Sukses

Lifestyle

Kenali Plant-Forward Diet, Cara Fleksibel Hidup Sehat Tanpa Harus Jadi Vegan

Fimela.com, Jakarta Sahabat Fimela, tren hidup sehat terus berkembang dan seiring meningkatnya kesadaran akan pentingnya pola makan seimbang. Salah satu konsep yang semakin banyak dibicarakan adalah plant-forward diet. Namun, apa sebenarnya yang dimaksud dengan plant-forward, dan bagaimana cara melakukannya?

Mengutip dari The Culinary Institute of America dan Harvard T.H. Chan School of Public Health, plant-forward diet adalah gaya memasak dan makan yang menekankan pada bahan makanan nabati tanpa harus sepenuhnya meninggalkan produk hewani. Artinya, pola ini lebih mengutamakan sayuran, buah, kacang-kacangan, biji-bijian, dan umbi-umbian sebagai pusat menu, sementara daging atau produk hewani hanya menjadi pelengkap.

Apabila vegan 100% berbasis tumbuhan, tanpa produk hewani sama sekali, termasuk telur, susu, hingga madu. Berbeda halnya dengan Plant-Based yang dapat berarti sepenuhnya vegan, tetapi bisa juga sekadar berbahan dasar tumbuhan namun tetap mengandung produk hewani. Sementara itu, Plant-Forward tudak memiliki atur ketat, tetapi memberi prioritas pada bahan nabati dalam setiap hidangan. Dengan kata lain, plant-forward bukan mengenai label diet tertentu, melainkan tentang cara memasak dan memilih makanan. 

 

 

Manfaat Plant-Forward Diet

Plant-Forward Diet juga dapat dikatakan sebagai semi-vegetarian, sejumlah penelitian menunjukkan bahwa pola makan ini dapat memberikan berbagai manfaat penting bagi tubuh. Pola makan ini pada dasarnya tetap mengizinkan konsumsi produk hewani, tetapi dalam jumlah terbatas, dengan porsi utama berasal dari sayuran, buah, biji-bijian, kacang-kacangan, serta protein nabati.

Dari sisi kesehatan, pola makan semi-vegetarian terbukti mampu menurunkan risiko sindrom metabolik, kondisi yang sering dikaitkan dengan obesitas, tekanan darah tinggi, dan kadar kolesterol tidak seimbang. Dengan konsumsi sayuran dan buah yang lebih dominan, tubuh memperoleh asupan serat, vitamin, dan mineral yang mendukung kesehatan jantung serta membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil. Tidak hanya itu, peningkatan serat dari pola makan ini juga sangat bermanfaat untuk melancarkan sistem pencernaan.

Penelitian lain juga menemukan bahwa pola makan semi-vegetarian dapat mengurangi risiko diabetes tipe 2 serta beberapa jenis kanker, terutama kanker yang berhubungan dengan pola makan tinggi daging merah. Selain itu, dengan proporsi protein nabati yang lebih besar, gaya hidup ini berkontribusi pada perpanjangan harapan hidup karena membantu menjaga keseimbangan berat badan dan mengurangi peradangan kronis dalam tubuh.

 

 

Cara Melakukan Plant-Forward Diet

Jika Sahabat Fimela ingin mulai mencoba plant-forward, kamu dapat melakukankannya dengan menjadikan sayuran sebagai pusat piring makananmu bukan sekadar pelengkap seperti makanan biasa. Selain itu, tambahkan protein nabati dengan memperbanyak mengonsumsi kacang-kacangan, tempe, atau tahu.

Apabila kamu ingin mengurangi daging, kurangilah secara bertahap secara sedikit demi sedikit atau cukup kurangi porsinya dan memilih daging tanpa lemak. Untuk memperkaya rasa masakan, kamu bisa melakukan eksperimen dengan menu baru, cobalah untuk menggunakan resep berbasis nabati yang kaya rasa, seperti misalnya salad biji-bijian, sup sayur berprotein, ataupun pasta dengan saus berbahan kacang.

Tak masalah, jika sesekali kamu makan hidangan hewani, karena plant-forward mengajarkan kita untuk lebih seimbang, bukan membatasi diri secara ketat. Plant-forward bukan sekadar pola makan, tapi juga soal pola pikir. Dengan menjadikan tumbuhan sebagai prioritas, kita bisa menjaga kesehatan tubuh sekaligus berkontribusi pada keberlanjutan lingkungan. Fleksibilitasnya juga membuat diet ini lebih mudah dijalani tanpa tekanan “semua atau tidak sama sekali”.

 

 

 

 

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading