Produsen Susu Beri Klarifikasi Tentang Susu UHT Berbakteri Patogen

Fimela diperbarui 01 Sep 2018, 07:00 WIB

Belum lama ini ada laporan mengenai susu UHT yang mengandung bakteri patogen di Maros, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan. Menanggapi laporan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan, mengenai Susu Ultra Full Cream 250ml yang mengandung bakteri, produsen telah angkat bicara.

PT Ultrajaya Milk Industry Tbk telah melakukan penelusuran lebih lanjut terhadap pelaporan seorang pegawai kantor dinas yang melakukan uji laboratorium terhadap 1 pcs/pak produk tersebut yang sudah rusak dan terasa pahit ke Balai Besar Veteriner di Maros.

Hasil pengujian terhadap semua sampel tersebut secara organoleptik dan mikrobiologi menunjukkan kualitas produk dengan rasa dan aroma normal, tidak mengandung bakteri apapun atau tetap steril. Dengan demikian Susu Ultra yang beredar di pasaran saat ini tetap AMAN dikonsumsi. Hasil lengkap uji mutu ini pun telah diserahkan kepada pihak Badan POM yang mengawasi peredaran produk di pasaran.

“Penjualan PT Ultrajaya sudah mencapai 100 juta pcs/pak per tahun ke wilayah Sulawesi Selatan dan selama ini produk diterima dengan baik dan aman dikonsumsi.” ungkap Sabana Prawirawidjaja, President Director PT Ultrajaya.

“Hampir 50 tahun kami menggunakan teknologi UHT (Ultra High Temperature) yang pertama kali di Indonesia karena terbukti mampu mematikan semua bakteri hanya dalam waktu 4 detik saja,” ungkap Muhthasawwar.

Muhthasawwar menambahkan, bahwa sistem proses UHT menyebabkan susu yang dikemas tetap bisa steril lebih dari 10 bulan tanpa bahan pengawet. Sepanjang kemasan masih dalam kondisi tertutup dan tidak rusak, produsen menjamin produknya tetap steril.

“Penanganan yang kurang tepat di lapangan termasuk selama transportasi dan penyimpanan di gudang distribusi dapat mengakibatkan kemasan rusak dan mengalami kebocoran kecil (micro leaking) yang tidak kasat mata dan memudahkan masuknya bakteri udara luar sehingga produk menjadi tidak steril lagi, terasa asam, pahit atau berbau basi, bahkan biasanya kemasan terlihat kembung.” sambung Muhthasawwar.

Nah ladies, untuk keamanan diri sendiri, memang sebaiknya lebih jeli dalam memilih susu kemasan, seperti memperhatikan tanggal kadaluwarsa dan penampilan kemasan agar tetap bisa menjaga nutrisi keluarga.

(vem/feb)