Eksklusif, Ihsan Tarore dan Pro Kontra Ikuti Kompetisi Dangdut

Putu Elmira diperbarui 22 Jun 2016, 07:16 WIB

Fimela.com, Jakarta Ajang pencarian bakat kerap menjadi sebuah kesempatan emas bagi para calon bintang yang bertalenta dan memiliki kemampuan yang mumpuni. Begitu pula dengan Ihsan Tarore yang telah mengecap manisnya buah dari perjuangan kerasnya di industri musik.

***

Berawal dari gelar juara pertama yang disandang lewat Indonesian Idol tahun 2006, nama pelantun Bunga (Karena Aku Lelaki) ini kian meroket. Tak dapat dipungkiri bahwa kompetisi tersebut menjadi jembatan bagi dirinya untuk melaju dan ikut mewarnai dunia hiburan tanah air.

Selepas kemenangan, diakui Ihsan, ia tetap harus berjuang. Bagaimana kekuatan dari sebuah pengaturan dan pemeliharaan atas kesempatan tersebut benar-benar ia junjung tinggi.

"Idol itu buat aku jembatan banget bisa masuk di dunia entertain, jadi kalau perjalanannya yang pasti aku tetap berjuang karena Idol ngasi kesempatan, yang manage dan maintenance itu kita," jelas Ihsan kepada Bintang.com di kawasan Jatiwaringin, Pondok Gede, Bekasi, Senin (20/6/2016).

Tidak berhenti sampai di sana, ada satu hal yang Ihsan pegang teguh hingga saat ini. Adalah berjuang untuk dapat mempertahankan segala sesuatu yang telah ia capai karena meraih jauh lebih mudah daripada mempertahankan.

"Berjuang untuk bisa mempertahankan, untuk meraih itu jauh lebih mudah daripada mempertahankan. Berjuang untuk mempertahankan untuk posisi yang ada," tambahnya.

Mantap berpetualang dengan mengusung musik pop, Ihsan mendapat tantangan baru untuk menyanyi dangdut. Kembali ikut serta dalam kompetisi, ia sukses menyabet posisi pertama D'Academy Celebrity yang ditayangkan Indosiar.

Namun nyatanya, terselip kisah yang menjadi pro dan kontra ketika Ihsan mengikuti kompetisi menyanyi dangdut. Tidak sedikit anggapan miring yang sampai ke kupingnya. Meski begitu, berkah di balik kemenangan itu ia berhak untuk mewakili Indonesia dalam ajang yang lebih luas, D'Academy Asia.

Ihsan Tarore membuka kisah bagaimana ia menerima pro kontra saat 'beralih' untuk ikut ajang dangdut. Selain itu, ia juga berbagi pengalaman yang didapatkan selama menjalani kompetisi, memaknai dangdut itu sendiri hingga project solo kepada reporter Putu Elmira dan fotografer Nurwahyunan berikut ini.

What's On Fimela
2 dari 3 halaman

Pro Kontra Hingga Memaknai Dangdut

Membuka kisah pro kontra yang dihadapi Ihsan Tarore ketika mengikuti kompetisi menyanyi dangdut, D'Academy Celebrity. (Fotografer: Nurwahyunan/Bintang.com, Digital Imaging: Muhammad Iqbal Nurfajri/Bintang.com)

Usai menyandang juara ajang pencarian bakat, Ihsan Tarore berpetualang kembali di ajang lain dan kali ini berbeda genre dari yang biasa ia bawakan yaitu dangdut. Ia menyampaikan cerita perjalanan hingga memaknai musik dangdut itu sendiri.

Seperti apa pengalaman menarik yang terjadi ketika merintis karier  usai ajang kompetisi?

Banyak pengalaman yang tadi saya nggak ngerti dunia label akhirnya saya belajar sedikit-sedikit. Karena tadinya saya dikontrak eksklusif sama salah satu label, saya lepas akhirnya saya cari-cari sendiri, belajar memproduksi lagu sendiri, bagaimana caranya memasarkan lagu itu semuanya belajar semua hal.

Bagaimana cerita hingga bisa ikut D'Academy Celebrity?

Kalau aku, pro kontra orang-orang di luar sana ada yang bilang 'ngejatuhin kelas banget udah ikut Indonesian Idol terus ikut dangdutan'. Menurut aku, nggak ada yang salah dengan musik dangdut. Sebenarnya konotasi orang negatif sama musik dangdut karena pembawaan orang yang menyanyikannya. Selama kita bisa membawakan lagu itu dengan baik, otomatis image dangdut juga pasti akan naik. Jadi kenapa aku aku ikutan Dangdut Academy, dangdut itu musik asli Indonesia selain itu juga, dangdut itu genre yang berbeda dari yang sebelumnya yang pernah aku ambil, Idol pop ini dangdut. Bukan satu hal yang sama justru ini tantangan buat aku, pembelajaran baru di dunia yang baru. Bukan berarti aku melupakan pop tapi ini sesuatu yang baru.

Apa ada kesulitan dari pop ke dangdut?

Kebetulan aku dibesarkan dan dilahirkan di lingkungan yang biasa dengar pop, biasa dengar dangdut jadi emang udah biasa nge-blend di kuping. Cuman nggak mendalami sekali. Kalau dulu di Medan emang pernah ikut festival pop, dangdut juga pernah dulu juga sempat menjadi penyanyi organ tunggal keliling itu nyanyinya pasti dangdut.

Lebih enak mana, menyanyi pop atau dangdut?

Kalau nyanyi pop itu kita lebih elegan, cuma dangdut bukan berarti nggak elegan tapi, gimana caranya aja. Karena segmen pasarnya emang udah beda antara pop dan dangdut. Jadi, kalau dangdut enak banget buat menghibur, jadi emang dangdut buat panggung rakyat asyik, misalnya pop paling asyik banget suasananya adalah konser-konser.

Apa daya tarik seorang Ihsan Tarore sehingga bisa menjuarai D'Academy Celebrity?

Alhamdulillah mungkin karakter vokal karena dari beberapa mention yang masuk, mereka juga bilang seperti itu. Aku dari dulu nyanyi apa adanya, jadi bukan nyanyi teknik atau apa nggak terlalu mentingin itu, aku mentingin rasa. Gimana caranya kita bernyanyi setiap kalimat, lagu, kata-katanya itu sampai rasanya ke penonton yang mendengarkan. Itu yang aku pelajarin.

Bagaiaman persaingan yang terjadi di D'Academy Celebrity?

Jujur awalnya memang kita dikasih tahu, Dangdut Academy Celebrity ini konsepnya fun, nggak terlalu kompetisi. Intinya kita pingin entertain, tapi setelah kita in di dalemnya, itu aura kebangun sendiri. Aura kompetisi dengan sendirinya terbangun dan berasa kompetisi itu ada lagi. Mungkin karena kau pernah ikut ajang jadi saat aku dikompetisikan lagi, posisi aku harus bener-bener serius. Ditambah dengan omongan juri, 'kalian masuk sini, kalian harus serius'. Semakin menguatkan pikiran kalau ini bukan cuma fun ini kompetisi. Jadi kita bersenang-senang juga tapi ada kompetisi secara sportif.

Apa arti musik dangdut untuk Ihsan?

Musik dangdut itu musik kaya, orang yang bilang kalau musik dangdut kampungan sebenarnya mungkin karena dia nggak begitu memahami dan menerima musik dangdut itu sendiri, tidak membuka hati atau pikiran. Banyak sekali lagu dangdut yang indah, nggak kalah bagusnya sama lagu pop. Kalau secara struktur susunan lagu pakem-pakem, dangdut jauh lebih complicated, jauh lebih sulit dangdut daripada pop. Makanya aku bilang, mungkin orang yang menganggap remeh musik dangdut selain karena penyanyinya, mungkin dia juga merasa nggak bisa menyanyikannya, atau tidak bisa memahami lagu dangdut. Bukan suudzon tapi kadang-kadang ada yang seperti itu.

3 dari 3 halaman

Persiapan D'Academy Asia dan Project Solo

Membuka kisah pro kontra yang dihadapi Ihsan Tarore ketika mengikuti kompetisi menyanyi dangdut, D'Academy Celebrity. (Fotografer: Nurwahyunan/Bintang.com, Digital Imaging: Muhammad Iqbal Nurfajri/Bintang.com)

Menjuarai ajang kompetisi menyanyi dangdut, D'Academy Celebrity, Ihsan Tarore siap melaju ke ajang D'Academy Asia. Ia pun mengungkapkan persiapan, trik menjaga suara, project solo hingga harapan di karier bermusik.

Persiapan D'Academy Asia seperti apa?

Saya sih pasrah ya, saya ditandingin sama yang bener-bener dangdut pure. Jadi, buat aku yah Wallahualam aku cuma dari sekarang memperbanyak perbendaharaan lagu dangdut dengan salah satu contoh menerima tawaran syuting sinetron musikal dangdut ini karena di setiap adegan aku dapat lagu baru, aku menghafal lagu baru bukan menghafal banget tapi setidaknya aku mendengarkan. Secara tidak langsung oh ada lagu dangdut seperti ini, genre dicampur-campur semakin memperkaya mempersiapkan diri. InsyaAllah kalau memang ada kesempatan, rezeki dan umur panjang bisa ikutan Dangdut Academy Asia pengen ngasi yang terbaik juga. Karena Alhamdulillah Allah udah kasih menang Indonesian Idol, Allah udah kasi menang Dangdut Academy Celebrity pengennya bisa mempertahankan apa yang sudah diperjuangkan selama ini dengan memberikan yang terbaik suppaya penonton dan pendengarnya bisa menerima dengan baik juga.

Menyangka atau tidak bisa menang D'Academy Celebrity?

Nggak, cengkok ku masih mentah banget sebenarnya, masih banyak hal yang harus dipelajari. Kadang-kadang, banyak sekali penyanyi dangdut senior yang punya teknik dan trik masing-masing. Setiap kali mereka mengucapkan apa aku terima, resapi dan aku sesuaikan dengan kemampuan aku karena aku nggak pengen maksain banget tapi bukan berarti terlalu santai. Aku pengen tetap harus belajar tapi bukan yang maksain buat jadi seperti dia, aku belajar untuk jadi diri aku sendiri, belajar lebih keras lagi dan membuat sesuatu yang beda di dangdut maksudnya mewarnai, melengkapi musik dangdut yang ada.

Apa trik dan rahasia menjadi perfoma suara?

Tidur, the best way ever. Kalau latihan paling humming-humming aja, itu udah sangat cukup selain itu nyanyi aja setiap saat.

Apa harapan untuk D'Academy Asia?

Harapannya bisa memberikan yang terbaik supaya mendapat hasil yang terbaik jadi berjuang. Aku percaya segala sesuatu yang kita perjuangkan dengan baik pasti hasilnya baik.

Bagaimana dengan project musik solo?

Kalau untuk dangdut memang ada rencana mau mengeluarkan single lagu dangdut tapi lagi dicari sama manajemen dan label, mereka lagi cari lagu yang pas dan cocok. Karena kebetulan label aku tetap pengen mempertahankan pop aku jadi emang ada 3 lagu project aku, 3 lagu pop Jadilah Pamungkasku, selain itu ada yang duet sama Denada Jangan Ada Dusta di Antara Kita sama Pujaanku ciptaannya Risna Ories.

Kesuksesan telah diraih, apakah ada suatu hal yang belum dicapai?

Ada banget kayak dulu pernah ikut Asian Idol, Asian Idol aku gagal aku pengen Dangdut Academy Asia ini bisa memberikan yang terbaik banget. Karena Asian Idol aku cuma dari 4 idol yang dikirim aku peringkat ketiga, kayaknya harus lebih maksimal lagi.

Apa harapan untuk karier bermusik?

Harapannya aku bisa tetap berkarya di industri ini baik itu musik pop dan dangdut dan karya, aku bisa diterima dengan baik minimal mereka download yang asli bukan bajakan karena musisi Indonesia krisis banget, kasihan banget. Karena mereka cuma mengharap dari off air dan kalau dari recording, Wallahualam.

Ihsan Tarore terus melebarkan sayapnya di industri musik tanah air tanpa memandang genre tertentu. Meski sempat terdapat pro kontra, ia mampu membuktikan bahwa ia mampu dan terus berjuang untuk mempertahankan kesuksesan yang ia raih dengan perjuangan yang tiada henti.