Sukses

Parenting

Tips Menjaga Kesehatan Mental untuk Para Ibu Bekerja

Fimela.com, Jakarta Memilih untuk memiliki peran ganda sebagai ibu dan pekerja seringkali menjadi pilihan menantang bagi para wanita. Ibu dengan tanggung jawab pekerjaan tentu memiliki alasan yang berbeda. Tidak semua Ibu pekerja memilih untuk bertanggung jawab lebih karena keinginannya sendiri, seperti karena adanya tuntutan. Ada juga Ibu pekerja yang memang memiliki jiwa pekerja dan memang menginginkannya.

Namun, dengan tujuan apapun, menjadi seorang Ibu yang bekerja pasti merasakan tantangan tersendiri yang tidak jauh berbeda. Beban tanggung jawab yang besar, tuntutan pekerjaan yang tinggi, serta kebutuhan keluarga yang bisa membuat kewalahan dan stres. Kondisi ini jika dibiarkan dapat berdampak negatif pada kesehatan mental.

Banyak faktor yang akan berat dijalani bagi para working mom. Namun untuk menjadi sumber kekuatan keluarga dan tentunya untuk kedamaian diri, menjaga kesehatan mental sangat penting bagi seorang ibu yang bekerja. Mari kita bahas bersama tips menjaga kesehatan mental untuk para Ibu bekerja di bawah ini!

1. Memulai Hari dengan Meditasi Pagi

Kepenatan dari banyaknya pikiran saat memiliki tanggung jawab sebagai Ibu yang bekerja seringkali tidak memberikan kesempatan untuk merehatkan pikiran sejenak. Menghadapi fase ini, Ibu bisa mencoba dari memulai pagi hari. Melansir dari fabworkingmomlife.com, meditasi telah terbukti dapat menenangkan pikiran dan meningkatkan kedamaian serta keseimbangan batin.

Cobalah memulai hari dengan meditasi untuk meringankan gejala kecemasan dan depresi, juga meningkatkan kestabilan emosional. Dengan cara sederhana, sebelum bangun dari tempat tidur, pejamkanlah mata dan berbaringlah telentang. Disini Ibu bisa mengosongkan pikiran.

Tanpa perlu berlama-lama karena khawatir akan aktivitas yang ingin dimulai, pikirkanlah tentang diri Anda. Masalah apa yang dikhawatirkan, Pikiran apa yang muncul di benak, akui dan berikan validasi untuk pikiran apa pun yang dimiliki dan kemudian biarkan pikiran itu menghilang. Kemudian, tenangkan bagian atas kepala, lalu alis. Lanjutkan  ini hingg ujung jari-jari kaki. Meski dilakukan hanya lima menit sebelum bangun, secara tidak langsung hal ini bisa membantu meningkatkan ketenangan dan produktivitas. 

2. Memperhatikan Waktu Tidur

Jadwal yang padat biasanya memaksa para Ibu dengan tanggung jawab pekerjaan untuk tetap beraktivitas di malam hari. Memanfaatkan waktu yang tersisa sebelum istirahat karena banyak tanggung jawab yang belum selesai. Ini adalah salah satu permasalahan yang bisa berpengaruh terhadap kesehatan mental. Waktu tidur merupakan salah satu kunci kekuatan mental yang memiliki keterkaitan dalam kesehatan kita. Baik secara fisik maupun mental. Perlu diingat, rutinitas sebelum tidur akan mempengaruhi waktu tidur kita yang berkualitas. Buatlah rutinitas sebelum tidur yang membantu Anda beristirahat. Buatlah waktu tidur yang sama setiap malam, jadwal tidur yang rutin dan tidur yang cukup akan sangat meningkatkan suasana hati.

3. Mengatur Screen Time Anak

Salah satu faktor yang membuat Ibu mudah terganggu secara mental adalah kekhawatiran Ibu karena perasaan bersalah tidak bisa menghabiskan waktu banyak bersama si kecil. Apalagi, merasa bersalah karena memberikan waktu screen time untuk anak-anak. Namun, Ibu bisa meminimalisir perasaan bersalah dengan memperhatikan waktu screen time yang edukatif.

Saat ini banyak cara bagi orang tua untuk memberikan screen anak yang edukatif dan bermanfaat dengan pemilihan konten. Moms bisa mencari aplikasi edukasi yang sesuai dengan usia anak yang mengajarkan keterampilan seperti membaca, matematika, dan pemecahan masalah melalui permainan dan video interaktif. Hal ini bisa membantu meminimalisir perasaan Ibu yang tidak tenang.

4. Membatasi Penggunaan Media Sosial

Waktu-waktu istirahat mungkin sulit ditemukan bagi para Ibu pekerja. Dengan kesibukan sebagai ibu pekerja, waktu luang untuk diri sendiri memang jarang ditemukan, sehingga godaan untuk terus menggunakan media sosial seringkali sulit dihindari. Namun, media sosial sebenarnya bisa memperburuk kondisi kesehatan mental. Berilah ruang dari media sosial yang seringkali menjadi toxic karena terlalu banyak informasi. Dengan mengurangi paparan terhadap informasi yang berlebihan, kita mengurangi perbandingan diri dengan orang lain, dan mengurangi stres atau kecemasan. 

 

Penulis: Nadya Aufia

#Unlocking the Limitless

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading