Sukses

Lifestyle

Ahok Sebut Pendemo 411 Dibayar Uang Rp500 Ribu

Fimela.com, Jakarta Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama atau lebih akrab disapa Ahok, menjadi tersangka penistaan alquran. Dengan status hukum tersebut, Ahok dilarang bepergian keluar negeri dan ia terancam hukuman lima tahun penjara.

Ahok menyatakan siap bertarung di pengadilan guna menjernihkan semua tuduhan yang dialamatkan kepadanya. Sekalipun nantinya di penjara, Ahok berandai kelak bisa menjadi presiden pertama non muslim di negara Indonesia yang mayoritas penduduknya Islam.

Dalam sebuah wawancara ekslusif dengan ABC 7.30, Ahok menyebut para pengkritiknya korupsi dan mengatakan demonstrasi masal umat Muslim garis keras pada 4 November 2016 berlatar belakang politik, yang di mana para pendemo menerima Rp500 ribu per orang agar hadir.

"Saya harus pergi ke pengadilan untuk membuktikan ini adalah politik dan bukan (persoalan) hukum," katanya kepada ABC Rabu (16/11/2016) pagi.

Ahok blusukan

Namun, Ahok tidak menjelaskan, siapa yang mendanai para demonstran tersebut. Seperti diketahui aksi damai 411 dihadiri jutaan orang dari berbagai elemen dan berakhir dengan kerusuhan. "Saya tidak tahu, kita tidak tahu, tapi saya percaya Presiden (Jokowi) tahu dari intelijen, saya percaya mereka tahu," katanya.

"Hal ini tidak mudah (mengungkap pendana demo), Anda mengirim lebih dari 100 ribu orang, sebagian besar dari mereka (pendemo), jika Anda melihat berita itu, mereka mengatakan mereka mendapat uang Rp 500 ribu,"kata Ahok menambahkan.

Dalam persoalan kasus dugaan penistakan alquran saat pidato di kepulauan seribu beberapa waktu lalu, Ahok yakin bisa bebas dari jerat hukum. "Saya yakin saya tidak bersalah, itu sebabnya saya lebih memilih untuk membawanya ke pengadilan, semua orang akan melihat bukti," kata Ahok.

Ahok menilai orang yang mempersoalkan ucapannya dan mengkritiknya selama ini adalah golongan koruptor yang tak senang dengan kinerjanya.

"Saya percaya ini adalah status quo, yang koruptor menyerang kembali pada saya karena saya memotong terlalu banyak korupsi di kota ini." ujarnya.

 

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading