Kujalani Sisa Hidupku dengan Kemiskinan, Tapi Jangan Tanya Arti Kebahagiaan Padaku

Fimela diperbarui 24 Mei 2014, 13:00 WIB

Saat banyak penduduk dunia yang berusaha memerangi kemiskinan, seorang pria berusia 50 tahunan bernama Dan Price malah memilih untuk hidup sebagai orang miskin. Ya, ia memutuskan untuk hidup dalam kemiskinan. Ia hidup miskin bukan karena ia kehilangan pekerjaan, tetapi ya karena itu keputusan yang sudah diambilnya dan sepertinya ia akan menjalani sisa hidupnya sebagai orang miskin.

20 Tahun Lalu Ia Punya Istri, Pekerjaan, dan 2 Anak
Price membaca sebuah buku karya Harlan Hubbard yang berjudul "Payne Hollow". Buku itu berisi tentang penolakan modernitas dan juga rumah primitif sang penulis di pinggir Ohio River. Seperti yang dilansir oleh sliptalk.com, ketika pernikahannya kandas dan semua keluarganya pindah ke Oregon, Price memutuskan untuk hidup dan tinggal sendiri di sebuah kabin kecil di tengah hutan. Ia pun berpindah-pindah, hingga akhirnya "menetap" di sebuah rumah bawah tanah yang lebih tepat disebut sebagai "lubang Hobbit".



Hidup dengan Cara yang Sangat Sederhana
Tak ada barang-barang mewah yang ia miliki. Ia hidup seadanya. Untuk menyiapkan sarapan, ia hanya perlu menggunakan sepasang sendok garpu dan sebuah pisau. Karena tak punya kulkas untuk menyimpan susu, ia hanya bisa mencampurkan air putih biasa ke dalam sereal sarapan paginya.

Ia juga memperlihatkan bahwa manusia juga masih bisa bertahan hidup tanpa mesin cuci. Pakaian kotornya ia cuci di sungai yang ada di dekat tempat tinggalnya dan menjemurnya dengan tali jemuran. Ia pun berkata, "Semua yang kumiliki sekarang adalah semua yang dimiliki orang-orang kaya." Di galeri foto di bawah ini, Anda bisa melihat aktivitas sehari-hari yang dilakukan oleh Price.

Melakukan Semua yang Ia Bisa dan Tak Berhutang
Untuk bertahan hidup, ia akan melakukan semua pekerjaan yang bisa ia lakukan. Ia juga selalu memperhitungkan setiap pengeluaran yang ia buat. Salah satu pekerjaan yang sangat disukainya adalah sebagai "tukang kebun" pemakaman. "Rasanya seperti dapat pencerahan. Penjaga makam, ada sesuatu yang luar biasa dari kata tersebut. Rasanya seperti menjadi seorang biksu. Aku suka menyiangi rumput dan merawat tempat. Karena aku benar-benar menginginkan pekerjaan ini, aku sudah mulai membersihkan (pemakaman) sebelum akhirnya aku mendapat pekerjaan ini."

Tampaknya arti kebahagiaan untuk Price ini sangat sederhana. Ia tidak muluk-muluk untuk hidup dengan ini dan itu. Semua dijalani apa adanya dan ia melakukan segala sesuatunya dengan hati yang senang. Ladies, apa arti kebahagiaan menurut Anda?




(vem/nda)