10 Makanan Ini Sekilas Sehat, tapi Berbahaya!

Fimela Editor diperbarui 01 Jun 2012, 07:00 WIB
Durian “Tingginya kandungan lemak nabati dalam durian adalah sebesar 13 gram per serving dan terhitung mengasup 33 persen kalori setiap kali makan durian. Padahal batas normal kalori sehari-hari yang masuk ke dalam tubuh adalah sebesar 20-35 persen. Itu sebabnya, untuk beberapa orang, setelah mengonsumsi durian bermasalah pada kulit, seperti tumbuhnya jerawat di muka dan badan, karena kandungan lemak nabati yang tinggi.” (Fajar)
Pemanis buatan “Produk semacam ini sebenarnya kurang jelas kandungan gulanya seperti apa. Jadi, ketika ingin mengurangi gula makan atau menderita diabetes, lebih baik kurangi saja gulanya, nggak usah mengganti gulanya dengan pemanis buatan. Kontrolnya ada di kita sendiri sebagai pemilik tubuh.” (Emilia)
Yogurt rasa buah “Kalau mau menikmati yogurt dengan macam-macam rasa, campurkan buah-buahan ke dalam yogurt plain. Karena, umumnya yogurt dengan macam-macam rasa buah, pasti ada added sugar-nya.” (Emilia)
Mie instant “Dengan kandungan  gizi yang minim dalam makanan ini, kita nggak akan mendapat manfaat apa-apa ketika mengonsumsinya. Orang kurus akan semakin kurus, yang gemuk pun bisa semakin gemuk.” (Fajar)
Keju proses “Saya nggak merekomendasikan untuk mengonsumsi keju proses, contohnya yang berbentuk single cheese, karena keju jenis ini dicampur dengan minyak sayur sehingga mudah meleleh, teksturnya creamy, dan lain-lain. Namun sebenarnya, nggak terlalu bagus untuk kesehatan serta kandungan kalsiumnya pun nggak terlalu tinggi. Kalau mau makan keju, belilah keju yang alami, baik yang berjenis keju muda atau tua. Semakin keras kejunya, semakin tua umurnya, maka semakin tinggi kandungan garam dan tinggi lemaknya karena kandungannya semakin pekat. Jadi, potongan kecil keju jenis ini pun sudah sangat tinggi lemaknya.” (Emilia)
Santan Kalau punya riwayat penyakit maag, santan paling tidak baik karena memicu malabsorpsi fruktosa, yang membuat perut sangat gassy, terasa kembung, bermasalah dengan pencernaan, hingga maag.” (Fajar)
Saus botol “Alasannya sederhana saja: pasti ada tambahan preservasi atau pengawet makanan di dalamnya karena nggak mungkin produk botolan tanpa ditambahkan itu. Selain itu, kandungan gula dan garamnya sebenarnya juga tinggi, makanya saya punya satu merek tertentu yang rasa saus tomatnya lebih asam, sementara merek yang lain cenderung lebih manis rasanya” (Emilia)
Nasi putih “Kandungan gula pada nasi putih sudah umum diketahui tinggi. Selain itu, perut sebenarnya mudah berlemak bila mengonsumsi nasi putih.” (Fajar)
Biskuit rasa sayuran “Makanan ini kelihatannya sehat karena topping-nya sayur-sayuran, tapi jangan dikira, karena proses pembuatannya membuat kandungan lemak makanan ini tinggi. Nggak selamanya yang dikaitkan dengan sayur atau buah ekuivalen dengan sehat. Ambil contoh saja veggie burger yang makin marak di berbagai gerai fast food, padahal sayurannya nggak diolah dengan baik sehingga kandungan gizinya sudah nggak ada. Yang paling baik bila ingin snack biskuit adalah yang tawar, lalu bisa ditambahkan keju dan dipanggang sebentar di microwave.” (Emilia)