Fimela.com, Jakarta Pelaku UMKM terus meningkat di masa pandemi ini, selain untuk bertahan hidup pelaku UMKM ini terus berusaha melebarkan pasar dan peluang untuk mengembangkan bisnis mereka. Melihat hal ini Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia dan Shopee Indonesia mendorong sinergi antara usaha mikro, kecil dan menengah atau UMKM dengan marketplace untuk meningkatkan daya saing, memperluas pasar dan meningkatkan ekspor.
Ketua Umum Kadin Indonesia, Rosan P. Roeslani mengatakan, berbagai stimulus yang telah diberikan kepada UMKM di masa pandemi ini merupakan bentuk dukungan dari pemerintah agar mereka bisa bertahan. Dengan dukungan itu, diharapkan masalah yang dihadapi UMKM sifatnya hanya sementara, tidak permanen.
Advertisement
BACA JUGA
UMKM diharapkan bisa kembali bergairah untuk ikut menopang perekonomian nasional. Di samping dorongan dari pemerintah, UMKM dapat bersinergi dan berkolaborasi dengan berbagai marketplace antara lain Shopee Indonesia.
Menurut Rosan, kontribusi ekspor UMKM terhadap perekonomian nasional bisa terus ditingkatkan karena kontribusinya belum optimal, yakni baru menyumbang sekitar 14,3%.
“Data Bank Pembangunan Asia (ADB) sekitar 50% UMKM kita terdampak pandemi Covid-19. Keberadaan UMKM ini penting karena menyumbang 60% untuk PDB dan sekitar 96% untuk tenaga kerja. Namun, untuk ekspor itu harus kita dorong lagi,” papar Rosan dalam Dialog KADIN dan Shopee Indonesia yang digelar virtual, Senin (14/6/2021).
KADIN menghimbau kepada pemerintah agar marketplace yang menjual barang-barang UMKM supaya diberikan insentif, semisal insentif pajak atau fiskal sehingga mendorong penguatan kerjasama antara UMKM dan marketplace. Sehingga langkah ini bisa pula melahirkan UMKM eksportir-eksportir baru.
Selain dihadiri Ketua Umum Kadin, Dialog KADIN dan Shopee Indonesia yang bertema “UMKM Indonesia Menuju Pasar Global” ini pun menghadirkan narasumber Teten Masduki, Menteri Koperasi & UKM Republik Indonesia, Bahlil Lahadalia, Menteri Investasi Republik Indonesia / Kepala BKPM, Muhammad Lutfi, Menteri Perdagangan Republik Indonesia, Arsjad Rasjid, Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Pengembangan Pengusaha Nasional, dan Handhika Jahja, Direktur Shopee Indonesia.
Advertisement
Pilar Perekonomian Indonesia
Seperti diketahui, UMKM menjadi salah satu penggerak perekonomian dan pilar keberlanjutan Indonesia. Sektor ini telah berkontribusi lebih dari 60% terhadap produk domestik bruto nasional dan 97% terhadap penyerapan tenaga kerja yang terdampak pandemi. Diharapkan melalui dialog ini koordinasi antara para pelaku, pendukung kegiatan UMKM di Indonesia dan elemen masyarakat termasuk pemerintah dan swasta, dapat terus terbangun dalam melakukan inisiatif untuk memulihkan ekonomi Indonesia dan masyarakat yang terdampak akibat pandemi.
“Diperlukan gotong royong dari berbagai pihak dalam mengembangkan potensi daerah, terutama dari sektor UMKM lokal sebagai motor pembangunan ekonomi daerah. KADIN terus berupaya membantu merangkul para pelaku usaha melakukan sinergi dan kolaborasi untuk membangun ekonomi ke depan,” tutur Arsjad Rasjid, Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) dalam paparannya.
Selaras dengan semangat kolaborasi dan gotong royong ini, Shopee Indonesia memiliki misi yang sama dengan pemerintah dalam hal memperkuat UMKM. Saat ini, Shopee telah menjadi rumah bagi 4 juta lebih penjual di Indonesia. Sebagai e-commerce yang besar bersama UMKM, Shopee melihat potensi yang luar biasa besar. Inilah yang membuat kami terus berupaya memberikan akses mudah bagi UMKM untuk tidak hanya mengembangkan usahanya, tetapi juga memanfaatkan peluang untuk mengakses jangkauan yang lebih luas hingga pasar global.
Program-Program Pendukung
Handhika Jahja, Direktur Shopee Indonesia mengatakan beberapa program yang dimiliki dan telah dijalankan oleh Shopee memiliki tujuan yang sama dengan pemerintah yaitu, membesarkan UMKM.
“Sebagai platform e-commerce yang dekat dengan masyarakat, kami terus memperkuat serta mempersiapkan UMKM melalui berbagai program dan inovasi seperti program digitalisasi di Jawa Barat yang menyasar hingga 5000 desa hingga Kampus Ekspor Shopee pertama di Solo untuk untuk mempersiapkan lebih banyak UMKM yang Go Ekspor. Upaya ini sejalan beriringan dengan visi dan misi pemerintah dalam mendukung gerakan Bangga Buatan Indonesia dan kolaborasi Shopee bersama Kementerian Koperasi dan UKM untuk membangun sekolah ekspor dengan target 500.000 UMKM.”
Dalam mendukung keberlangsungan bisnis UMKM, Shopee mengedepankan lima fokus utama dengan memberikan edukasi yang berkesinambungan, penyaluran pendanaan, pemasaran online, sistem pembayaran dan logistik, serta ekspor. Untuk mencapai visi dan misi agar UMKM Indonesia dapat bersaing di pasar global, kerjasama antara para pelaku yang bersinergi dengan pemerintah berperan penting dalam menciptakan ekosistem ekonomi digital yang memberikan dampak nyata bagi UMKM Indonesia.
Sementara itu, Teten Masduki, Menteri Koperasi & UKM Republik Indonesia mengatakan sejak pandemi Covid-19, pemerintah memiliki berbagai program stimulus untuk UMKM. “Sebanyak 20% APBN di tahun 2020 ditujukan untuk UMKM. Mulai dari restrukturisasi pinjaman, subsidi suku bunga sampai ke modal kerja untuk usaha mikro,” katanya. Teten juga menekankan pentingnya menjaga keseluruhan ekosistem produktivitas UMKM secara holistik baik kapasitas produksi, kualitas dan market dari produknya.
Bahlil Lahadalia, Menteri Investasi Republik Indonesia menambahkan, posisi UMKM sangat strategis dalam kerangka pertumbuhan ekonomi. “UMKM Indonesia harus membangun daya saingnya sehingga mampu menjangkau peluang di pasar yang lebih luas. Berkolaborasi dengan berbagai pihak kami terus membantu peningkatan ini, termasuk menghimbau investasi yang masuk harus berkolaborasi dengan UMKM Indonesia.”
”Peluang pengembangan UMKM di masa pandemi ini justru besar, termasuk disrupsi teknologi yang diharapkan justru akan memacu peningkatan kemampuan dan daya saing UMKM Indonesia. Terlebih lagi ketika logistik terintegrasi dengan digital teknologi maka akan semakin membuka pengembangan UMKM di Indonesia", jelas Muhammad Lutfi, Menteri Perdagangan Republik Indonesia.