Sukses

Lifestyle

Tradisi Buka Bersama, Ajang Silaturahmi atau Unjuk Jati Diri?

Fimela.com, Jakarta Marhaban ya Ramadan. Tak terasa umat muslim di seluruh dunia telah tiba di bulan Ramadan. Bulan yang dipenuhi keberkahan, kemuliaan serta bulan seribu bulan dengan berbagai kebaikan di dalamnya.

Ngomongin soal Ramadan, selain ibadah yang harus ditingkatkan, Ramadan juga identik dengan bulan dengan sajian kuliner yang mengesankan. Ramadan juga identik dengan kegiatan-kegiatan unik yang hanya ada selama Ramadan misalnya acara buka bersama. Untukmu, ada berapa banyak jadwal buka bersama di luar dengan teman masa sekolah, teman kuliah, teman kerja dan teman-teman lainnya?

Keuntungan Buka Bersama

Melansir dari laman tirto.id, Dr. Anne K, Fishel seorang psikolog klinis sekaligus penggagas The Family Dinner Project mengungkapkan jika makan bersama keluarga atau teman dan sahabat bisa memberikan berbagai kebahagiaan dan keuntungan. Penelitian menyebutkan jika kebiasaan makan bersama bisa menekan angka penyalahgunaan zat-zat terlarang dan depresi khususnya pada remaja.

Makan bersama juga bisa meningkatkan nafsu makan, memberi kepuasan tersendiri dan meningkatkan rasa kekeluargaan. Robin Fox, seorang dosen Antropologi di Rutgers University, New Jersey mengungkapkan jika makan bersama dengan keluarga atau sahabat akan membuat seseorang lebih memahami budaya dari anggota yang makan bersama tersebut. Ini juga akan membantu seseorang lebih bijak dalam mengenal banyak orang di sekitarnya.

Makan bersama terlebih berbuka bersama juga akan mengembalikan ikatan persaudaraan antar orang yang berbuka tersebut. Studi yang dimuat di Personality and Social Psychology Bulletin menyebutkan jika buka bersama dengan teman-teman bisa membantu seseorang bernostalgia dengan masa lalunya. Dengan bernostalgia ini, seseorang dikatakan akan lebih semangat dan optimis menjalani hidupnya.

Penelitian yang dipublikasikan di Journal of Personality and Social Psychology menyebutkan jika momen berbuka bersama bisa saja bermanfaat membantu seseorang memerangi perasaan kesepian, kegagalan bahkan kehilangan tujuan hidup. Penelitian lain menyebutkan jika momen berkumpul seperti buka bersama akan mengurangi risiko alzheimer atau kepikunan.

Buka Bersama Sebagai Ajang Unjuk Diri, Benarkah?

Meski momen berbuka bersama memberikan banyak manfaat positif, tidak sedikit orang yang menganggap momen ini sebagai momen untuk unjuk diri. Momen di mana seseorang menunjukkan ke orang lain bahwa ia telah sukses bahkan lebih sukses dari teman-temannya yang lain.

Buka bersama yang sekaligus dilakukan sebagai momen reuni tidak jarang dianggap sebagai momen pamer. Lantas, benarkah demikian?

Perlu kita sadari, momen buka bersama tidak selalu menjadi momen unjuk diri. Momen ini sebaiknya bukan sebagai momen untuk menunjukkan ke orang lain kita bekerja di mana, bekerja sebagai apa, apakah kita sudah menikah, apakah kita sudah memiliki anak, apakah sudah membeli atau membangun rumah sendiri dan sejenisnya. Tapi jadikan momen ini sebagai momen bersilaturahmi, menyambung tali persaudaraan dan pertemanan yang mungkin saja sempat hilang karena kesibukan masing-masing.

Jadikan momen buka bersama di Ramadan sebagai momen bertemu dan bernostalgia kembali dengan masa lalu untuk mendapatkan manfaat mengagumkan darinya. Untuk melakukan buka bersama, pastikan untuk tidak berlebihan melakukannya. Buka bersama memang baik, tapi sesuaikan juga dengan isi kantong. Jangan terlalu sering buka bersama hanya karena ingin dianggap wah atau mewah oleh teman dan sahabatmu.

Simak Juga Video Berikut:

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading