Sukses

Lifestyle

Editor Says: Abusive Relationship Bukan Tanda Cinta

Fimela.com, Jakarta Beberapa hari belakangan, timeline twitter saya sedang diramaikan dengan polemik seseorang 'anak twitter' yang speak up mengenai pengalaman abusive relationship-nya. Sedih, membaca cerita mereka yang tak hanya disiksa batinnya dengan hinaan, tapi juga pukulan, tamparan, dan perlakuan kasar lainnya dalam hubungan yang mereka jalin atas nama cinta.

Sadari tanda-tanda abusive relationship dan segera selamatkan dirimu. Kekerasan dalam hubungan bukan tanda cinta. (Foto: unplash.com)

I've been there. Tidak secara fisik tapi psikologis. Itu terjadi sekitar 7-8 tahun yang lalu, waktu saya masih (ehem) abege. Tidak tahu kapan dimulainya, tiba-tiba saya tersadar ada sesuatu yang salah dalam hubungan saya ketika itu. Dia tak segan memaki ketika menurutnya saya salah, dia tak segan mengancam ketika saya menolak untuk melakukan apa yang dia mau, dia juga 'mengurung' saya dari dunia luar.

Butuh waktu lama bagi saya untuk memahami situasi. Saya perlu mencari tahu di mana letak kesalahan saya hingga layak menerima perlakuan demikian. Saya perlu belajar untuk memperbaiki apa yang dia bilang salah, sampai akhirnya saya memahami bahwa saya tidak melakukan kesalahan, dan tidak ada satu kesalahan pun yang bisa jadi pembenaran untuk perlakuan kasarnya terhadap saya. That was abusive relationship.

Sadari tanda-tanda abusive relationship dan segera selamatkan dirimu. Kekerasan dalam hubungan bukan tanda cinta. (Foto: unplash.com)

Abusive relationship memang tak mudah disadari. Selalu ada saja pembenaran pada awalnya. Tak jarang para korban pun bungkam, menerima itu semua dengan tameng 'memperjuangkan hubungan'. Padahal memperjuangkan hubungan tidak perlu perlu mengorbankan kemerdekaan diri sendiri untuk bertahan dalam hubungan yang menyakitkan.

Bagaimana dampak dari abusive relatioship?

Selain fisik, kesehatan psikologismu jelas akan terganggu. Pengaruh buruk dari abusive relationship akan tampak dari sikapmu. Terus menerus bersama dengan pasangan yang tidak menghormatimu akan membuat kamu lupa caranya menghormati pasanganmu. Terus menerus bersama pasangan yang tidak memperlakukan kamu dengan baik akan membuatmu lupa caranya memperlakukan kamu dengan baik. Terus menerus bersama pasangan yang memperkenalkanmu pada situasi hubungan yang buruk akan membuat kamu lupa bahwa memiliki pasangan itu semestinya bisa melipatgandakan energi positif bagi hidupmu, bukan sebaliknya. Nantinya mungkin kamu akan memicingkan mata curiga ketika ada seseorang datang padamu menawarkan cinta dan komitmen yang sesungguhnya.

Abusive Relationship Bukan Cinta

Abusive relationship membuat kamu buta akan kebenaran. Pasanganmu akan terus menyakitimu dan bilang bahwa kamu salah, kamu adalah penyebab dia melakukan itu semua, terus menerus, berulang, sampai pada akhirnya apa yang dia ucap itu menjadi kebenaran dalam kepalamu. Kamu akan kehilangan kepercayaan diri, merasa dirimu tidak berharga, mulai menyalahkan diri sendiri, dan percaya bahwa kamu pantas diperlakukan demikian. Saat dia mulai menanamkan 'kebenaran palsu' itu, dengan sendirinya kamu akan meletakkan semua beban dalam hubungan di pundakmu.

Sadari tanda-tanda abusive relationship dan segera selamatkan dirimu. Kekerasan dalam hubungan bukan tanda cinta. (Foto: unplash.com)

Dia yang mencintaimu tidak akan berlaku maupun berkata kasar kepadamu. Sekalipun kamu berbuat salah, dia akan mengingatkanmu dengan lembut, mengajakmu berdiskusi dengan kepala dingin, berkompromi, tanpa ada tudingan yang memojokkan. Cinta dalam hubungan itu mendamaikan, bukan malah merusak dengan amarah dan kebencian.

If you are now staying in an abusive relationship, please leave..

Lihat sekelilingmu, cari pasangan lain yang hidup harmonis, lihat bagaimana mereka memperlakukan satu sama lain dengan manis dan penuh rasa hormat. Lihat bagaimana mereka saling menghargai, dan yakinilah bahwa kamu layak mendapatkan perlakuan yang sama manisnya, kamu layak diperlakukan dengan lembut, kamu layak dihormati, karena kamu berharga. Pilihlah seseorang yang dapat melihat betapa berharganya kamu dan mampu menjagamu, bukan malah menyakitimu.

Berada dalam Abusive relationship memang seperti berada di lingkaran setan. Ada di dalamnya maupun keluar dari sana, kamu akan sama-sama 'dihantui', tapi semua itu bisa berakhir kalau kamu berani untuk lari dan menyelamatkan diri, atau setidaknya berani 'berteriak' untuk mencari bantuan.

Sadari tanda-tanda abusive relationship dan segera selamatkan dirimu. Kekerasan dalam hubungan bukan tanda cinta. (Foto: unplash.com)

Untuk kamu yang melihat seseorang berada dalam abusive relationship, jangan memalingkan wajah saat dia datang kepadamu. Jangan tutup telinga ketika dia bercerita. Jangan tuding mereka sedang drama saat kamu melihat langsung kekerasan itu di depan mata. Tolong perhatikan dan selamatkan dia, tolong kuatkan dia untuk lari.

Dan untuk kamu yang berada di dalam abusive relationship, percayalah bahwa kamu berharga. Kamu berhak diperlakukan dengan penuh rasa hormat, dan kamu layak dicintai dengan lembut. Kalaupun sekarang kamu belum menemukan pasangan yang demikian, setidaknya hargai, hormati, dan cintai dirimu sendiri. Caranya? Jangan bertahan dalam hubungan yang penuh dengan kekerasan, apapun alasannya.

 

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading