Anindya Kusuma Putri Bawa Barong Bali ke Miss Universe 2015

Anto Karibo diperbarui 28 Nov 2015, 15:00 WIB

Fimela.com, Jakarta National costume memang menjadi andalan dari perwakilan Indonesia yang berlaga di ajang kecantikan berskala internasional seperti Miss Universe. Beberapa perwakilan sebelumnya telah berhasil meraih predikat sebagai Best National Costume seperti Elvira Devinamira pada tahun 2014 lalu. Anindya Kusuma Putri yang akan ikut di ajang Miss Universe juga optimis national costume yang ia kenakan akan berjaya.

Yang terbaru adalah Gresya Amanda yang memenangkan kategori yang sama di ajang Miss Supranational 2015. Gresya sendiri membawa budaya Tana Toraja yang diimplementasikan pada kostumnya.

Di event Miss Universe 2015, Anindya Kusuma Putri yang menjadi wakil Indonesia bakal membawa tema Mythical Eyes on Barong dalam busana national costume-nya. Dalam kostum ini, Dynand Fariz selaku desainer, menginterpretasi seni tradisional Barong Bali yang sangat terkenal sebagai salah satu pertunjukan budaya yang paling banyak dinikmati di Bali.

Busana seberat 27 kilogram ini tak menyurutkan langkah Anindya untuk memberikan yang terbaik. Anindya bertekad untuk membawa nama baik Indonesia di mata dunia melalui ajang kecantikan yang ditonton oleh masyarakat banyak negara.

"Misi khusus saya hanya membawa nama baik Indonesia. Sangat bersyukur dan
alhamdulillah Yayasan Puteri Indonesia memberikan kepercayaan kepada saya untuk
berangkat ke Miss Universe membawa nama Indonesia," ujar Anindya saat ditemui
di Graha Mustika Ratu, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Rabu (25/11/2015) malam.

 

Dynand Farizmenambahkan jika karyanya ini memang tidak main-main. Pemilihan tema Bali
juga bukan tanpa alasan karena menurut Dynand, budaya dari Pulau Dewata itu memang telah memukau dunia.

"Ini karya yang keenam yang dibuat oleh saya dan tim dari Jember Fashion Carnaval. Karya ini begitu banyak detail dan hal lain. Ini merupakan karya besar putra putri Indonesia, bukan karya saya. Bali begitu luas tapi yang spesifik adalah mata barong. Ada filosofi pesan yang belum disampaikan di dunia. Bahwa hidup di dunia itu satu kali. Jadi bagaimana memanfaatkan hidup," tuturnya. 

 

 

What's On Fimela