Sukses

Lifestyle

Penyebab Mata Bisa Minus yang Sering Tidak Disadari

Fimela.com, Jakarta Mata minus atau rabun jauh menjadi gangguan penglihatan yang semakin banyak dialami, tidak hanya oleh orang dewasa tetapi juga anak-anak dan remaja. Kondisi ini membuat seseorang sulit melihat objek yang berada dalam jarak jauh, sementara penglihatan dekat masih terasa jelas. Banyak orang mengira mata minus hanya disebabkan oleh kebiasaan membaca terlalu dekat, padahal penyebabnya bisa jauh lebih beragam dan sering kali tidak disadari dalam kehidupan sehari-hari.

Mata minus terjadi ketika cahaya yang masuk ke mata tidak jatuh tepat di retina, melainkan di depan retina. Akibatnya, objek yang berada jauh terlihat kabur. Faktor keturunan juga sangat berpengaruh dalam kondisi ini. Jika salah satu atau kedua orang tua memiliki mata minus, risiko anak mengalami kondisi serupa akan jauh lebih tinggi.

Selain faktor genetik, gaya hidup modern turut mempercepat meningkatnya kasus mata minus. Aktivitas harian yang didominasi penggunaan gawai, laptop, atau membaca dalam jarak dekat membuat mata bekerja lebih keras dalam waktu lama. Kebiasaan ini sering dianggap sepele, padahal dampaknya bisa dirasakan dalam jangka panjang.

Kebiasaan Sehari-hari yang Memicu Mata Minus

Salah satu kebiasaan yang sering tidak disadari adalah menatap layar terlalu lama tanpa jeda. Mata yang terus-menerus fokus pada jarak dekat akan mengalami kelelahan, dan dalam jangka panjang dapat memicu perubahan struktur bola mata. Kondisi ini membuat penglihatan jarak jauh menjadi terganggu secara perlahan.

Selain itu, posisi membaca yang tidak ideal juga berpengaruh besar. Membaca sambil tiduran, dalam pencahayaan redup, atau dengan jarak terlalu dekat membuat mata dipaksa bekerja lebih keras. Tanpa disadari, kebiasaan ini menjadi rutinitas yang mempercepat munculnya gangguan penglihatan.

Kurangnya aktivitas di luar ruangan juga menjadi faktor penting. Paparan cahaya alami membantu perkembangan mata yang sehat, terutama pada anak-anak. Terlalu lama berada di dalam ruangan dan jarang terkena sinar matahari dapat meningkatkan risiko mata minus sejak usia dini.

Peran Faktor Keturunan dalam Mata Minus

Faktor genetik memegang peranan besar dalam menentukan kesehatan mata seseorang. Jika orang tua memiliki riwayat mata minus, maka anak berpotensi besar mengalami kondisi yang sama. Struktur mata yang diturunkan bisa memengaruhi kemampuan fokus cahaya ke retina sejak awal pertumbuhan.

Namun, meski memiliki riwayat keluarga, bukan berarti mata minus pasti terjadi. Pola hidup yang seimbang, waktu istirahat mata yang cukup, serta aktivitas luar ruangan dapat membantu menurunkan risiko tersebut. Artinya, faktor genetik dapat diminimalkan dengan kebiasaan sehat sejak dini.

Sebaliknya, tanpa riwayat keluarga pun seseorang tetap bisa mengalami mata minus jika gaya hidupnya kurang mendukung kesehatan mata. Inilah sebabnya mata minus kini semakin banyak dialami oleh berbagai kelompok usia.

 

Cara Mencegah Mata Minus Semakin Parah

Untuk mencegah mata minus bertambah, penting membiasakan mata beristirahat secara rutin. Terapkan aturan 20-20-20, yaitu setiap 20 menit menatap layar, alihkan pandangan sejauh 20 kaki selama 20 detik. Cara sederhana ini membantu mengurangi ketegangan pada mata.

Mengatur pencahayaan saat membaca atau bekerja juga tak kalah penting. Pastikan cahaya cukup terang dan tidak membuat mata bekerja terlalu keras. Selain itu, jaga jarak pandang yang ideal saat menggunakan gawai atau membaca agar mata tetap nyaman.

Tak kalah penting, perbanyak aktivitas di luar ruangan dan konsumsi makanan yang baik untuk kesehatan mata, seperti wortel, bayam, dan ikan yang kaya omega-3. Pemeriksaan mata secara rutin juga sangat dianjurkan agar kondisi mata dapat terpantau sejak dini.

Mata minus bukan sekadar masalah kebiasaan membaca terlalu dekat, tetapi juga dipengaruhi oleh faktor keturunan, gaya hidup, serta kurangnya perhatian terhadap kesehatan mata. Dengan membiasakan pola hidup sehat, memberi mata waktu istirahat yang cukup, dan melakukan pemeriksaan rutin, risiko mata minus dapat diminimalkan sekaligus mencegah kondisinya semakin memburuk.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading