Sukses

Lifestyle

Nicholas Saputra: I Learn To Surrender

Vemale.com - Apa gunanya sering bertandang ke berbagai negara tapi tidak belajar apa-apa tentang hidup, dan akan diri sendiri? Well, Nicholas Saputra is not one of those travelers. Simak pengakuannya kepada Cosmo. Q: Darimana asal minat hobi travelling? NS: Pertama mulai suka karena program-program TV zaman dulu yang sering mengulas tentang tempat-tempat wisata, baik di dalam maupun di luar negeri. Sejak saat itu, saya jadi ingin sekali traveling ke berbagai negara. Q: Pengalaman pertama berlibur yang berkesan? NS: Well, yang benar-benar pertama berkesan sih, waktu saya kelas 1 SMA dan bersama empat teman yang lainnya, saya pergi ke Bandung naik kereta. Dibilang berkesan karena itu adalah pengalaman berlibur pertama tanpa orang tua, hehehe... Q: Setelah itu, hal lain apa yang berkesan? NS: Waktu saya pergi ke pedalaman Flores, dan akses masuknya mesti menggunakan perahu biasa, dan itu memerlukan waktu dua jam. Boleh dibilang, saya sempat merasakan near death experience karena pada saat itu ombaknya lumayan besar. Q: Apa yang Anda dapat dari pengalaman itu? NS: Yang pasti ketika berhadapan dengan suasana alam di Flores waktu itu saya menjadi merasa kecil sekali. Tapi di lain pihak saya juga menyadari akan pentingnya learn to surrender, dan juga learn to survive. Walau pada akhirnya tidak terjadi apa-apa, tapi setidaknya saya jadi tahu apa yang mesti saya lakukan. Q: Apakah perencanaan yang baik menjadi kunci liburan yang sempurna? NS: Umm, in a way, iya. Karena dengan perencanaan yang baik, saya tidak menyia-nyiakan waktu yang berharga. Walau begitu, untuk tiap liburan saya juga menyisakan ruang untuk spontanitas kok. I always leave room to be surprised. Q: Apakah ada pengalaman berlibur yang soul-charging? NS: Well, saya tidak benar-benar bisa bilang soul charging. Tapi waktu saya diving di Pulau Komodo, ketika melihat alam yang begitu indah, terkadang saya menjadi sadar kalau “How grateful I am for being here. And how great life is.” Its sounds simple, but it's true. Q: Apa sih yang paling Anda suka pada saat traveling? NS: Pastinya sama dengan semua orang ya, terutama bisa melihat dan belajar arsitektur dan budaya setempat. Dan saya juga sangat grateful bisa bertemu dengan orang-orang baru, apalagi mereka yang memiliki passion menjalankan pekerjaan mereka, seperti waktu itu saya pernah bertemu dengan seseorang yang deeply dedicated to nature conservation. Q: Anda baru saja pulang dari Brazil dan besok Anda akan pergi ke Aceh. Sepertinya tidak ada waktu istirahat bagi Anda? NS: Well, saat ini saya memang sengaja pergi ke tempat yang boleh dibilang 'sulit' untuk didatangi seperti Flores dan Pulau Komodo, karena saya masih muda. Nanti ketika usia saya bertambah, mungkin saya akan condong memilih liburan yang lebih 'aman'. Q: Anda memang suka traveling sendiri ya? NS: Ya. Kalau misalnya ada yang tidak bisa pergi, saya sih akan tetap meneruskan rencana untuk traveling. Q: Apakah Anda tipe backpacking traveler? NS: Itu tergantung dari tempat liburannya. Tapi jujur, bagi saya masalah kenyamanan dan kemewahan pada saat berlibur tak begitu penting. Karena bagi saya luxury is about being able to do what you want, it;s not about the tome or money, it's about breaking out of your comfort zone. Q: Apakah yang akan Anda lakukan dengan pengalaman traveling selama ini? Menulis buku, mungkin? NS: Hmm, saya belum tahu. Mungkin saja untuk ke depannya saya akan menulis buku tentangnya. Apapun itu, I know it will lead to something. Q: Pernahkah Anda mengunjungi suatu tempat dan berpikir. Saya ingin tinggal di sini? NS: Nggak sih. Indonesia is my home and I want to grow up with this country. Yang pasti, tiap perjalanan yang saya ambil hanya merupakan proses pembelajaran bagi saya. [initial] Source: Cosmopolitan Edisi September 2011, Halaman 299 Provided by:
(Cosmo/wsw)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading