sang penulis pun menyisipkan cerita masa kecilnya. Pencapaian mimpi dan jadi orang yang bisa bermanfaat adalah tema besar yang bisa kamu temukan di buku ini.

The Last Lecture - Randy Pausch. | via: en.wikipedia.org

#4 The Power of Now - Eckhart Tolle

Di dalam buku ini, kamu akan disuguhkan cara meringankan depresi, meningkatkan pengendalian emosi, dan membangun rasa simpati.

The Power of Now - Eckhart Tolle. | via: namastepublishing.com

#5 Thinking, Fast and Slow - Daniel Kahneman

Cara berpikir yang cepat cenderung instan. Emosi misalnya. Kalau yang lebih lambat, sifatnya lebih disengaja, lebih logis, tapi lebih mudah dialihkan dan menghabiskan begitu banyak usaha. Dikemas dengan berbagai macam contoh dan analisis-analisis tajam, buku ini akan mengajarkanmu untuk membuat penilaian dan menggunakan kedua sistem yang telah disebutkan sebelumnya.

Thinking, Fast and Slow - Daniel Kahneman. | via: aestheticblasphemy.com

 

Masih ada yang kurang? Itulah gunanya kolom komentar supaya kamu bisa berbagi rekomendasi buku lainnya.

 

Baca Juga: 10 Tanda Kalau Kamu Seorang Kutu Buku Akut

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading