Hati-Hati, Obat Antibiotik Picu Batu Ginjal pada Anak dan Remaja!

Fimela diperbarui 09 Jun 2018, 10:30 WIB

Kesehatan menjadi bagian penting yang harus diperhatikan siapa saja. Ketika sakit dan minum obat, seringkali dokter akan meresepkan obat antibiotik . Namun tahukah kamu bahwa obat antibiotik yang selama ini aman dikonsumsi juga punya efek samping pada tubuh?

Dilansir dari Science Daily pada Rabu (16/5/2018), sebuah penelitian menemukan bahwa anak-anak dan orang dewasa yang melakukan pengobatan dengan antibiotik oral memiliki risiko lebih tinggi terkena batu ginjal. Hal ini cukup mengejutkan, karena obat antibiotik termasuk aman dan dikonsumsi banyak orang.

Penelitian yang diterbitkan dalam Journal of American Society of Nephrology ini melakukan identifikasi catatan kesehatan elektronik dari Inggris, yang meliputi 13 juta orang dewasa dan anak-anak yang dilihat dokter umum di Health Improvement Network antara tahun 1994 hingga 2015.

Peneliti menganalisis konsumsi antibiotik pada hampir 26 ribu pasien dengan batu ginjal, dibandingkan dengan 260 ribu subjek kontrol. Ditemukan bahwa penyebab batu ginjal bisa berasal dari penggunaan obat antibiotik. Risiko ini menjadi lebih tinggi pada anak dan remaja.

Ketua penelitian sekaligus ahli urologi pediatrik di Rumah Sakit Anak Philadelphia, Gregory E. Tasian, mengatakan "Kasus batu ginjal telah meningkat selama 30 tahun terakhir, dengan peningkatan sangat tajam di kalangan remaja dan wanita muda." Padahal sebelumnya batu ginjal jarang terjadi pada anak-anak.

Rekan penulis lain menambahkan, "Tetapi temuan kami menunjukkan bahwa antibiotik oral memainkan peran, terutama mengingat bahwa anak-anak diberi resep antibiotik pada tingkat yang lebih tinggi daripada orang dewasa."

Obat antibiotik sendiri menurut peneliti, mampu mengubah komposisi mikroba dalam tubuh sehingga memungkinkan terjadi gangguan pada mikrobioma usus dan kemih terkait dengan terjadinya batu ginjal.

Jadi, jika memang tidak perlu minum obat antibiotik apalagi ketika tubuh baik-baik saja, sebaiknya tidak usah mengonsumsi antibiotik ya ladies. Dan untuk menjaga risikonya, selalu jaga tubuh tetap sehat sehingga tidak perlu sakit dan tidak perlu minum antibiotik.

Sumber: Liputan6.com

(vem/feb)