Seluk-Beluk Armand Maulana dan Dewi Gita Jalani Pernikahan 20 Tahun!

Fimela Editor diperbarui 09 Apr 2015, 09:00 WIB
2 dari 3 halaman

Next

Jakarta Kenangan masa lalu yang terkesan pahit atau sedih ternyata bila diingat di masa mendatang bisa memberikan cerita lain dengan efek yang ternyata positif. Itulah yang dirasakan pasangan Dewi Gita dan Armand Maulana yang menikah tahun 1994. Selama menjalani 20 tahun pernikahan, mereka mengaku punya momen tersendiri yang justru bisa membuat hubungan mereka kian menguat.

Saat FIMELA.com mengobrol lebih dekat dengan keduanya, mereka menceritakan sepenggal kisah yang selalu berhasil bikin keduanya mengerem diri buat tidak �macam-macam� melainkan kembali saling mencintai lebih dari sebelumnya.

�Momen kami menikah itu sangat indah!,� tutur Dewi sambil menitikkan air mata. �Kami menikah malam hari di KUA Geger Kalong, Bandung. Keadaan cuaca lumayan buruk, hujan lebat dan angin kencang. Tanpa diduga sesaat sebelum ijab qabul, listrik padam. Tak ada persiapan, lilin pun seadanya. Kebetulan, ada tukang nasi goreng keliling yang lewat, kami akhirnya meminjam lampu petromaks agar pembacaan dan tanda tangan berjalan lancar. Mungkin kalau saat kejadian terasa sedih tapi bila diingat kembali indah banget,� tambahnya sambil menyeka air mata.

Armand yang berada di samping Dewi menjelaskan, �Di tahun itu, bila ada selebriti yang menikah, fans dan media akan kecewa dan meninggalkan mereka. Mau tak mau, kami berusaha menutupi pernikahan ini. Makanya, diadakan di malam hari dan bukan siang hari,� jelas Armand.

Yang membuat Dewi makin kian haru, Sang Penghulu ternyata memberikan wejangan yang sampai kini selalu keduanya ingat. �Biarlah pernikahan ini diawali dengan gelap dan diakhiri dengan terang, � kata Dewi meniru Sang Penghulu.

Lain momen dengan Dewi, Sang Vokalis group band Gigi cerita hal lain yang bikin dia tetap mempertahankan pernikahannya. �Saya selalu mengingat perjalanan dan perjuangan saya bersama Dewi. Saat pindah ke Jakarta, saya tinggal bersama keluarga. Mungkin karena anak terakhir jadi dikasih jatah kamar kecil, bekas gudang. Saya dan dia mengubah kamar itu jadi keren dengan poster U2 dan lainnya. Setelah menikah kami sempat mengontrak rumah di Jati Bening, Bekasi. Lalu, akhirnya membeli rumah di sana. Kami berdua benar-benar berjuang dari titik nol,� jelasnya dengan tatapan mengenang.

 

3 dari 3 halaman

Next

 

�Oh ya, ada satu kejadian lagi yang nggak mungkin dilupakan. Waktu itu saya kepengin sekali punya mobil, kebetulan baru dapat bayaran manggung sebesar Rp2,5 Juta. Dengan uang itu saya beli mobil tua �yang ternyata bekas milik seorang lelaki yang pernah mendekati Dewi. Saat perjalanan dari Cengkareng dan keadaan hujan lebat, wiper mobil lepas. Selama jalan, Dewi rela jongkok memegangi wiper,� ungkapnya yang disambut dengan candaan Sang Istri yang merasa kejadian itu menyedihkan buatnya.

Pasangan yang telah dikaruniai seorang putri remaja bernama Naja Dewi Maulana ini, mengungkapkan bagaimana keduanya bisa langgeng. �Dari dulu ibu saya �yang juga perempuan karier�selalu mengingatkan perempuan itu harus ekstra sabar dan bisa menjadi perempuan seutuhnya. Saat di rumah, saya harus melupakan pekerjaan dan fokus mengurusi anak dan suami,� jelasnya. �Saya memang memiliki penghasilan sendiri, meski begitu nggak boleh egois. Terkadang perempuan justru malah sombong karena bekerja. Saya juga terkadang merasa menyepelekan suami tapi hal itu harus saya tekan,� tambahnya.

�Kalau dari saya dari seorang lelaki, resepnya itu harus bisa menerima perempuan apa adanya. Terkadang, lelaki yang memiliki pendapatan lebih, punya banyak keinginan. Kalaupun saya ingin mencari yang lebih dari istri �lebih tinggi, cantik dan seksi�nantinya tetap akan beradaptasi lagi dari nol. Jadi, kenapa harus dengan orang lain? Lebih baik beradaptasi dengan perempuan yang selama ini menemani. Walau sudah menikah 20 tahun, proses adaptasi itu masih akan terus terjadi,� celetuk Armand menjelaskan.

Untuk mensyukuri pernikahan 20 tahun mereka, keduanya untuk pertama kali berduet dan merilis single berjudul �Seperti Legenda�. Sebetulnya, duet ini memang sudah ditunggu oleh banyak pihak dan keduanya pun ternyata sudah merencanakan dari tahunan yang lalu. �Kepentok pekerjaan masing-masing. Saya memang mengobrol dengan istri untuk membuat sesuatu di ulangtahun pernikahan kami tahun ini,� kata Armand.

Uniknya, single ini bukan diciptakan oleh keduanya melainkan oleh sahabat terdekat, Harry Budiman dan Johandi Yahya yang kemudian diaransemen oleh Andi Rianto. �Saya merasa sudah mencurahkan semua kisah di lagu �11 Januari�, takutnya ada perulangan cerita. Makanya kami menyerahkan pada Harry dan Johandi. Kami puas dengan hasilnya, baik dari segi lirik dan musik. Lagu ini benar-benar bisa mewakili perjalanan cinta kami,� kata Armand kembali. Dari baitan lirik yang tertulis, Dewi memiliki bait terfavorit, �Perjalanan cinta tak akan sejauh ini bila bukan denganmu,� tuturnya tersipu dan memandang suami.

Congratulations for Armand and Dewi! Semoga perjalanan pernikahan pasangan ini bisa langgeng sampai ke depan ya, Fimelova.