Promosi Susu Kental Manis Untuk Memenuhi Kebutuhan Gizi Anak, Tepatkah?

Fimela Editor diperbarui 18 Agu 2021, 16:40 WIB

Mom, menyediakan asupan gizi yang lengkap dan seimbang adalah kewajiban setiap orang tua untuk seluruh anggota keluarga, terutama untuk anak-anak. Di masa tumbuh kembangnya, asupan gizi untuk anak sangat penting dipenuhi karena tentunya berdampak besar pada kesehatan dan perkembangan fisiknya.Salah satu anjuran pemerintah yang tak lagi asing di telinga soal kebutuhan gizi adalah "4 sehat 5 sempurna". Yang menyempurnakan pedoman pola makan yang sehat ini adalah susu. Susu mengandung kalsium, vitamin D, vitamin B12, vitamin A dan fosfor yang baik untuk menunjang pertumbuhan tulang bagi balita dan anak-anak.

 

Baca juga:

 

Namun, konsumsi susu di Indonesia ternyata masihlah rendah, Mom. Dibandingkan negara ASEAN lainnya, konsumsi susu masyarakat Indonesia masih 11,09 liter per kapita. Padahal negara ASEAN lainnya telah mencapai kurang lebih 20 liter per kapita, seperti yang dilansir dari kemenperin.go.id.Tetapi, usaha peningkatan gerakan minum susu ini seringkali belum tepat. Salah satu yang disoroti adalah promosi susu kental manis (SKM) yang diklaim baik untuk konsumsi anak-anak. Padahal, susu kental manis mengandung kadar gula yang sangat tinggi, yang berdampak negatif pada pola makan dan kesehatan keluarga. Khususnya, untuk anak-anak usia balita. Kadar gula dalam SKM lebih tinggi daripada kandungan susunya. Konsumsi SKM cocok hanya sebagai topping atau campuran makanan, bukan untuk konsumsi harian. Kadar gula yang tinggi tidak cocok dikonsumsi anak-anak. Sebaiknya, anak-anak mengkonsumsi susu UHT atau pasteurisasi atau susu yang memenuhi standar gizi untuk usia tertentu.Melihat kontroversi iklan SKM yang dipromosikan sebagai minuman sehat, bagaimana pendapatmu, Mom? Apakah Mom juga memberikan SKM untuk keluarga?

 

Baca juga: