Sukses

Parenting

Nggak Perlu Stres, Begini Tips Membuat Anak Tidur Nyenyak di Malam Hari

Fimela.com, Jakarta Sahabat Fimela, setelah seharian beraktivitas, sebagai orangtua, kita masih punya pekerjaan untuk menidurkan anak sampai nyenyak di malam hari. Tak jarang, anak susah tidur dengan nyaman tanpa alasan—dan membuat kita jadi stres, bahkan tidak bisa istirahat dengan baik. 

Padahal, waktu tidur yang cukup sangat penting bagi tumbuh kembang fisik dan emosional anak. Sayangnya, kebiasaan tidur anak bisa dengan mudah terganggu oleh berbagai hal, mulai dari kebiasaan main gadget sebelum tidur, pola tidur yang tidak teratur, hingga kondisi kamar yang kurang nyaman. 

Dengan begitu, anak perlu suasana yang mendukung, maupun rutinitas yang menenangkan agar tubuh dan pikiran mereka lebih siap untuk beristirahat. Dilansir dari kidshealth.org, berikut beberapa tips yang bisa dicoba untuk membantu anak tidur dengan nyenyak di malam hari.

1. Mulai dengan Rutinitas Menjelang Tidur

Salah satu kunci agar anak lebih mudah tidur di malam hari adalah dengan membangun rutinitas yang konsisten setiap malam. Kegiatan seperti mandi air hangat, mendengarkan musik lembut, membaca buku cerita, atau melakukan peregangan ringan bisa jadi pilihan. Rutinitas ini membantu tubuh anak mengenali sinyal bahwa waktunya beristirahat.

Tak perlu banyak aktivitas—cukup satu atau dua yang benar-benar membuat anak merasa tenang. Ketika rutinitas tersebut dilakukan secara konsisten, tubuh anak akan lebih mudah beradaptasi dengan waktu tidur yang teratur.

2. Redupkan Lampu dan Jauhkan Gadget

Cahaya terang—terutama dari layar gadget, bisa mengganggu produksi hormon melatonin yang berperan dalam mengatur rasa kantuk. Maka dari itu, sebaiknya hindari penggunaan layar setidaknya satu jam sebelum tidur. Bila memungkinkan, aktifkan night atau sleep mode pada gadget yang digunakan anak.

Gunakan lampu dengan cahaya hangat dan redup di malam hari untuk membantu tubuh anak lebih rileks. Pencahayaan yang nyaman akan membuat suasana kamar terasa lebih tenang dan mendukung proses tidur alami.

3. Tetapkan Jadwal Tidur yang Konsisten

Tidur dan bangun di waktu yang sama setiap hari, termasuk di akhir pekan, bisa membantu menjaga ritme biologis tubuh anak. Dengan begitu, produksi melatonin akan berlangsung lebih teratur, sehingga anak lebih mudah merasa mengantuk di malam hari.

Hindari membiarkan anak bangun terlalu siang di hari libur. Cukup beri toleransi sekitar 30 menit dari jam biasanya agar pola tidurnya tetap stabil tanpa mengganggu waktu tidur malam.

4. Ciptakan Suasana Kamar yang Nyaman

Kamar tidur sebaiknya memiliki suasana yang tenang, gelap, dan sejuk. Jika lingkungan sekitar terlalu bising atau terang, kamu bisa bantu dengan memberikan sleep mask dan penutup telinga. Gunakan kipas angin atau AC untuk menjaga suhu kamar tetap nyaman.

Namun, tetap sesuaikan dengan preferensi anak, ya, karena ada sebagian anak yang justru lebih nyaman tidur di ruangan hangat, jadi penting untuk menyesuaikan suhu dengan kebutuhan mereka.

5. Pastikan Anak Mendapatkan Waktu Tidur yang Cukup

Anak usia sekolah umumnya membutuhkan sekitar 9–12 jam tidur setiap malam, sedangkan remaja butuh tidur malam sekitar 8–10 jam. Jika anak sering terlihat lelah atau sulit konsentrasi, bisa jadi waktu tidurnya belum mencukupi.

Dorong anak untuk tidur lebih awal dan hindari aktivitas yang menguras energi menjelang malam, untuk membantu memastikan waktu tidur mereka terpenuhi.

6. Ajak Anak Terpapar Sinar Matahari Pagi

Pencahayaan alami di pagi hari membantu tubuh anak berhenti memproduksi melatonin dan mulai beraktivitas. Setelah bangun tidur, ajak anak membuka jendela atau berjemur sejenak di bawah sinar matahari pagi.

Jika tinggal di area yang jarang mendapatkan sinar matahari, kamu bisa gunakan lampu terang sebagai alternatif agar tubuh tetap mendapatkan sinyal pagi hari.

7. Hindari Mengonsumsi Kafein di Sore Hari

Anak-anak sebaiknya tidak mengonsumsi kafein—baik kopi maupun teh—terutama di sore dan malam hari. Jika anak sudah memasuki usia remaja, batasi konsumsi kafein maksimal satu cangkir kopi per hari dan hindari setelah jam 3 sore, sebab kafein yang masuk ke tubuh terlalu malam bisa membuat anak susah tidur meskipun sudah merasa lelah.

8. Hindari Tidur Siang Terlalu Lama

Tidur siang memang bisa membantu anak mengisi energi, terutama saat sedang sakit atau kelelahan. Tapi jika dilakukan terlalu sering atau terlalu lama, bisa membuat anak susah tertidur di malam hari. Idealnya, jika memang butuh tidur siang, batasi waktunya (baiknya tidak lebih dari 30 menit) agar tidak mengganggu pola tidur malam mereka.

9. Ajak Anak Bergerak Aktif di Siang Hari

Aktivitas fisik seperti bermain di luar, bersepeda, atau olahraga ringan selama 30-60 menit bisa membantu tubuh anak lebih siap untuk beristirahat di malam hari. Namun, pastikan aktivitas ini dilakukan di siang atau sore hari, bukan menjelang malam.

10. Biarkan Anak Bangun Jika Tak Kunjung Tidur

Jika anak sudah berbaring selama 30 menit tapi belum juga terlelap, atau malah merasa gelisah, ajak mereka untuk bangun sejenak. Lakukan aktivitas yang tenang dan membosankan, seperti membaca buku atau merapikan mainan.

Ini penting agar anak tidak mengasosiasikan tempat tidur dengan stres atau frustrasi. Tempat tidur sebaiknya jadi tempat yang nyaman untuk rileks, bukan untuk gelisah.

 

Sahabat Fimela, kini tak perlu lagi stres jika melihat anak tak kunjung tidur dengan lelap di malam hari. Semoga informasi di atas membantu, ya!

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading