Sukses

Lifestyle

Kuliah Triple Degree, Anak Medan Ini Sukses di Australia

Fimela.com, Jakarta Nama Willix Halim mungkin belum pernah kamu dengar. Tapi, sepertinya kamu perlu tahu tentang kehebatan dan kesuksesan orang Medan ini di Negeri Kanguru. Dilansir dari Men's Republic, Willix pada awalnya hanya cowok biasa yang punya mimpi di dunia komputer.

Sejak dia masih duduk di bangku sekolah, dia sudah tertarik pada dunia ini. Alasannya sederhana. Karena di depan rumah Willix di Medan ada sebuah toko komputer. Usai lulus dari Budi Murni Medan dan Santo Thomas, dia lantas terbang ke Australia untuk mengambil triple degree, yaitu Mechanical, Electronic, dan Computer Science.

Tahun pertama dan kedua kuliah di Negeri Kanguru sangat lancar. Bahkan, dia selalu mendapatkan nilai hampir sempurna. Sayangnya, dia mulai bosan dengan rutinitas kampus saat memasuki tahun ke-3. Dia kemudian memutuskan untuk mencari pengalaman sebagai tutor di Melbourne University.

Bukan cuma pengalaman yang dia dapat, dia juga mendapatkan gaji yang cukup besar, yaitu Rp1 juta per jamnya. Satu yang bikin Willix menjadi orang sukses, dia nggak pernah mau kerja di restoran cepat saji atau kafe. Soalnya, pekerjaan itu nggak bakal menambah atau berdampak pada kariernya di masa depan.

Willix Halim | Sumber Foto: mensrepublic.id

Usai menjadi tutor, dia kemudian membuat website untuk salah satu perusahaan telekomunikasi di Aussie. Total nilai proyek itu nggak main-main, girls, AUD 2 juta! Usai mengerjakan proyek itu, dia juga bekerja di sebuah perusahaan periklanan. Tugasnya nggak jauh beda, yaitu membuat website. Tahun berikutnya, dia pindah lagi menjadi product manager di sebuah organisasi penelitian.

Meskipun sangat sibuk dengan pekerjaannya, Willix tak pernah melupakan kuliah. Dia harus belajar selama 12 jm kalau masa ujian sudah dekat. Tapi untungnya, semua pekerjaan Willix berhubungan dengan apa yang dia pelajari di kampus.

Bekerja di perusahaan besar ternyata nggak bikin dirinya berada di zona nyaman. Soalnya, dia rela untuk pindah ke sebuah startup, Freelancer.com. Usai menjalani wawancara kerja sleama 7 jam, dia kahirnya diterima di perusahaan itu.

Freelancer.com pada saat itu merupakan perusahaan baru. Willix harus rela gajinya menurun 30-40 persen. Soalnya, dia merasa masih muda saat itu. Kalau pun gagal, dia bisa kembali lagi. “Ya gue masih usia 23 tahunan, ya gue pilih yang paling sesuai dengan passion gue. Kalau gue fail ya fail gapapa, gue bisa balik lagi," katanya, seperti yang dikutip dari Men's Republic.

Willix akhirnya berhasil membawa Freelancer menjadi sebuah platform marketplace terbesar dengan total 17 juta freelancer di seluruh dunia. Nah, sudah begini, ternyata dia belum juga puas dan ingin memberikan kontribusinya buat Tanah Air.
Tahun 2016, dia memutuskan untuk balik ke Indonesia dan bekerja untuk BukaLapak.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading