Berenang & Berendam Air Dingin Ternyata Bisa Bantu Atasi Depresi

Fimela diperbarui 20 Sep 2018, 13:40 WIB

Menurut sebuah laporan penelitian yang diterbitkan dalam British Medical Journal Case Reports, berenang di air dingin bisa kadi pengobatan yang efektif untuk depresi. Penelitian ini dipimpin oleh dokter televisi Chris Van Tulleken dari University College, London, dan ditulis bersama oleh dua ilmuwan dari University of Portsmouth.

Mereka mencoba meneliti seorang wanita dengan kecemasan dan depresi parah. Dia mencoba berenang air dingin dan segera mulai merasa lebih baik. Dia terus berenang dan gejala depresi dan kecemasannya mulai turun. Studi kasus ini adalah untuk meneliti terapi air terbuka untuk mengobati depresi.

Berenang di air dingin akan ada peningkatan tekanan darah, laju pernapasan dan hormon stres mulai dilepaskan. Jika kamu hanya berendam di air dingin selama beberapa kali saja dalam suhu 15 derajat Celcius maka respon stres juga berkurang.

Berenang di air dingin sebagai terapi kejut akan memicu beta-endorphin dan noradrenalin di otak. Kejutan dari air dingin ini  sangat mirip dengan terapi kejut listrik. Sejumlah besar impuls listrik bergerak dari ujung saraf kulit untuk mencapai otak. Mereka menyentak sistem untuk meningkatkan tingkat energi, kejelasan, dan kewaspadaan. Reaksi ini dapat memiliki efek yang menguntungkan dan mengurangi depresi.

Peneliti Universitas Osaka menemukan bahwa mandi air dingin memiliki efek positif dalam menurunkan hormon kortisol yang merupakan hormon stres. Air dingin menyebabkan pembuluh darah mengencang yang meningkatkan sirkulasi darah dari permukaan tubuh ke inti untuk menghemat panas. Ketika darah mengalir ke otak dan organ vital di dalam tubuh, ada sirkulasi oksigen yang membantu dalam detoksifikasi, membuatmu merasa rileks dan lebih berenergi.

(vem/ivy)
What's On Fimela