Sukses

Lifestyle

Kabar Keluarga Awak Kapal yang Dibajak Abu Sayyaf

Fimela.com, Jakarta Miliki sanak keluarga yang menjadi awak kapal merupakan sebuah hal yang sulit untuk digambarkan. Rasa rindu yang menggebu kala ditinggalkan, seakan sirna dan berganti jadi sebuah kebahagiaan hanya karena sebuah pesan pendek atau sapaan di ujung telpon.

Berbeda dengan Yola, kali ini ia tak bisa merasakan kebahagiaan kala mendengar suara suaminya di telepon. Hatinya seakan sakit mengetahui kondisi Alvian Alvis Petty disandera oleh bajak laut Abu Sayyaf. Rasa kaget dan panik pun menyelimuti hatinya.

"Saya pertama kali tahu Minggu (27 Maret 2016) pagi jam 10-an dihubungi dia langsung. Dia bilang kapalnya lagi dibajak, dia minta untuk jangan panik," kata Yola di Jakarta Utara, seperti yang dikutip oleh liputan6.com. Perempuan ini pun menambahkan bahwa para perompak meminta uang tebusan bila ingin suaminya kembali. Namun, nominalnya tak disebutkan oleh Alvian.

Kepolisian Republik Indonesia (Polri) dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) siap membantu pembebasan WNI yang disandera Abu Sayyaf.

Hal yang sama dirasakan oleh Aidil. Ayah dari Wendi, salah satu awak kapal Brahma 12 hanya bisa pasrah mengetahui putera tercintanya disandera. Baginya, tak ada firasat apa pun kala sang anak ingin berlayar. Tak pernah ada prasangka jika Wendi akan bernasib malang.

Empat kali sudah Wendi berlayar ke Filipina dengan membawa batu bara. Namun, belum pernah terjadi hal seperti ini. Diketahui, pihak penyandera meminta tebusan sekitar Rp 14 Miliar untuk membebaskan 10 awak kapal. Mereka yang menjadi tawanan ialah  Peter Tonsen Barahama, Julian Philip, Alvian Elvis Peti, Mahmud, Surian Syah, Surianto, Wawan Saputra, Bayu Oktavianto, Reynaldi, dan Wendi Rakhadian.

Ilustrasi kapal bajak laut (http://www.ancient-origins.net)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading