Sukses

Parenting

Bijak Menghadapi Kebiasaan Anak Makan Sambil Nonton

Fimela.com, Jakarta Banyak anak terbiasa makan sambil menonton televisi atau menggunakan gawai, baik karena dianggap menyenangkan, sudah menjadi kebiasaan, atau sebagai cara agar mereka mau menghabiskan makanan. Sayangnya, pola ini bisa membawa dampak kurang baik bagi kesehatan. Saat makan sambil menatap layar, anak biasanya tidak benar-benar menyadari rasa kenyang, sehingga berpotensi makan berlebihan. Selain itu, perhatian yang terpecah membuat mereka kurang menikmati makanan dan kehilangan kesempatan untuk membangun hubungan positif dengan kegiatan makan.

Dikutip dari sumber kidseatincolor.com, peran orangtua sangat penting dalam membimbing anak menghadapi kebiasaan ini. Melarang dengan keras sering kali tidak efektif, sehingga pendekatan yang lebih lembut dan konsisten menjadi pilihan yang lebih tepat. Salah satunya dengan membuat aturan sederhana, seperti menjadikan waktu makan sebagai momen bebas layar, lalu menggantinya dengan aktivitas yang lebih menyenangkan, misalnya mengobrol atau berbagi cerita. Dengan begitu, anak belajar bahwa makan bukan hanya soal mengisi perut, melainkan juga momen kebersamaan bersama keluarga.

Keteladanan dari orangtua juga berperan besar. Anak cenderung meniru perilaku yang dilihat sehari-hari, sehingga ketika orang tua fokus menikmati makanan tanpa terganggu gawai, anak akan mengikuti. Menyediakan suasana makan yang nyaman, menyajikan hidangan menarik, hingga melibatkan anak dalam menyiapkan makanan juga dapat membantu. Dengan pendekatan ini, anak akan lebih mudah membiasakan diri makan dengan penuh kesadaran sekaligus menjaga pola makan yang sehat.

Tetapkan aturan jelas saat makan

Menetapkan aturan yang jelas namun tetap bersifat fleksibel saat makan merupakan langkah penting untuk membantu anak lepas dari kebiasaan makan sambil menonton. Orangtua dapat memulainya dengan kesepakatan sederhana, seperti mematikan televisi atau menyingkirkan gawai ketika waktu makan berlangsung. Konsistensi dalam menerapkan aturan ini sangat dibutuhkan agar anak memahami bahwa makan adalah kegiatan khusus yang sebaiknya dilakukan tanpa gangguan layar. Cara penyampaiannya pun perlu penuh kelembutan dan pengertian, bukan dengan larangan keras, sehingga anak lebih mudah menerima. Dengan pendekatan ini, anak akan belajar menikmati makan dengan lebih fokus, mengenali rasa kenyang dengan baik, sekaligus merasakan hangatnya kebersamaan bersama keluarga di meja makan.

Ciptakan suasana makan yang menyenangkan

Membangun suasana makan yang ceria dan hangat bisa menjadi strategi efektif untuk mengurangi kebiasaan anak makan sambil menonton. Orangtua dapat menjadikan waktu makan sebagai momen berharga dengan mengajak anak mengobrol santai, berbagi cerita, atau melakukan permainan sederhana yang berhubungan dengan makanan. Sajian yang ditata dengan menarik juga mampu menambah semangat anak untuk menyantap hidangan tanpa perlu kehadiran layar. Lebih dari itu, menjaga meja makan tetap nyaman, penuh interaksi positif, dan bebas gangguan akan menanamkan pemahaman pada anak bahwa makan bukan sekadar mengenyangkan perut, melainkan juga kesempatan berharga untuk merasakan kebersamaan keluarga.

Berikan teladan positif

Menjadi teladan yang baik adalah langkah penting untuk membantu anak melepaskan kebiasaan makan sambil menonton. Karena anak mudah meniru perilaku orangtuanya, mereka akan belajar dari apa yang dilihat sehari-hari. Saat orang tua mampu menunjukkan sikap konsisten seperti duduk bersama di meja makan, menjauhkan gawai, dan menikmati makanan dengan penuh perhatian anak pun akan terdorong melakukan hal yang sama. Kebiasaan sederhana ini secara bertahap mengajarkan bahwa waktu makan seharusnya dijalani dengan kesadaran, sekaligus menjadi momen berharga untuk memperkuat kedekatan keluarga.

Libatkan anak dalam proses makan

Mengajak anak terlibat dalam proses makan dapat menjadi langkah efektif untuk mengurangi kebiasaan mereka makan sambil menonton. Orangtua bisa memberi kesempatan pada anak untuk memilih menu, merapikan meja, atau menyiapkan hidangan sederhana sesuai kemampuan usianya. Saat dilibatkan, anak akan merasa lebih berperan dan termotivasi sehingga menyambut waktu makan dengan semangat tanpa memerlukan hiburan dari layar. Selain menumbuhkan rasa tanggung jawab, kegiatan ini juga membantu anak lebih menghargai makanan yang tersaji sekaligus mempererat hubungan keluarga melalui kebersamaan di dapur dan meja makan.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading