Sukses

Parenting

10 Cara Mengatasi GTM pada Anak: Fakta Anak GTM Tidak Akan Pilih-Pilih Makanan

ringkasan

  • Gerakan Tutup Mulut (GTM) adalah perilaku anak menolak makan yang umum terjadi, namun memerlukan penanganan tepat untuk mencegah dampak negatif pada kesehatan dan tumbuh kembang.
  • Pendekatan efektif mengatasi GTM melibatkan penciptaan suasana makan positif, penjadwalan teratur, variasi makanan, serta kesabaran dan konsistensi dari orang tua.
  • Penting untuk membedakan mitos dan fakta seputar GTM, serta segera berkonsultasi dengan dokter jika GTM berkepanjangan atau disertai gejala mengkhawatirkan seperti penurunan berat badan.

Fimela.com, Jakarta Gerakan Tutup Mulut (GTM) pada anak seringkali menjadi sumber kekhawatiran dan frustrasi bagi banyak orang tua. Perilaku ini, di mana anak menolak untuk makan atau menutup mulut rapat-rapat saat disuapi, dapat memicu kecemasan akan asupan nutrisi si kecil.

Kondisi GTM umumnya mulai muncul saat anak memasuki fase pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI), namun bisa berlanjut hingga usia prasekolah. Memahami penyebab dan cara penanganan yang tepat sangat penting agar anak tetap mendapatkan nutrisi yang cukup untuk tumbuh kembang optimal.

Artikel ini akan membahas secara mendalam mengenai apa itu GTM, dampak yang mungkin terjadi pada kesehatan anak, serta menyajikan sepuluh cara efektif untuk mengatasi GTM. Kami juga akan mengupas mitos dan fakta seputar GTM, serta kapan waktu yang tepat untuk berkonsultasi dengan dokter.

Apa Itu GTM pada Anak?

Gerakan Tutup Mulut (GTM) adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan perilaku anak yang menunjukkan penolakan terhadap makanan. Perilaku ini dapat bervariasi, mulai dari menutup mulut rapat-rapat, memalingkan wajah, hingga menangis atau bahkan meludahkan makanan saat disuapi.

GTM bukan hanya sekadar sikap rewel biasa, melainkan dapat menjadi indikasi adanya masalah yang lebih serius jika berlangsung dalam jangka waktu yang lama. Penting bagi orang tua untuk memahami bahwa GTM adalah fase yang umum terjadi pada anak-anak, namun tetap memerlukan penanganan yang tepat dan sabar.

Setiap anak mungkin memiliki alasan yang berbeda mengapa mereka mengalami GTM. Beberapa penyebab umum meliputi rasa tidak nyaman pada gigi yang sedang tumbuh, sakit tenggorokan, kelelahan, atau bahkan hanya ingin mengeksplorasi kemandirian mereka. Oleh karena itu, pendekatan yang digunakan juga perlu disesuaikan dengan kondisi spesifik anak.

Dampak GTM pada Kesehatan Anak

GTM yang berlangsung lama dan tidak ditangani dengan tepat dapat memiliki dampak serius pada kesehatan dan perkembangan anak. Asupan nutrisi yang tidak memadai bisa menghambat pertumbuhan fisik dan kognitif mereka.

  • Kekurangan nutrisi esensial untuk pertumbuhan dan perkembangan.
  • Penurunan berat badan yang signifikan atau gagal tumbuh (failure to thrive).
  • Sistem kekebalan tubuh yang melemah, membuat anak lebih rentan terhadap penyakit.
  • Gangguan perkembangan kognitif dan motorik akibat kurangnya nutrisi otak.
  • Masalah pencernaan seperti sembelit atau diare kronis.
  • Risiko anemia karena kekurangan zat besi.
  • Keterlambatan dalam perkembangan bahasa dan sosial karena energi yang rendah.

Mengingat dampak serius ini, penting bagi Sahabat Fimela untuk segera mengambil tindakan ketika menyadari anak mereka mengalami GTM yang berkepanjangan. Penanganan dini dapat mencegah komplikasi kesehatan jangka panjang.

10 Cara Efektif Mengatasi Anak GTM

Mengatasi GTM pada anak memang membutuhkan kesabaran dan strategi yang tepat. Berikut adalah sepuluh cara efektif yang dapat Sahabat Fimela terapkan untuk membantu si kecil kembali lahap makan:

1. Ciptakan Suasana Makan yang Positif

Jadikan waktu makan sebagai momen yang menyenangkan dan bebas tekanan. Hindari memaksa atau memarahi anak saat mereka menolak makan. Pujilah mereka ketika mereka mencoba makanan baru atau menghabiskan porsi kecil.

2. Jadwalkan Waktu Makan Teratur

Tetapkan jadwal makan utama dan camilan yang konsisten setiap hari. Ini membantu tubuh anak mengenali kapan waktunya makan dan membangun rasa lapar secara alami. Hindari memberikan camilan terlalu dekat dengan waktu makan utama.

3. Berikan Porsi Kecil dan Sering

Porsi makan yang terlalu besar bisa membuat anak merasa terintimidasi. Sajikan makanan dalam porsi yang lebih kecil namun lebih sering. Ini mengurangi tekanan dan membuat anak merasa lebih mudah untuk menghabiskannya.

4. Libatkan Anak dalam Proses Makan

Ajak anak untuk membantu menyiapkan makanan atau memilih menu. Biarkan mereka memilih sayuran atau buah yang ingin dimakan. Keterlibatan ini dapat meningkatkan minat mereka pada makanan.

5. Variasikan Jenis dan Tekstur Makanan

Tawarkan berbagai jenis makanan dengan tekstur dan warna yang berbeda. Ini mencegah kebosanan dan memastikan anak mendapatkan nutrisi yang beragam. Kenalkan makanan baru secara bertahap dan tanpa paksaan.

6. Jangan Memaksa Anak Makan

Memaksa anak makan hanya akan menciptakan pengalaman negatif dan memperburuk GTM. Biarkan anak menentukan seberapa banyak mereka ingin makan. Orang tua bertanggung jawab menyediakan, anak bertanggung jawab makan.

7. Batasi Distraksi Saat Makan

Singkirkan gadget, televisi, atau mainan saat waktu makan. Fokuskan perhatian anak pada makanan. Lingkungan makan yang tenang dan bebas gangguan membantu anak lebih fokus pada proses makan.

8. Berikan Contoh yang Baik

Anak-anak belajar dengan meniru. Makanlah bersama anak dan tunjukkan antusiasme Anda terhadap makanan sehat. Biarkan mereka melihat Anda menikmati berbagai jenis makanan.

9. Sabar dan Konsisten

Mengatasi GTM membutuhkan waktu dan kesabaran. Jangan mudah menyerah jika anak menolak makanan baru beberapa kali. Terus tawarkan makanan tersebut di kesempatan lain tanpa tekanan.

10. Konsultasi dengan Profesional Kesehatan

Jika GTM berlangsung lama, menyebabkan penurunan berat badan, atau disertai gejala mengkhawatirkan lainnya, segera konsultasikan dengan dokter anak atau ahli gizi. Mereka dapat memberikan saran medis dan nutrisi yang tepat.

Mitos dan Fakta Seputar Anak GTM

Banyak mitos beredar seputar GTM yang dapat menyesatkan orang tua. Memahami fakta di balik mitos-mitos ini dapat membantu Sahabat Fimela mengambil pendekatan yang lebih tepat dalam mengatasi GTM pada anak mereka.

Mitos: Anak GTM akan tumbuh menjadi orang dewasa yang pilih-pilih makanan.

Fakta: Banyak anak yang melewati fase GTM tumbuh menjadi orang dewasa dengan pola makan normal dan tidak pilih-pilih. GTM seringkali merupakan fase perkembangan.

Mitos: Memberikan makanan manis akan mengatasi GTM.

Fakta: Memberikan makanan manis secara berlebihan dapat mengurangi nafsu makan anak terhadap makanan sehat lainnya. Ini juga dapat membentuk kebiasaan makan yang tidak sehat.

Mitos: Anak harus menghabiskan semua makanan di piring.

Fakta: Memaksa anak menghabiskan makanan dapat mengganggu sinyal kenyang alami mereka dan menciptakan pengalaman makan negatif. Biarkan anak makan sesuai porsi yang mereka butuhkan.

Kapan Harus Berkonsultasi dengan Dokter?

Meskipun GTM sering kali merupakan fase normal dalam perkembangan anak, ada situasi di mana orang tua perlu berkonsultasi dengan dokter. Jangan ragu mencari bantuan profesional jika Sahabat Fimela melihat tanda-tanda berikut:

  • Anak mengalami penurunan berat badan yang signifikan atau tidak ada peningkatan berat badan.
  • Terdapat tanda-tanda kekurangan gizi seperti rambut rontok, kulit kering, atau kelelahan ekstrem.
  • Anak menunjukkan gejala alergi makanan setelah mengonsumsi makanan tertentu.
  • GTM berlangsung lebih dari beberapa minggu tanpa perbaikan yang berarti.
  • Anak mengeluh sakit saat makan atau menelan, atau tampak tidak nyaman.
  • Terdapat perubahan drastis dalam perilaku atau mood anak yang berkaitan dengan waktu makan.
  • Anak muntah secara terus-menerus atau mengalami masalah pencernaan lainnya.

Dokter dapat melakukan pemeriksaan menyeluruh untuk memastikan tidak ada masalah kesehatan yang mendasari perilaku GTM dan memberikan saran yang lebih spesifik sesuai dengan kondisi anak. Penanganan yang tepat akan membantu anak melewati fase ini dengan sehat.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading