Sukses

Lifestyle

Toko Roti Ini Beri Kesempatan Kedua pada Mantan Narapidana

Fimela.com, Jakarta Seakan jadi warga kelas dua, tak ada yang mengatakan mudah untuk hidup sebagai mantan narapidana. Adalah Bonnie Rice, perempuan yang telah merasakan dinginnya bui selama 5 tahun terakhir akibat obat terlarang. "Setelah bebas, aku tak tahu harus pergi ke mana, bagaimana harus pergi," tutur Bonnie dengan suara lirih kepada NPR.

Ia berusaha mencari kedamaian dengan hidup di rumah singgah sambil melamar pekerjaan ke sejumlah tempat. Bulan terus berganti, namun panggilan tersebut tak kunjung diterima Bonnie. "Secara tak langsung, orang mungkin akan menganggapmu rendah," jelasnya seperti dimuat NPR.

Jenyka Gassnola (kiri), partisipan, dan Hanna Teklu (kanan), pembimbing yang sebelumnya juga ikut dalam program Together We Bake. (NPR)

Partisipan dan pembimbing Together We Bake. (nytlive.nytimes.com)

Ketika harapan sudah hampir meninggalkan Bonnie, salah satu toko kue di Alexandria, Virginia, Amerika Serikat, muncul untuk menawarkan mimpi baru. Tak hanya jadi tempat di mana roti, kue, dan cookies diproduksi, toko ini juga punya punya program pelatihan kerja bagi perempuan yang membutuhkan kesempatan kedua seperti Bonnie.

"Perempuan-perempuan ini sudah menghadapi begitu banyak rintangan," ujar co-founder, Stephanie Wright, sebagaimana diwartakan NPR. Hingga kini, Bonnie sudah menjalani program tersebut selama kurang lebih 8 minggu. Ia berjuang demi mendapatkan sertifikat Sery Safe.

Program yang dinamai Together We Bake tersebut berbasis pada sebuah buku berjudul Houses of Healing, di mana bukan hanya keterampilan memanggang yang diajarkan, namun juga soal mindfulness, meminimalisir krisis kepercayaan diri, dan membantu orang lain untuk mengubah kebiasaan lama.

Nikki Yates (kiri), partisipan Together We Bake bersama Hanna Teklu (kanan) perempuan yang telah lebih dulu ikut program tersebut. (NPR)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading