Fimela.com, Jakarta Sebagian besar orang yang tinggal di perkotaan sering kali terjebak dalam rutinitas padat tanpa sempat memberi waktu untuk diri sendiri atau me time. Bangun pagi, berdesakan di transportasi umum, terjebak kemacetan, dan bekerja delapan hingga 10 jam, begitulah keseharian yang dijalani banyak orang kota. Di tengah tuntutan pekerjaan, keluarga dan kehidupan sosial, waktu untuk sekadar merenung pun sering kali terabaikan.
Padahal, tubuh dan pikiran manusia bukan mesin yang bisa terus bekerja tanpa jeda. Memberi waktu untuk diri sendiri ibarat mengisi ulang baterai yang terkuras setelah aktivitas seharian. Momen menikmati waktu sendiri yang berkualitas memungkinkan setiap orang memulihkan stamina fisik maupun mental.
Waktu untuk diri sendiri bukan hanya tentang relaksasi semata, melainkan investasi untuk meningkatkan kualitas hidup dan meraih kesejahteraan. Yuk, telusuri lebih dalam mengapa setiap orang perlu memiliki waktu untuk diri sendiri.
Advertisement
1. Mengurangi Stres dan Kecemasan
Salah satu alasan utama kita butuh waktu untuk diri sendiri adalah untuk mengurangi stres dan kecemasan. Rutinitas yang padat seringkali menambah tekanan dan menyebabkan pikiran kita terasa penuh. Dengan memberi waktu untuk diri sendiri, kita bisa memiliki kesempatan untuk beristirahat dan mengurangi kecemasan yang muncul akibat pekerjaan atau masalah lain. Melakukan aktivitas yang menyenangkan, seperti membaca atau berjalan-jalan di taman, dapat membantu menenangkan pikiran.
2. Meningkatkan Kesehatan Mental
Menyisihkan waktu untuk diri sendiri memungkinkan kita bisa introspeksi dan menyeimbangkan emosi. Ketika terlalu sibuk, kesehatan mental kerap terabaikan. Dengan memberi waktu untuk refleksi atau sekadar bersantai bisa membantu mengurangi perasaan tertekan dan memperbaiki suasana hati.
Advertisement
3. Meningkatkan Produktivitas
Meskipun tampaknya kontradiktif, memberi waktu untuk diri sendiri sebenarnya dapat meningkatkan produktivitas. Saat kita beristirahat, tubuh dan pikiran mendapatkan kesempatan untuk mengisi energi yang terkuras. Hasilnya kita jadi memiliki tenaga untuk kembali fokus dan konsentrasi menyelesaikan pekerjaan dengan lebih efektif.
4. Menjaga Keseimbangan Hidup
Memberi waktu untuk diri sendiri membantu kita menjaga keseimbangan antara pekerjaan, keluarga, dan waktu pribadi. Keseimbangan hidup yang baik adalah kunci untuk hidup yang sehat dan bahagia. Terlalu fokus pada satu aspek kehidupan, seperti pekerjaan, dapat menyebabkan kelelahan dan kurangnya kebahagiaan. Dengan memberi diri waktu untuk rehat, kita dapat memprioritaskan keseimbangan dalam hidup.
5. Memperbaiki Kualitas Hubungan Sosial
Dengan merawat diri sendiri, kita jadi lebih bertenaga dan siap menjalin hubungan dengan orang lain. Memiliki waktu untuk diri sendiri membantu kita lebih fokus pada interaksi yang berkualitas, bukan sekadar menuntaskan kewajiban sosial yang menumpuk.
6. Meningkatkan Kualitas Tidur
Meluangkan waktu untuk diri sendiri juga berdampak signifikan pada kualitas tidur. Saat tubuh dan pikiran benar-benar rileks setelah melakukan aktivitas yang menyenangkan, maka tubuh bisa memasuki fase tidur yang lebih nyenyak. Kondisi rileks ini bisa menurunkan kadar hormon stres kortisol yang sering menjadi penyebab sulit tidur.Â
Dengan kualitas tidur yang baik, tubuh jadi memiliki waktu cukup untuk memperbaiki sel-sel yang rusak dan mengembalikan energi. Mereka yang mendapatkan tidur berkualitas cenderung memiliki kesiapan fisik dan mental yang lebih baik dalam menjalani aktivitas sehari-hari.
Memberikan waktu untuk diri sendiri atau me time bukan tindakan egois, melainkan bentuk tanggung jawab atas kesehatan fisik dan mental. Jangan biarkan kesibukan mengorbankan kesehatanmu.
Yuk, mulailah memberi waktu untuk diri sendiri dengan langkah kecil, seperti meluangkan waktu 15 menit untuk membuatmu bahagia. Karena ketika kita belajar mencintai diri sendiri dengan memberi waktu yang cukup, kita juga dapat memberikan yang terbaik untuk orang lain dan membuat kehidupan yang lebih seimbang.
Â
Penulis: Raissa Ariella Harys
Â
(*)