Sukses

Parenting

Rayakan Hari Batik Indonesia, Pigeon Luncurkan Botol Batik Edisi 2023

Fimela.com, Jakarta Batik merupakan salah satu peninggalan seni dari Indonesia. Bahkan pada 2 Oktober 2009, UNESCO menetapkan batik sebagai salah satu peninggalan yang dikenal dengan sebutan “Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi”. Semenjak saat itu, Setiap 2 Oktober akan dirayakan sebagai hari batik nasional. 

Melihat hal tersebut, Pigeon Indonesia juga ingin membantu menyebarkan dan mengenalkan budaya batik Indonesia khususnya kepada anak-anak bangsa yang baru saja lahir dan membuka matanya di Indonesia. Maka dari itu, khususnya pada hari batik nasional tahun 2023, Pigeon secara eksklusif meluncurkan 8 buah botol batik terbaru yang mengangkat tema bertajuk “Lestari Batik Berbagi Baik bersama Pigeon”. 

Faktanya tahun 2023 bukanlah tahun pertama Pigeon mengeluarkan botol dengan tema eksklusif batik, melainkan botol batik ini sudah ada sememnak tahun 2023 atau bisa dikatakan 10 tahun yang lalu. Maka dari itu, dalam merayakan 10 tahun botol batik, Pigeon bersama dengan Iwet Ramadhan meluncurkan batik yang menghadirkan dan mengkolaborasikan 3 elemen ini dengan teknik pembentukan batik. Motif batik yang digunakan adalah Ayam Pegar, Bunga Peony, dan Mega Mendung.

Memang secara sekilas, motif ini terlihat bukan seperti batik. Akan tetapi Iwet selaku desainer dan penggiat batik menekankan kalau batik pada dasarnya adalah sebuah teknik pembuatan dan bukan motif. Jadi para konsumen harus melihat dari detail-detail ukiran, garis-garis dan titik-titik sekitar elemen. Bahkan setiap elemen dan teknik memiliki filosofinya masing-masing, serta setiap desain dibuat agar orangtua, bayi, dan mata menyukai dengan motif dan desainnya.

“Setiap motif memiliki cerita tersendiri, seperti Ayam Pegar yang melambangkan kesuksesan, kemakmuran, kekuatan, dan kepemimpinan; motif Bunga Peony yang memancarkan simbol kasih sayang dan cinta kasih Ibu, serta motif Mega Mendung yang merupakan simbol kebahagiaan dan harapan,” ujar Iwet.

 

 

Sejarah Singkat Botol Pigeon

Pigeon mengungkapkan bahwa pada saat pertama kali mereka merilis produk botol batik pertama di tahun 2013, pada dasarnya mereka hanya sembarang menaruh ukiran dan gambar batik tanpa memperhatikan makna, filosofi, dan tekniknya, bisa dikatakan botol batik versi pertama bukanlah karya terbagus dari pigeon. Maka dari itu, di tahun 2014, Anis Dwinastiti selaku general manager marketing Pigeon Indonesia mengajak Iwet Ramadhan untuk melakukan kerjasama dan kolaborasi untuk membuat serta menyempurnakan botol batik Pigeon.

“Sejak 2014, kami bekerja sama dengan Iwet Ramadhan untuk membuat desain motif batik yang diaplikasikan pada botol. Kami berharap botol dengan motif batik Pigeon dapat berkontribusi dalam pelestarian budaya Indonesia yang diwariskan secara turun-temurun oleh orang tua kepada anak-anaknya, dan menjadi simbol kebanggaan bagi masyarakat Indonesia, ” ujar Anis. 

Pada saat kunjungan store yang dilakukan tim Pigeon pada acara peluncuran (2/10/2023). Iwet merasa selama 9 tahun ia bekerja sama dan berkolaborasi sama dengan Pigeon, tahun 2019 sampai sekarang ini botol batik yang ada bisa dikatakan sebagai produk-produk yang paling menggambarkan apa batik itu sebenarnya, mulai dari teknik, filosofi, dan lain-lain.

Bukan hanya komitmen dalam mengenalkan budaya batik ke anak-anak dan orangtua, Pigeon juga berkomitmen untuk membantu merancang dan memproduksi kain batik yang dibuat langsung oleh komunitas ibu-ibu di Rusunawa Pulo Gebang yang merupakan komunitas batik binaan Iwet Ramadhan. Dimana dalam pouch batik ini, ada mengadopsi beberapa motif Kawung dan Ikan Koi yang menyimbolkan kedewasaan, kesempurnaan, kebaikan, kekuatan, dan kegigihan.

Kepercayaan dalam Membantu Bayi-Bayi Indonesia

Sudah diberi kepercayaan oleh ibu-ibu dunia selama 60 tahun, Pigeon akan selalu berkomitmen untuk memberikan inovasi dalam menyembahkan berbagai macam produk yang dapat membantu pemberian nutrisi si kecil, terutama yang mengalami gangguan makan seperti bibir sumbing. 

Bibir sumbing merupakan suatu kelainan dimana anak-anak atau orang-orang yang memiliki kendala ini akan merasa lebih susah untuk mengkonsumsi makanan. Jika dideskripsikan di daerah mulut bayi khususnya di langit-langit mulut terdapat bukaan atau celah, di langit-langit mulut, atas bibir, bahkan dua bagian tersebut. Dimana kelainan ini ada mungkin saja karena genetik keluarga atau cacat yang terjadi saat si kecil didalam masa kandungan 2 sampai 3 bulan. 

Melihat permasalahan ini Pigeon berjanji akan memberikan komitmen dalam memberikan keadilan dan kesetaraan melalui produk-produk Pigeon. Maka dari itu, semua botol yang Pigeon hasilkan sekarang ini telah menggunakan dengan tinta  Food Contact Grade. 

Bukan hanya itu, sebagai upaya perusahaan dalam memberi kembali kepada masyarakat dan menyuarakan kepedulian kepada anak-anak yang kurang beruntung. Pigeon bersama dengan Yayasan Pembina Penderita Celah Bibir dan Langit-Langit (YPPCBL) melakukan kerja sama untuk mendukung mereka dengan cara memberikan donasi untuk membantu ibu dan anak-anak dengan bibir sumbing.

Dengan hadirnya botol Pigeon dan bantuan melalui YPPCBL ini dapat membantu Ibu dan anak berbibir sumbing untuk mendapatkan fasilitas serta penanganan kesehatan yang dibutuhkan.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di tautan ini.

 

Penulis: FIMELA Sherly Julia Halim

 

 

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading