Batik Modang dan Hakokai, Karya Seni Dalam Perangkat Makan

Vemale.com - Maestro batik Indonesia, Iwan Tirta kembali membuat gebrakan lewat sebuah karya seni dengan tetap mengandalkan batik sebagai master piece-nya, yaitu perangkat makan bermotif batik Modang dan Hakokai. Kreasi terbaru Iwan Tirta ini merupakan sebuah jawaban akan bentuk industri kreatif yang saat ini digalakkan oleh pemerintah untuk mendukung kreativitas para seniman termasuk desainer sekelas Iwan Tirta agar mampu menjadi media promosi ke dunia Internasional.
Sebagai bentuk penghargaan atas karyanya, pada 30 Januari 2009, telah diresmikan Iwan Tirta Exhibition Room di Senayan City, Jakarta oleh Mufidah Jusuf Kalla. Perangkat makan merupakan sebuah pilihan Iwan Tirta untuk melestarikan motif batik tradisional Indonesia khususnya Modang yang merupakan salah satu corak batik keraton Yogyakarta yang mungkin kurang familiar di telinga masyarakat awam.
Sedangkan motif kupu-kupu Hokokai berasal dari Pekalongan, salah satu pusat batik tradisional pesisir. Motif Modang dipilih oleh Iwan Tirta karena rasa peduli dan kedekatan dirinya dengan kalangan keraton Yogyakarta dan motif tersebut sangat memiliki makna yang tinggi karena dikenakan oleh kalangan bangsawan atau dikenal sebagai Dodot. Motifnya berupa lidah api yang sering disebut sebagai Cemukiran.
Bagi pecinta batik pesisiran nama Hakokai pasti sudah tidak asing, karena motifnya yang klasik, Iwan Tirta memilihnya untuk diabadikan pada perangkat makan, sebagai bukti bahwa motif tersebut sangat bermakna. Yang unik dari Hakokai adalah selain motifnya adalah warna yang mengadopsi ragam hias dan warna pada pakaian tradisional Jepang, Kimono.
Nama Hokokai berasal dari bahasa Jepang yang berarti Himpunan Kebaktian. Motif ini mulai dikenal di Indonesia sejak pemerintahan Jepang di Indonesia sekitar era 40-an, dan merupakan bentuk penyesuaian budaya antara perajin batik dan penguasa Jepang saat itu.
Bagi Anda yang berminat memiliki perangkat makan yang unik dengan motif batik karya Iwan Tirta dapat memperolehnya di Ground Floor Senayan City, Jakarta. (vem/uni/bee)