Sukses

Parenting

4 Cara Efektif Menghadapi Anak yang Keras Kepala

Fimela.com, Jakarta Menghadapi anak yang keras kepala memang sangat menguji kesabaran. Misalnya, setiap kalai disuruh mandi selalu saja cari alasan dan tak mau segera mandi. Setiap kali dilarang melakukan sesuatu karena membahayakan dirinya, dia malah berani membantah. Bikin capek, ya.

Dilansir dari momjunction.com, sifat keras kepala pada anak bisa muncul karena faktor genetik, bisa juga karena perilaku dapatan (acquired behavior). Anak keras kepala cenderung suka melakukan sesuatu karena inginnya sendiri, tak mau menuruti orang lain, dan selalu membantah bila diarahkan. Untuk menghadapi dan menangani anak yang keras kepala ini, ada empat tips dan cara yang bisa kita coba.

1. Jangan Langsung Mendebatnya

Komunikasi harus dilakukan dua arah. Anak yang keras kepala punya kecenderungan suka berdebat dan merasa dirinya paling benar. Dia pun bisa makin berontak dan ngeyel kalau kita langsung menebatnya. Coba dengarkan dulu perkataannya. Dengarkan alasannya, baru setelah itu kita bisa mengajukan cara dan memberi arahan yang bisa diterima oleh logikanya.

2. Beri Pilihan

Anak bisa memiliki cara berpikirnya sendiri dan tak suka disuruh-suruh. Sebagai contoh, kita menyuruh anak untuk tidur pukul 21.00 tapi dia selalu saja bilang, "Tidak!" Di sini kita bisa membujuknya dengan menawarkan pilihan, mau baca buku dongeng A atau buku cerita B. Begitu anak sudah bisa memberikan perhatiannya, kita akan lebih mudah untuk mengarahkannya dan memberinya intruksi.

3. Terlibat dengan Aktivitasnya

Anak keras kepala bisa sangat peka atau sensitif dengan cara kita memperlakukannya. Saat dia merasa tidak senang dan terganggu dengan pendekatan kita, dia bisa makin berontak. Salah satu cara untuk mengatasinya adalah dengan ikut terlibat dalam aktivitasnya. Misalnya, ketika sudah saatnya untuk membereskan mainan, kita bisa mengajaknya berkompetisi siapa yang paling cepat memasukkan mainan kembali ke dalam kotak penyimpanan. Trik ini bisa sangat membantu anak untuk mendapatkan kesan fun dalam kegiatan yang dilakukannya.

4. Melakukan Negosiasi

Sesekali perlu juga melakukan negosiasi dengan anak. Negosiasi di sini bukan berarti kita harus selalu memberikan atau memenuhi semua yang diinginkannya. Kalau misalnya anak tidak mau tidur tepat pukul 21.00, coba atur kembali jadwal tidur yang sesuai keinginannya dan bisa kita sepakati. Jadi, tidak ada yang saling memaksakan kehendak di sini. Tapi begitu sudah membuat kesepakatan, harus benar-benar diikuti dan ditepati.

Menghadapi anak yang keras kepala kadang memang cukup tricky. Ada banyak situasi yang kadang membuat kita kewalahan. Tapi dengan tips-tips di atas, setidaknya kita bisa meminimalisir masalah yang mungkin ada.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading