Sukses

Lifestyle

Sandwich ala Jepang Kekinian dengan Cita Rasa Western

Fimela.com, Jakarta Aneka masakan Jepang memikat banyak penggemar di Indonesia, dari mulai sushi, ramen, rice bowl, tempura dan masih banyak jenis kuliner lainnya. Beberapa waktu belakangan ini ada satu menu lagi yang berasal dari Jepang dan diminati banyak orang, yaitu berjenis sandwich.

Awalnya, sandwich ala Jepang yang merupakan produk asimilasi antara tradisi makanan barat dan tradisi lokal di Jepang yang pada akhirnya dibawa ke negara Amerika dan negara-negara lainnya. Salah satu brand yang ingin menyuguhkan sandwich kekinian ini adalah Sando Sando. Setelah melalui proses riset dan pengembangan yang ekstensif, Sando Sando hadirkan menu chicken katsu sando. Walau sandwich sendiri bukanlah hal yang baru, dan masyarakat lebih mengenalnya sebagai snack dibandingkan dengan hidangan utama Sando Sando ingin memberikan menu-menu inovatif yang mengenyangkan.

Sandwich ala Jepang dengan roti susu empuk dan isian katsu yang tebal, dikemas dengan menarik dan lezat oleh Ashlee Delander, Chef dari Sando Sando.

“Jakarta merupakan kota yang sibuk yang masyarakatnya memiliki gaya hidup yang serba cepat. Pada saat saya tinggal di Jakarta, saya melihat adanya minat terhadap konsep FnB yang tidak hanya sesuai dengan lidah lokal, tapi cocok dengan gaya hidup mereka. Dengan menjamurnya delivery service, cloud kitchen, dan tren work from home, masyarakat lebih memilih untuk memesan makanan lewat aplikasi dibandingkan dengan makan di luar. Namun sayangnya tidak banyak pilihan untuk sandwich, terutama sandwich ala Jepang. Maka dari itu, kami meluncurkan Sando Sando, sebagai pilihan baru dan makanan yang mengenyangkan yang bisa didapatkan kapan saja.”

 

Perbedaan Sando VS Sandwich ala Barat

Sando Sando berasal dari kata “Sando”, yang memiliki arti sandwich dalam bahasa Jepang. Sando juga merujuk pada sandwich dengan shokupan empuk atau roti Jepang dan katsu atau potongan daging yang digoreng dengan tepung panko.

Sando berbeda dengan sandwich ala barat, yang umumnya menggunakan roti white bread ataupun jenis roti lainnya seperti roti gandum whole wheat, sourdough, multigrain, atau rye. Berasal dari Jepang dan pertama kali muncul pada tahun 1988, sando lahir sebagai produk asimilasi antara tradisi makanan barat dan tradisi lokal di Jepang yang pada akhirnya dibawa ke negara Amerika dan negara-negara lainnya.

Beberapa tahun belakangan ini, sando tengah populer di seluruh dunia dengan isian yang baru dan kreatif seperti daging dan buah-buahan.

Sando Sando berbeda dengan sandwich lainnya dengan memprioritaskan kualitas, menggunakan roti susu ala Jepang yang diproduksi setiap hari. Roti yang dipakai memiliki cita rasa sedikit manis, yang dipanggang dengan mentega untuk mendapatkan tekstur renyah.

Beberapa waktu lalu tim Fimela.com berkesempatan untuk mencoba beberapa menu yang ada. Dipadukan dengan isian gurih, membuat rasa Sando Sando lebih seimbang dan umami. Untuk isiannya, Sando Sando menggunakan panko katsu dengan potongan tebal seperti daging ayam dan daging sapi dry-aged. Tak hanya itu ada juga bermacam pilihan topping dan saus untuk memastikan menu yang ditawarkan sesuai dengan cita rasa lokal.

Seru bukan? Selamat mencoba

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading