Sukses

Lifestyle

Bahagia Pascabercerai? Bisa!

Next

divorced

Setelah bercerai, berkurangnya satu anggota keluarga di rumah tentu membawa banyak perubahan yang berarti, nggak hanya untukmu sebagai pihak pertama yang mengalami peristiwa itu, tapi juga si kecil yang menjadi pihak paling dirugikan. Kamu pun tentu harus memperbarui sistem manajemen rumah tangga, mulai dari masalah keuangan sampai pembagian waktu antara keluarga dan karir. Namun tentu semua harus dimulai dari dirimu sendiri, bagaimana kamu bisa bangkit kembali dan move on with your life setelah berpisah dari orang yang pernah---dan mungkin masih---kamu cintai, seperti dengan langkah-langkah berikut ini.

-  Jika kamu termasuk orang yang sulit melupakan masa lalu, kamu perlu yakin bahwa tetap ada kehidupan baru setelah perceraian. Mungkin awalnya susah, dan setiap permulaan memang nggak mudah, tapi kelak tanpa kamu sadari, kamu akan dapat melalui masa-masa sulit itu. Hilangkan semua label atau kata-kata negatif dari keseharianmu, seperti ‘saya terlalu sedih’, atau ‘saya nggak mungkin bisa menemukan pengganti suami’, karena kata-kata ini yang akan menghambat dirimu untuk bisa melanjutkan hidup. Kamu harus percaya bahwa perceraian bukan akhir dari segalanya, melainkan awal baru dari kehidupanmu.

-  Jangan menyesali semua yang sudah terjadi. Mungkin kamu membutuhkan waktu untuk dirimu sendiri dalam melewati suasana berduka, tapi tetapkan batas waktu, nggak perlu berlarut-larut dalam kesedihan. Kamu memang nggak bisa mengubah yang sudah terjadi, tapi kamu bisa melakukan banyak hal dan membuat rencana untuk semua yang belum terjadi.

talking to daughter

-  Lakukan me time di sela-sela kegiatan harianmu. Ikuti kelas yoga atau meditasi, pergi ke salon, belanja pernik favorit, atau bahkan lakukan hobi yang belakangan sempat kamu tinggalkan. Kalau kamu punya dana lebih dan waktu luang, kamu juga bisa memperbarui beberapa pojok di rumah; bukan untuk menghilangkan semua kenangan tentang mantan suamimu, tapi lebih untuk menciptakan hal baru untukmu dan si kecil.

-  Jadilah contoh yang baik untuk si kecil. Apa jadinya ia jika melihat ibunya terus-menerus bersedih meratapi nasib? Sebaliknya, tunjukkan bahwa kamu bisa berbesar hati. Perceraian memang dapat menyebabkan luka emosional bagi anak, untuk itu, kamu perlu berbicara dengan si kecil mengenai keadaan baru tersebut, apa yang dirasakannya, dan bagaimana kalian bisa melaluinya bersama. Libatkan ia dalam pengambilan keputusan di rumah. Itu akan membuatnya merasa kuat dan dihargai.

 

Next

 

kids

-  Posisikan dirimu sebagai si kecil. Meski ia mengerti bahwa kedua orang tuanya sudah berpisah, bukan berarti ia bisa segera beradaptasi dengan hanya satu orang tua saja di rumah. Untuk anak usia sekolah yang sering menghabiskan waktu bersama teman-teman, hal ini mungkin lebih mudah, tapi nggak untuk si adik yang masih batita, misalnya. Ia tentu ingin menghabiskan waktu bersama ayahnya, dan ia takut perceraian akan membuatnya kehilangan kesempatan itu. Jadi, yakinkan bahwa ia tetap bisa bertemu ayahnya kapan pun ia mau, meski mungkin itu akan berat untukmu.

-  Sebaiknya, kamu tetap tinggal di kota yang sama dengan mantan suamimu, setidaknya sampai anak-anak sudah lebih besar dan terbiasa dengan perceraian kalian. Namun jika kalian terpaksa tinggal berjauhan, buatlah jadwal berkomunikasi sesering mungkin melalui telepon atau skype, apa pun yang membuat si kecil tetap merasa dekat dengan ayahnya. Dan sempatkan untuk mengajak si kecil bertemu si ayah saat liburan, atau sebaliknya. Bagaimanapun, anak akan merasa diabaikan jika salah satu orang tuanya tinggal/berada jauh darinya.

Broken home sering menjadi penyebab anak terjerumus hal-hal negatif. Untuk menghindarinya, pendekatan internal dari keluarga perlu dilakukan, dan pendekatan secara agama adalah yang paling baik. Menurut psikolog Sani B. Hermawan, mengadakan pengajian atau mengajak anak mengikuti pengajian atau persekutuan doa dapat membuat ia tertarik dan menyerap value yang diajarkan. Secara nggak langsung, ini akan membantunya melewati masa-masa sulit, dan membuatnya berpikir serta melakukan hal-hal yang positif.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading